PWMU.CO – Siswa SD Mudabo teladani Ashabul Kahfi di Darul Arqam yang berlokasi di kampus 2 Desa Sumodikaran Dander Bojonegoro, Rabu-Kamis (27-28/3/2024) .
Kepala SD Muhammadiyah 2 (SD Mudabo) Bojonegoro Cebeng Alhudayatul Ustadza SPd menjelaskan, kegiatan Darul Arqam selama 2 hari 1 malam oleh siswa kelas IV .
“Darul Arqom ini adalah rangkaian dari kegiatan Ramadhan setelah sebelumnya dilaksanakan juga oleh siswa kelas I, II, III V dan VI. Dengan tema Ramadhan Ceria, Bahagia, Surga Pahalanya,” katanya.
Pukul 14.00 siswa kelas IV sudah berada di lokasi Darul Arqam dengan membawa banyak barang karena akan menginap. Siswa dituntut untuk mandiri dan bisa melakukan semuanya sendiri dengan panduan dari guru.
“Orangtua tidak kami izinkan untuk menjenguk, hal ini sudah kami sampaikan kepada orangtua. Harapannya anak-anak kelas IV bisa mandiri dan fokus mengikuti kegiatan Darul Arqam tanpa dijenguk orangtua,” ucapnya.
Selama Darul Arqam, lanjutnya, berlangsung banyak sekali materi yang disampaikan kepada anak-anak. Salah satunya adalah kisah teladan Ashkabul Kahfi. Kamis pagi seusai anak-anak senam dan bersih diri guru Al Islam kelas IV Hetty memutar video Askhabul Kahfi.
Kisah 7 pemuda beserta anjingnya tersebut sukses membuat siswa kelas IV terkagum-kagum dengan kisahnya yang luar biasa.
Setelah melihat video, Hetty meminta siswa untuk menceritakan kembali kisah Ashkabul Kahfi. Dzaky kelas IV Ali bin AbinThalib dengan sigap mengangkat tangan dan maju ke hadapan teman-teman untuk menceritakan kembali kisah Ashkabul Kahfi.
Dzaky dapat menceritakan dengan runtut kisah tersebut. “Kisah ini dimulai dari 7 pemuda yang enggan melaksanakan perintah dari Raja Digyanus yang dzalim dan kejam untuk menyembah kepada berhala.
Tujuh pemuda shaleh tersebut memilih untuk pergi melarikan diri dari Raja dzalim tersebut. Setelah berlari cukup jauh mereka berhenti; di satu gua dan beristirahat di sana hingga tertidur. Setelah terbangun dari tidurnya mereka merasa lapar sehingga memutuskan pergi keluar untuk membeli makan.
Saat keluar dari gua mereka mendapati pemandangan yang berbeda dari sebelumnya. Rumah-rumah semakin banyak dan padat. Mereka terus berjalan sampai ke pasar. Saat hendak membeli makan penjual makanan tersebut merasa bingung dengan uang yang dibawa pemuda tersebut.
Uang itu adalah uang kuno yang digunakan jual beli ratusan tahun yang lalu. Ternyata mereka sudah tertidur selama 309 tahun. Mereka semakin merasa bingung dan akhirnya kembali ke gua. Melihat kejadian tersebut penjual makanan melaporkan kepada Raja.
“Saat itu dipimipin oleh Raja yang alim dan bijaksana. Raja kemudian meminta pengawalnya untuk melihat 7 pemuda tersebut. Saat sampai di gua, Maha Suci Allah, 7 pemuda tersebut sudah wafat dalam keadaan tersenyum,” ceritanya.
Hetty menuturkan, kisah Askhabul Kahfi ini memberikan pelajaran bagi kita yang pertama adalah Allah akan selalu menolong hambanya yang taat kepada perintah Allah.
“Pelajaran kedua adalah atas kehendak Allah segala sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin karena tidak ada yang mustahil jika Allah telah berkehendak,” katanya.
Anak-anak sangat semangat dan antusias mempelajari materi Ashkabul Kahfi ini. Diakhir pembelajaran, Hetty memberikan doorprize untuk anak-anak yang dapat menjawab pertanyaan tentang Ashkabul Kahfi dengan tepat. (*)
Penulis Ismaul Kholisah. Editor Ichwan Arif.
Discussion about this post