• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Mei 26, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Agnez Mo Apa dalam Kebingungan Identitas Bangsa

Rabu 27 November 2019 | 18:27
4 min read
194
SHARES
326
VIEWS
ADVERTISEMENT
Agnez Mo (YouTube BUILD Series)

PWMU.CO – Ia terlahir sebagai Agnes Monica Muljoto di Jakarta, 1 Juli 1986, dari bapak Ricky Muljoto dan ibu Jenny Siswono.

Tanpa lihat wajah, tanpa harus meneliti silsilah, apalagi susah payah meneliti DNA, cukup dari nama saja, kita bisa mengenali anak ini keturunan siapa dan beragama apa? Kalau nama menjadi indikasi identitas awal, maka kebanyakan orang akan dengan mudah mengetahuinya.

Nama anak itu, Glodok banget (pinjam istilah Rizal Ramli untuk Ahok), atau untuk orang Surabaya, Pasar Atum banget. Maksudnya, sangat khas warga keturunan. Biasanya, untuk lebih memperkuat identitas, mereka mempunyai nama asli juga.

Anak ini lahir dengan karunia multi-bakat. Wajahnya menarik dan enak dilihat di foto maupun di layar teve. Cara bicaranya lancar dan menarik, dan ia pintar bernyanyi. Dengan modal itu ia masuk di dunia hiburan Indonesia.

Pada awal-awal muncul sebagai presenter cilik di acara teve “Trilili Tralala” ia masih memakai nama lama. Pun pula saat masih menjadi penyanyi cilik, atau ketika mulai sukses di sinetron Perkawinan Dini bersama Syahrul Gunawan.

Mungkin namanya Glodok banget dan kurang marketable, ia sering jadi sasaran bullying. Namanya suka diplesetkan dari Agnes Monica jadi Agnes Mokawin, Agnes Mocerai, Agnes Motunangan …

Maka ketika dewasa dan karir panggungnya mulai bersinar, ia perlu identitas baru. Ia mengganti namanya dengan nome de guere baru Agnez Mo.

Ia melakukan rebranding total, bukan cuma nama tapi juga tampilan fisik. Dengan modal itu ia goes international dan lumayan sukses.

Umurnya sekarang 33 tahun. Sudah bukan trilili tralala lagi; sudah bukan si Dini lagi. Untuk standar Indonesia dia sudah terlalu tua untuk melajang. Bahkan pasti sudah lama masuk kategori perawan tua.

Anak (atau, tante) ini cerdas, mondial, global, kosmopolitan, sangat khas manusia modern saat ini. Bahasa Inggrisnya perfect, sempurna, tampilannya milineal abis. Karena itu, ia pasti sadar sesadar-sadarnya ketika berbicara kepada media Amerika tentang identitas dirinya.

Ia mengaku tidak punya darah Indonesia sama sekali (whatsoever), dan ia mengaku berbeda (different) dari manusia Indonesia lainnya. Ia memosisikan diri sebagai liyan (other), karena darahnya beda dan agamanya juga beda. Ia tidak mengidentifikasi dirinya sebagai warga sebuah negara, ia adalah citizen of the world, warga negara dunia.

Inilah konsekuensi dari dunia yang mengglobal, dunia yang mengerut menjadi kecil seukuran desa, the global village, kata McLuhan (1964). Batas-batas geografis menjadi kabur dan bahkan hilang. Dunia menjadi tanpa batas, the borderless world, menurur Kenichi Ohmae.

Lalu lintas manusia, barang, dan jasa bebas menerobos batas-batas negara. Teknologi informasi kemudian menjadikan dunia terkoneksi menjadi satu dalam world wide web (www) berkat ditemukannya internet. Dari seukuran desa, planet bumi mengerut lagi menjadi hanya seukuran gadget segenggaman tangan.

Identitas nasional menjadi kabur, identitas budaya menjadi gamang, nasionalisme kehilangan arti meskipun berusaha mati-matian melakukan redefinisi. Bahkan, negara sebesar Amerika pun galau akan identitasnya. Setelah lebih dari dua ratus tahun merdeka, Amerikan mempertanyakan dirinya sendiri, “Siapakah Kita?” tanya Samuel Huntington dalam bukunya Who Are We: The Challenges of America’s National Identity (2004).

