PWMU.CO – Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar Babak Penyisihan Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) Se-Indonesia Ke-15, Ahad (24/11/19).
Pelaksanaan kompetisi yang tersebar di 23 provinsi dan 87 kota/kabupaten itu diikuti lebih dari 130.000 peserta kelas I hingga XII.
Adapun lokasi babak penyisihan KMNR Se-Indonesia meliputi, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Rangkaian kegiatan KMNR Se-Indonesia Ke-15, telah dimulai sejak tahapan Uji Soal MNR. Tercatat periode 2019/2020 lebih dari 400.000 pelajar mengikuti tahapan uji soal MNR. Sebelumnya, Uji Soal MNR periode 2016/2017 diikuti 250.718 peserta, periode 2017/2018 diikuti 323.997 peserta, dan periode 2018/2019 diikuti 352.088 peserta.
Ketua Penyelenggara M Fachri menyambut positif peningkatan animo peserta yang mengikuti KMNR. “Alhamdulillah, KMNR semakin diminati dari berbagai sekolah karena soal-soal yang unik dan dapat mengasah daya nalar siswa untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills [HOTS]),” ujarnya.
Di samping itu, Fachri mengaku hal yang paling unik dan berbeda dari gelaran KMNR adalah biaya partisipasi lomba yang menerapkan sistem metode seikhlasnya (SMS) sesuai kemampuan peserta. Diharapkan melalui SMS ini semua peserta dapat mengasah kemampuannya tanpa terhalang oleh biaya.
Sejak diselenggarakan pertama kali pada 2006, KMNR menjadi kompetisi yang
menghadirkan kesan mendalam. Karena selain menjaring bibit-bibit unggul dalam bidang Matematika, kata Fachri, kompetisi ini juga bisa menjadi jalan pembuka bagi para juara untuk mengikuti proses seleksi kompetisi internasional. Salah satunya event Indonesia International Mathematics Competition (IIMC) pada 2020 mendatang.
Seiring berkembangya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan SDM unggul dan maju, Fachri menyadari proses pembinaan yang tepat menjadi sebuah keniscayaan. “Oleh sebab itu, KPM terus menggali potensi anak dengan membekalinya melalui metode Matematika Nalaria Realistik (MNR),” ucapnya.
Menurutnya, dengan belajar MNR nalar siswa menjadi terasah dan dapat menuliskan jawaban secara bertahap serta jelas. “Pada proses ini, tentu akan berdampak sekali pada kehidupan nyata peserta ketika menghadapi proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Ditemui PWMU.CO di sela pelaksanaan babak penyisihan KMNR 15, Humas Rumah Pendidikan MIPA (RPM) Gresik Yuni Santika Rahayu mengatakan, banyaknya peserta penyisihan di Kabupaten Gresik sejumlah 2.348 siswa, mulai kelas I hingga kelas XII. “Semoga semakin banyak siswa Kabupaten Gresik yang terus berlatih berpikir nalaria,” harapnya.
Penyisihan KMNR 15 di Kabupaten Gresik berlangsung di Universitas Muhammadiyah Gresik dengan tiga sesi pelaksanaan. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.