PWMU.CO – Ribuan pasang tangan memberikan tepuk tangan meriah untuk kelompok karawitan SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Muhida).
Suara gong, bonang, gendang dan perkusi terdengar rancak, mengalun anggun, merdu di telinga ketika membuka acara peringatan milad Muhammadiyah.
Karawitan Muhida dipercaya sebagai pembuka acara Perayaan Milad Ke-107 Muhammadiyah yang digelar PWM Jatim di Umsida, Sabtu (23/11/19).Tim angklung membawakan lagu Jaranan dan Suwe Ora Jamu. Khas lagu bahasa Jawa.
Kurniati Syamsu, guru ekstrakurikuler mengatakan, tidak ada persiapan secara khusus, karena ini bagian dari beberapa kelompok ekstrakurikuler.
“Kami hanya butuh pemantapan penggabungan dari beberapa ekstakurikuler selama satu bulan terakhir untuk acara ini,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, Muhida sudah sering tampil di perhelatan event-event Muhammadiyah, bahkan pernah lomba di Singapore Academic.
Dari beberapa kelompok ekstra, guru yang akrab dipanggil Bu Kurnia ini menjelaskan, tim angklung perlu waktu lama, butuh 3 bulan latihan untuk satu lagu. “Muhida menampilkan tim karawitan, angklung, dan solo vokal,” ungakpnya.
Ada 100 siswa yan terlibat untuk menghibur ribuan peserta perayaan milad, mulai dari kelas 2 hingga kelas 6.
karawitan Muhida ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu bagian penabuh dan sinden. “Dua puluh dua siswa yang sekarang ikut karawitan dibagi dua, yaitu nayaga dan sinden. Lagu-lagu yang dibawakan juga lagu-lagu yang akrab di telinga generasi millenial”
Para nayaga mengenakan baju biru, sementara para sinden mengenakan baju pink. Ada yang unik dari para sinden yang mayoritas perempuan. Ternyata ada satu orang anak laki-laki yang juga menjadi sinden, memakai jarik dan baju lurik. Mereka kompak, nembang dan menari.
Penulis Emil Muhtar, Ernam Editor Sugeng Purwanto