PWMU.CO – Tim Pusat Pengembangan Laboratorium Pendidikan (P2LP) Universitas Negeri Malang (UM) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pembelajaran di International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Rabu (8/11/19).
Penggunaan Kurikulum Cambridge untuk mata pelajaran Mathematics, Science, dan English as Second Language (ESL) di Spemdalas ini memasuki tahun kedua. Tim dari P2LP UM Malang melihat antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran terus terjaga hingga akhir sesi.
Centre Head ID 110 Cambridge Centre Universitas Negeri Malang Dr Mirjam Anugerahwati MA mengapresiasi proses pembelajaran Kurikulum Cambridge di Spemdalas. “Dari berbagai sekolah yang disupervisi, Spemdalas ini yang menyajikan proses pembelajaran secara lengkap beserta dokumen pendukungnya,” ujarnya mengapresiasi.
Di kelas VIII ICP, Young Inventor Richard, anak seorang petani dari Afrika dengan Lion Lightnya terbukti dapat menghidupkan suasana pembelajaran di kelas lebih menarik. Siswa dalam kelompok mampu menguraikan gagasan kritisnya tentang perilaku kehidupan manusia yang berpengaruhi terhadap masa depan alam dan lingkungan sekitar.
“Because of human activity such as deforestation, it can affect the food chain and of course the population of the animals in the forest also decrease,” terang Nicholas Rahmatullah Akbar di gallery walknya saat pelajaran ESL.
Ia mengatakan, aktivitas manusia seperti penggundulan hutan inilah yang berakibat putusnya rantai makanan dan ini yang menyebabkan beragam hewan yang hidup di hutan semakin menurun populasinya.
Mam Miri—sapaan Mirjam Anugerahwati—memberikan respon positif terhadap kreativitas media yang diterapkan selama proses pembelajaran. “Sangat bagus, media yang disajikan juga memfasilitasi keterampilan 4C siswa (communication, collaboration, critical thinking and problem solving, dan creativity and innovation). Hanya saja anak-anak perlu dilatihkan marking test agar tahun depan saat kelas IX mengawali mengikuti check point siswa sudah terbiasa,” jelasnya mengevaluasi pembelajaran Science yang disampaikan Riris Idiawati MSi.
Dosen Bahasa Inggris UM ini juga menyukai penyajian material properties dengan menggunakan akronim yang dilakukan Riris. Seperti untuk mengenalkan berbagai bentuk unsur dalam tabel sistem periodik pada golongan 1A dengan akronim ‘Hari Libur Nanti Kita Robohkan Cadas Firaun’ untuk unsur Hidrogen, Lithium, Natrium, Kalium, Rubidium, Cesium, Fransium. “Saya suka dengan penggunaan akronim. Saya senang semoga ke depannya masih terus dipake,” pesannya di Sinergy Room saat sesi evaluasi bersama.
Miri menambahkan, kegiatan monev oleh P2LP UM ini rutin dilaksanakan setiap semester dengan tujuan untuk memonitor pelaksanaan pembelajaran menggunakan Kurikulum Cambridge. Selain menjaga kualitas pembelajaran pada kelas ICP, lanjutnya, monev ini juga menstimulasi guru untuk terus menghadirkan layanan pembelajaran prima kepada siswa.
Manfaat monev juga dirasakan Riris saat dirinya disupervisi. “Saya merasa tertantang dengan evaluasi dari pihak eksternal ini. Selain menambah wawasan, skill pedagogik juga semakin terasah,” ungkapnya.
Sementara itu, supervisor lain yang mengobservasi di kelas VII ICP Ayu Alif Nur Maharani A SPd memberikan dua jempolnya terhadap integrasi IT dalam proses pembelajaran. Hal ini ia rasakan saat mengikuti pembelajaran yang disampaikan Yugo Triawanto MSi. Saat menyampaikan topik Energy, Yugo menggiring siswa dengan fenomena Ocean Wave Energy melalui smart TV.
Yugo juga mengajak siswa melakukan interaksi langsung dengan aplikasi Google Form dan Kahoot via mobile phone. Lulusan Magister Fisika Institut Teknologi Sepulun Nopember (ITS) Surabaya ini memang sering menyajikan integrasi IT dalam pembelajaran, baik menggunakan Learning Management System (LMS) sekolah ataupun software lainnya seperti Google Form, Quiziz, dan Kahoot. Begitu pula guru-guru lainya di Spemdalas. (*)
Kontributor Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.