
PWMU.CO – Kenapa semangat siswa dalam proses belajar mengajar seringkali menurun bahkan hilang jika tiba saatnya pembelajaran Bahasa Arab. Lalu bagaimana mengatasinya?
Hal ini yang disampaikan Ustadzah Waviq Amiqah MPdI, dalam Internal House Training (IHT) bagi 33 guru Ismubaqu dari empat sekolah yang ada di lingkungan Majelis Dikdasmen GKB, yang digelar di Cordoba Convention Hall SMA Muhammadiyah 10 GKB, Gresik, Sabtu (2/11/19).
Empat sekolah itu adalah SD Muhammadiyah 1, SD Muhammadiyah 2 GKB, SMP Muhammadiyah 12 GKB, dan SMA Muhammadiyah 10 GKB. Keempatnya dikenal sebagai Mugeb School.
Wafiq mengawali materi trainingnya dengan menyampaikan macam-macam cara belajar bahasa sesuai dengan manhaj tadzris allughatul arabiyah linnathikin bighairiha yaitu dengan cara kaidah dan terjemah, membaca, langsung praktik, mendengarkan dan berbicara.
Dengan mengutip pendapat Melvin L Silberman tentang pembelajaran modern, instruktur nasional K13 menatakan, “Jika pembelajaran diberikan dengan mendengarkan saja dari seorang guru dengan model ceramah, maka materi yang diterima hanya lima persen, jika mendengarkan dan melihat maka diterima dua puluh persen.”
Adapun, sambungnya, pembelajaran yang dilakukan dengan mendengar dan terlibat langsung dengan latihan langsung maka yang didapatkan lima puluh persen. “Sedangkan dengan mendengar, melihat mendiskusikan, dan mengerjakan langsung, maka yang didapatkan tujuh puluh lima persen,” jelasnya.

Selain Waviq Amiqah, IHT bertema “Essential Teaching Skill in 4.0 Era’ ini juga diisi oleh Chanif Ichsan Mfil dan Nugra Heny Aprilia SPdI.
Ketiganya beberapa waktu lalu mengikuti International Training on Education kelas Arabic Teacher Training yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bekerja sama dengan Irsyad Trust Limited dan Temasek Foundation International Singapore.
Secara bergantian, ketiganya menjelaskan bagaimana cara mengajarkan materi Bahasa Arab kepada siswa supaya menyenangkan, serta mudah dipahami dan dikuasai.
Chanif Ichsan menjelaskan, belajar Bahasa Arab dengan metode modern kuncinya dengan cara menghadirkan tulisan dalam layar LCD, menunjukkan gambar, dan diulang terus-menerus kalimatnya. “Mengulang terus secara klasikal kemudian sebagian sampai sendiri sendiri dan beberapa cara yang lainya,” ujarnya.
Suasana semakin menyenangkan dan hidup ketika peserta training diajak untuk menjawab soal-soal Bahasa Arab lewat gadget dengan adu kecepatan.
Nugra Heny Aprilia berharap dengan training ini guru-guru Ismubaqu (Al Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab, dan Alquran) ke depan lebih inovatif dan menyenangkan dalam proses pengajaran Bahasa Arab. (*)
Kontributor Rahmat Syayid. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post