Menurut Huntington, identitas nasional Amerika terancam oleh globalisasi. Lebih khusus ia melihat ancaman gelombang masuk emigran asing ke Amerika terutama kelompok hispanic dari Meksiko. Kegalauan ini—meskipun dikritik karena dianggap sebagai nasionalisme sempit—ternyata mewakili kegalauan bangsa Amerika secara umum. Salah satu buktinya adalah kemenangan Donald Trump dalam pemilu 2016 dengan tema kampanye America First, dengan mengusir emigran dan membangun tembok raksasa di perbatasan dengan Meksiko.

Jauh sebelum itu, Fredrik Barth dalam buku Ethnic Groups and Boundaries (1969) sudah melihat peleburan batas-batas etnis yang campur-baur menghasilkan identitas budaya baru. Seorang emigran di negaranya yang baru akan mengadopsi budaya baru tapi tetap akan mempertahankan budaya aslinya.

Dunia yang sudah serba digital yang ditandai dengan lahirnya network society, masyarakat berjejaring, ini telah melahirkan tata dunia baru, tata ekonomi baru, tata identitas baru yang serba digital yang membunuh tatanan lama di berbagai bidang. Pekerjaan-pekerjaan konvensional akan hilang mati terbunuh oleh pekerjaan digital. Nasionalisme konvensional juga terancam hilang dibunuh oleh nasionalisme digital.

Bangsa yang identitasnya tidak jelas akan terancam kehilangan identitas nasionalnya. Bangsa-bangsa majemuk seperti Indonesia sangat rawan kehilangan identitas nasional. Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila harusnya menjadi identitas nasional. Tapi sayangnya sampai sekarang belum diterima secara utuh berdasar konsensus nasional sebagai identitas bangsa. Indonesia berada di persimpangan jalan.

Seorang profesor politik kawakan sekelas Huntington saja bingung akan identitas diri dan bangsanya, apalagi Agnes Monica Muljoto. Maka tak perlu heran apalagi masygul terhadap Agnes. Biarkan saja, Agnes Monica, Mokawin, Mocerai, Moapa…? (*)

Kolom oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior.

Tags: Agnez MoDhimam Abror Djuraid
SendShare132Tweet26Share

Related Posts

Bendera LGBT, Arogansi Kulit Putih

Selasa 24 Mei 2022 | 20:06
16.2k

Dhimam Abror Bendera LGBT, Arogansi Kulit Putih oleh Dhimam Abror Djuraid, jurnalis. PWMU.CO- Bendera LGBT...

UAS dan Yahudi Asia

Jumat 20 Mei 2022 | 09:32
12.7k

Dhimam Abror Djuraid: UAS dan Yahudi Asia UAS dan Yahudi Asia; oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Ustaz...

Lockdown Sapi

Selasa 17 Mei 2022 | 10:00
286

Dhimam Abror Djuraid Lockdown Sapi, oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Pandemi Covid-19 di Indonesia...

Terpilihnya Presiden Bongbong, Fenomena Prabowo 2024?

Sabtu 14 Mei 2022 | 09:40
799

Dhimam Abror Djuraid. Terpilihnya Presiden Bongbong, Fenomena Prabowo 2024? Terpilihnya Presiden Bongbong, Fenomena Prabowo 2024?Oleh...

Deddy Corbuzier dan LGBT

Selasa 10 Mei 2022 | 14:10
4.9k

Dhimam Abror Djuraid: Deddy Corbuzier dan LGBT Deddy Corbuzier dan LGBT, Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO -...

Manusia Gurun dan Profesor Otak Kecil

Minggu 1 Mei 2022 | 10:36
618

Dhimam Abror Djuraid: Manusia Gurun dan Profesor Otak Kecil Manusia Gurun dan Profesor Otak Kecil;...

