PWMU.CO–SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) mendatangkan para pahlawan keluarga dari setiap kelas, Senin (11/11/2019).
Orangtua yang dipanggil ini diminta menjadi guru tamu di kelas. Mereka menjelaskan tugas dan perannya di keluarga. Sebanyak enam guru tamu hadir mengajar. Mereka terdiri 2 orang dari kelas I Mentari, 3 orang dari kelas I Pelangi dan 1 orang dari kelas II Samudera.
Kegiatan guru tamu ini mengambil tema keluarga. Karena bertepatan memperingati Hari Pahlawan, maka diambil sub tema pahlawan di keluargaku.
Kelas II Samudera mendatangkan Ketua Ikwam SD Almadany Nina Puspitasari, ibu dari Kayla Shafa Arcilla. “Pahlawan bukan identik dengan membawa senjata, menang atau gugur di medan perang demi membela tanah air. Orangtua juga dapat dikatakan sebagai pahlawan. Karena mereka berkorban demi kesejahteraan keluarganya,” ucap Mama Nina.
Dia menasihati selalu menghormati kedua orangtua. “Sampai di rumah jangan lupa untuk memeluk mama dan papa kalian dengan mengucapkan terima kasih, mama-papa,” katanya kepada siswa kelas Samudera.
Guest Teacher kelas 1 Pelangi mendatangkan dua ayah dan satu ibu. Ketiganya bergiliran mengisi waktu 60 menit di kelas. Mereka Granu Indrabayu, ayah dari Engeli Daiva Javanda, Hilmi Arief, ayah dari Ilbana Azzukhruva, dan Desy Ufilia Putri, ibu dari Delisha Qistina Putri.
Granu Indrabayu mendapat giliran pertama. Awalnya ia mengajukan pertanyaan. ”Siapakah pahlawan yang kalian kenal?”
Siswa menjawab nama-nama pahlawan Indonesia. Tampak belum puas dengan jawaban-jawaban itu, Papa Vanda kemudian melanjutkan pertanyaan, ”Siapa pahlawan yang dekat dengan kalian? Sehari-hari kalian bertemu mereka?”
Siswa berpikir ulang. Papa Vanda membantu dengan memberi petunjuk. ”Mereka di sekolah dan di rumah.” Segera murid-murid paham lalu serempak menjawab, ”Ustadz, ustadzah, papa, mama.”
Kemudian dia menjelaskan peran orangtua sebagai pahlawan bagi keluarga, pembagian tugas di antara ayah-ibu untuk membesarkan dan menyayangi putra-putrinya. ” Tugas ayah mencari nafkah halal untuk keluarganya,” katanya.
Kemudian dia menceritakan pekerjaannya sebagai distributor minuman susu kemasan PT Greenfields Indonesia. Dijelaskan, proses pengolahan susu sapi hingga dikemas dalam kemasan yang dijual di supermarket. Tak lupa dia memberikan susu kotak ukuran kecil ke setiap siswa.
Berikutnya Hilmi mendapatkan giliran menjadi guru tamu. Dia menceritakan, aktivitasnya sebagai insinyur pembangunan yang bekerja di proyek-proyek. Mulai dari menggambar gedung, perancangan, hingga proses pembangunan diceritakannya.
Desy menjadi guru tamu terakhir di kelas I Pelangi. Dia menguraikan tugas seorang ibu bagi keluarga. Salah satunya adalah memasak. Pada kesempatan itu, ia mempraktikkan cara membuat sarapan sederhana berupa roti bakar.
Dengan toaster yang dibawa dari rumah, Desy menunjukkan cara membakar roti setelah diolesi mentega dan ditaburi misis. Setelah jadi roti bakar dibagikan ke setiap siswa.
Guest Teachers selanjutnya di kelas I Mentari adalah Wahyu Safarina, ibudari Kirana Rahma Dewi dan Agus Pranto Kuswoyo, ayah dari Asyraf Raihan Pratama.
Safarina sebagai pahlawan di dua tempat sekaligus yakni di rumah dan sekolah. Dia sebagai guru TK Al-Muchlisin di Perumahan Wiharta Kedanyang. Dia menceritakan bagaimana membagi waktu menjalankan dua tugasnya di rumah dan sekolah.
Raihan bekerja di sebuah pabrik minyak di daerah Perak Surabaya. Dia rela menyempatkan waktunya cuti dari pekerjaanya untuk bercerita tentang tugasnya sebagai kepala keluarga kepada siswa kelas I Mentari.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa. Siswa dapat mengenal pahlawan yang selalu dekat dengannya. Selalu berkorban demi kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga di rumah.
Siswa juga diajarkan untuk lebih menghormati dan berterima kasih kepada papa dan mama mereka.(*)
Penulis Maulidyah Firdausi Editor Sugeng Purwanto