PWMU.CO-Dulu habis Magrib sering menyaksikan anak-anak, orang tua membaca Alquran meskipun pakai lampu minyak tanah. Sekarang kondisi terang benderang dengan lampu listrik tapi tradisi baca Alquran makin berkurang.
Demikian kata Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr HM Sholihin Fanani MPSDM dalam Training of Trainer Pembelajaran Alquran Metode Tajdied Lembaga Pengembangan TPA Muhammadiyah Majelis Tabligh PWM Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Lamongan, Jumat-Ahad (25-27/10/2019).
Sholihin Fanani mengatakan, membaca Alquran merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negara. “Pelatihan seperti ini penting kita adakan untuk menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, ” paparnya.
“Ekonomi dan sosial kita saat ini jauh dari Alquran. Mau jadi apa negara kita ini kalau sudah jauh dari Alquran,” ujarnya.
Dia menyampaikan, Alquran ini wahyu dari Allah yang kebenarannya mutlak sudah sempurna. “Menjadikan Alquran sebagai sistem atau jalan dalam kehidupan merupakan sebuah kewajiban, maka kemudian harus bisa membaca Alquran itu sendiri,” ujarnya.
KH Ahmad Dahlan sudah mengajari kita bagaimana belajar, mengajarkan dan mengamalkan Alquran. “Kita bisa melihat, masalah membaca Alquran ini masalah besar. Sekarang banyak yang tidak membaca Alquran. Anak-anak, orang tua sudah lebih banyak membaca Whatsapp, Facebook, Line dan lainnya,” katanya.
Menurut dia, adanya pelatihan cara membaca Alquran dengan metode Tajdied ini semangat untuk membaca Alquran bangkit lagi. Memiliki militansi.
“Aplikasi pendidikan agama miris sekali, ngajar membaca Alquran tidak diminati, militansi hilang kalah dengan kuitansi. Disuruh ngajar Alquran masih mikir, cukup tidak bayarannya,” tegas guru Agama Islam SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu.
“Kita harus menjadi pejuang, memiliki militansi tinggi untuk belajar dan mengajarkan Alquran. Setelah pelatihan ini jangan tidur lagi. Ayo bangkit untuk mengembangkan Alquran di daerahnya masing-masing,” tambahnya. (*)
Penulis Habibullah Al Irsyad Editor Sugeng Purwanto