PWMU.CO – SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage mengundang Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatullah MSi untuk memberikan motivasi wali murid dan siswa kelas 6, Sabtu (2/11/2019).
Tema yang disampaikan oleh Rektor Hidayatullah adalah Pendidikan Holistik di Era Revolusi Industri 4.0. Acara dipandu Master of Ceremony (MC) Bima Surya Ramadhan diawali pembacaan Alquran oleh siswa Ayuna Aurelia Maritza dan Safira Aabidah Zahran.
Mengawali ceramahnya, Hidayatullah bertanya kepada siswa tentang nilai yang ingin diperoleh dalam ujian.
“Siapa yang ingin dapat nilai 100 dalam ujian?” tanya rektor.
Semua siswa mengangkat tangan. Setelah itu dia bertanya lagi. “Siapa yang yakin dapat nilai 100?”
Menjawab pertanyaan ini, sebagian siswa langsung dengan percaya diri mengangkat tangannya. Sebagian lagi menarik tangannya setelah mengacung. Karena tidak yakin dan ragu-ragu mendapat nilai 100.
“Gak apa-apa, nilai 100 itu penting, tapi ada yang lebih penting dari nilai 100. Nanti saya jelaskan di slide ini,” katanya membesarkan hati anak-anak.
Dia mengatakan, dalam era globalisasi ini masyarakat dunia tidak ada lagi sekat dan batas antar negara. Anak-anak bisa mengakses dan mengetahui berbagai peristiwa di belahan dunia. Dan di revolusi industri mendatang akan banyak pekerjaan-pekerjaan manusia dikerjakan oleh robot. Juga akan muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak ada pada saat ini.
“Sebanyak 65 -75 persen anak- anak SD sekarang ini akan menghadapi jenis – jenis pekerjaan baru yang saat ini belum ada,” jelasnya.
Untuk itu, sambugnya, kita harus mempersiapkan anak-anak kita dengan pendidikan yang terbaik. Pendidikan holistik yang memadukan antara knowledge (pengetahuan), skills (ketrampilan), dan attitude (sikap). Sehingga di kemudian hari mereka menjadi anak – anak yang tangguh, bukan generasi yang lemah.
Dia mengutip surat An Nisa’ ayat 9.
وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا
Hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.
“Tiga potensi dasar tersebut, mana yang memiliki pengaruh terbesar terhadap kesuksesan anak-anak kita di masa mendatang?” tanya dia.
Ada yang menjawab pengetahuan, ada yang ketrampilan, dan ada juga sikap.
“Mari kita buktikan, mana tiga potensi tersebut yang lebih memengaruh kesuksesan anak – anak kita di masa mendatang,” jelasnya.
Untuk membuktikan tiga potensi tersebut, wali murid dan anak-anak diajak bermain. Dia menunjukkan deretan alfabet A – Z. Di samping alfabet itu angka 1- 26. Dia mengajak anak-anak menjumlahkan dengan cepat angka -angka representasi dari tiga potensi tersebut.
Diawali dengan kata knowledge (pengetahuan) yang memiliki jumlah angka 96, skills (ketrampilan) memiliki jumlah angka 81, dan attitude (sikap) memiliki angka 100.
Dari tiga potensi dasar manusia tersebut, attitude atau sikap memiliki nilai tertinggi yaitu 100. “Sikap di sini adalah sikap yang positif dan sering kita kenal sebagai akhlaqul karimah,” jelasnya.
Dia menegaskan, sikap positif siswa kepada gurunya, ketika belajar, dan ketika berteman inilah yang akan membantu dan mendorong siswa dalam menguasai potensi – potensi lainnya, yaitu ketrampilan dan pengetahuan. (*)
Penulis Muhammad Nasikin Editor Sugeng Purwanto