PWMU.CO-Tanpa canggung dan malu dua siswa SMK Muhammadiyah 6 Modo Lamongan tiap pagi usai shalat Dhuha dan tadarrus menghadap guru pembimbing.
Seperti terjadi Sabtu (19/10/2019) pagi. Imam Hanafi dan Arsandi Arsandi Eko Julianto yang sekarang duduk di kelas X sejak awal masuk sekolah ini belum bisa membaca Alquran. Atas ketekunan dan kedisiplinan keduanya, belum genap dua bulan sudah sangat lancar membacanya.
“Saya senang sekolah di sini karena diajari membaca Alquran,” tutur Arsandi, siswa asal Dusun Sreto Desa Pule Kacamatan Modo.
Demikian juga Imam Hanafi, siswa asal Dusun Sidolegi Desa Mojorejo Kecamatan Modo ini merasa terharu, tak terasa sudah mampu melafalkan halaman demi halaman dengan baik.
“Ibu dan bapak sangat senang karena saya sudah bisa membaca alquran,” ujar Hanafi dengan polos.
Mohamad Su’ud, pembina Al Islam menyampaikan, pendeteksian siswa yang masih buta baca Alquran dilakukan saat masa orientasi siswa baru.
“Alhamdulillah hanya ada dua siswa yang perlu bimbingan. Mereka tergolong cepat. Mungkin inilah salah salah satu mukjizat Alquran, yaitu mudah dipelajari,” jelas pria yang juga Direktur Lembaga Pengembangan TPA Muhammadiyah Jawa Timur ini.
Kepala Sekolah Erva Rachmawati memaparkan, program bimbingan baca Alquran merupakan program wajib. “Ini bentuk kepedulian kepada siswa, bahwa kami tidak sekadar mengejar akademik, tapi nilai religius bagian integral dari pembinaan siswa,” kata kepala sekolah yang baru tiga bulan menjabat ini. (*)
Penulis Mohamad Su’ud Editor Sugeng Purwanto