PWMU.CO-Kegiatan awal Diklat Dewan Sughli dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Kwartir Daerah Hizbul Wathan Lamongan mendirikan tenda barak.
Tenda besar itu didirikan di halaman Kampus 3 SMK Muhammadiyah 5 Babat Kompleks Perumahan Pucakwangi, Jumat (25/10/2019).
Hampir semua peserta Diklat yang berjumlah 130 orang belum pernah mendirikan tenda barak. Pengalaman mendirikan tenda kecil. Tentu saja ada perbedaan teknik. Tugas mendirikan tenda barak ini dibagi kelompok putra dan putri.
Di bawah komando instruktur Sumardi dan Ari, peserta langsung tertantang mempraktikkan. Dengan cekatan membuka tenda. Menarik tali-talinya. Kemudian menancapkan pasak besi. Tongkat penyangga tenda dipasang. Selanjutnya menarik tali tenda dan mengikatkan ke pasak besi.
Tenda pun berdiri dalam waktu kurang dari satu jam. Karena tendanya besar butuh puluhan peserta untuk bekerja sama. Begitu tenda barak berdiri dengan sempurna para peserta bersorak kegirangan dan merasa puas.
Adit, peserta dari SMAM 1 Babat, mengatakan, mendirikan tenda barak salah satu kegiatan paling berkesan. ”Saya jadi tahu banyak soal teknik mendirikan tenda barak. Seneng banget,” ujarnya.
Pembina HW Sumardi mengatakan, kade pandu HW harus bisa mendirikan tenda besar atau tenda barak yang lazim digunakan di posko perkemahan atau bencana.
”Tenda ini sama yang dipakai militer. Fungsi tenda sebagai tempat tinggal, tempat tidur, tempat rapat atau menyimpan barang. Tenda barak berukuran 6 x 14×3 meter,” katanya.
Disanggah dengan tiang utama di tengah sebanyak 4 tongkat dengan tinggi 3 meter. Lalu tiga buah tiang penyangga dengan tinggi 3 m dan 28 buah tiang samping dengan panjang 1,5 m. Minimal untuk mendirikan tenda barak diperlukan 10 orang. (*)
Penulis M. Faried Achiyani Editor Sugeng Purwanto