PWMU.CO– Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PCM GKB Gresik mengikuti kegiatan Uji Publik Instrumen Penilaian Kinerja Pegawai Sekolah/Madrasah Muhammadiyah Jawa Timur di Aula Mas Mansur Gedung PWM Jawa Timur, Ahad (1/12/19).
Dari 100 peserta yang diundang tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK sebanyak 23 peserta berasal dari Majelis Dikdasmen GKB yang terdiri dari tiga orang pengurus Majelis Dikdasmen dan masing-masing lima orang utusan dari SD Muhammadiyah 1 dan 2 GKB, SMP Muhamamdiyah 12 GKB, dan SMA Muhamamdiyah 10 GKB Gresik. Turut hadir Ketua Majelis Dikdasmen GKB Nanang Sutedja SE MM.
Selain datang lima belas menit lebih awal dari jadwal undangan juga aktif dalam proses diskusi dan presentasi selama kegiatan. Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dra Arbaiyah Yusuf MA menyampaikan, sekolah yang maju selayaknya memiliki standar dalam penilaian kinerja kepegawaian.
Hal ini diharapkan lembaga pendidikan termasuk dalam sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat menjamin kualitas sekolah. “Untuk menjamin kualitas sekolah sangat dibutuhkan adanya keberaturan dan bukan keliaran, sehingga sebuah peraturan dan penilaian kinerja menjadi hal penting untuk tetap dijalankan,” terangnya.
Bu Ar—panggilannya—menambahkan, sekolah yang maju ditandai dengan adanya peraturan yang lebih ketat, tidak akan terasa karena sudah melekat menjadi budaya di setiap lini sekolah. Selain itu, uji publik peraturan kepegawaian ini dilakukan untuk memastikan kelayakan instrumen penilain kinerja guru (PKG) sebelum nanti diimplementasikan kepada seluruh sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur.
Saat sesi pleno, dari group Majelis Dikdasmen, Nanang Sutedja menilai instrumen penilaian kinerja kepegawaian yang telah dibuat oleh Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur sudah sangat baik. Dia mengusulkan agar penggunaan terminologi beberapa harus di-up date dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu managemen yang baru seperti mengganti kata kaur (kepala urusan) dengan kepala departemen/bidang dan petugas atau tim penilai.
“Agar nantinya saat instrumen ini digunakan di lapangan, perlu ditentukan petugas atau tim penilai kinerja di sekolah yaitu atasan langsung dan atasan tidak langsung,” jelasnya saat menyampaikan hasil diskusi di depan forum mewakili kelompok pengurus majelis yang diundang dari berbagai kota yakni Babat, Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo.
Hampir di setiap meja, utusan dari GKB mendominasi dan turut perperan aktif selama kegiatan uji publik yang mengundang 16 sekolah di Jawa Timur ini.
Yugo Triawanto MSI ikut presentasi dan me-review instrumen untuk penilaian guru. Waka Kesiswaan SMP Muhamamdiyah 12 GKB Gresik ini menambahkan poin lain yang akan menjadi nilai positif dalam peningkatan kualitas sekolah Muhammadiyah.
“Perlu ditambahkan pada aktivitas kompetensi profesional guru yaitu guru dapat menjadi nara sumber pada kegiatan seminar/workshop atau Haki,” usulnya saat mempresentasikan hasil diskusi mewakili kelompok guru.
Keaktifitas dan peran aktif Majelis Dikdasmen GKB Gresik ini juga memperoleh apresiasi dari Ir Tamhid Masyhudi. Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu menyampaikan, semangat dan keberanian GKB dalam mengambil berbagai resiko demi kemajuan amal usaha Muhamamdiyah (AUM) dapat terus ditumbuhkan dan dicontoh oleh yang lain.
Menurutnya, berpikir maju ke depan dengan mimpi yang besar akan menumbuhkan dan menggerakan semua anggota persyarikatan untuk maju bersama. “Semangat GKB yang selalu ditumbuhkan, keberanian Majelis Dikdasmen GKB mengambil resiko ini menjadikan AUM GKB berkembang dengan memiliki aset yang luar biasa,” katanya
“Sehingga bersyukur dan layak PCM GKB tetap mempertahankan dan naik menjadi Cabang terbaik kedua nasional dalam lomba LPCR yang digelar di Gowa Sulawesi Selatan,” katanya diikuti tepuk tangan peserta. (*)
Kontrubutor Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.