Sulaiman Al-Rajhi, Orang Terkaya dari Arab Saudi yang Zuhud

Jumat 29 April 2022 | 10:19
824

Sulaiman Al-Rajhi Sulaiman Al-Rajhi, Orang Terkaya dari Arab Saudi yang Zuhud, kolom oleh Dhimam Abror...

Petualangan Tsamara, Kenapa Keluar dari PSI?

Minggu 24 April 2022 | 12:07
1.3k

Petualangan Tsamara, Kenapa Keluar dari PSI? Abror Djuraid Petualangan Tsamara, Kenapa Keluar dari PSI? oleh Dhimam...

Harvey dan Standar Moral PDIP

Sabtu 16 April 2022 | 13:38
4.9k

Dhimam Abror Djuraid Harvey dan Standar Moral PDIP, oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Anda yang cukup...

Anies Baswedan dan Siklus Politik 10 Tahunan

Senin 11 April 2022 | 13:26
125

Anies Baswedan dan Siklus Politik 10 Tahunan Abror Djuraid Anies Baswedan dan Siklus Politik 10...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Bendera LGBT, Arogansi Kulit Putih

    5198 shares
    Share 2079 Tweet 1300
  • Bolehkah Wanita Haid Tadarus Al-Quran?

    1273 shares
    Share 509 Tweet 318
  • Inilah 120 Peserta Diksuspala Special Edition 2022 Majelis Dikdasmen PWM Jatim

    1202 shares
    Share 481 Tweet 301
  • Hukum Tadarus Al-Quran dengan Speaker, Syiar atau Bidah?

    1477 shares
    Share 591 Tweet 369
  • Tauhid dan Syirik: Keadilan Vs Kezaliman

    988 shares
    Share 395 Tweet 247
  • Inilah Nilai-Nilai Islam Perwujudan Tauhid

    1440 shares
    Share 576 Tweet 360
  • Tauhid, Menjauhi Al-Ghuluw dan At-Taqshir

    766 shares
    Share 306 Tweet 192
  • Agama Islam Kelanjutan dari Milah Ibrahim yang Hanif

    907 shares
    Share 363 Tweet 227
  • Diksuspala Special Edition 2022 Segera Digelar, 120 Peserta Lolos Seleksi

    650 shares
    Share 260 Tweet 163
  • Zakat Fitrah: Mana yang Utama, Dibayar Pakai Makanan Pokok atau Uang?

    1774 shares
    Share 710 Tweet 444

Berita Terkini

Kabar

Din Syamsuddin ke Qatar Bicara Ujaran Kebencian dan Islamofobia

Kamis 26 Mei 2022 | 08:51
224

Peserta Doha International Interfaith Conference. (gulftimes) PWMU.CO- Din Syamsuddin selesai acara pertemuan di Kazan, Rusia, menuju Qatar menghadiri Doha International...

Read more

Inilah Finalis Festival Faqih Usman ke 6 Tahun 2022

Kamis 26 Mei 2022 | 08:22
278

Muhammadiyah Magetan Terima Amanah Wakaf Tanah

Kamis 26 Mei 2022 | 06:29
114

Smamga Gelar Upacara Perdana, Kolaborasi Ekstrakurikuler Unjuk Kemampuan

Kamis 26 Mei 2022 | 06:27
35

Kisah Alumnus MTs Muda Kedungadem yang Menjabat di Dinas Kotawaringin Barat

Kamis 26 Mei 2022 | 06:26
316

PCM Barat Bangun Panti, Donatur Berdatangan

Rabu 25 Mei 2022 | 22:00
86

Wakaf Quran Hasil Infak Siswa SD Mugeb

Rabu 25 Mei 2022 | 17:20
33

Aksi Penanaman 10 Juta Pohon Jangan Cuma Proyek

Rabu 25 Mei 2022 | 16:07
34

Gesekan Anggota Ormas, Ini Saran Menko

Rabu 25 Mei 2022 | 15:41
96

Membaca dalam Gelap Juara 2 Lomba Menulis IKAPI

Rabu 25 Mei 2022 | 14:28
130
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In