
PWMU.CO – Banyak umat Islam yang terbalik dalam menentukan tujuan hidupnya. Jika Alquran berpesan agar manusia mencari kehidupan akhirat dengan tanpa melupakan kehidupan dunia tetapi kenyataannya banyak yang mencari kehidupan dunia dengan tanpa melupakan kehidupan akhirat.
Hal itu disampaikan Muhammad Hidayatullah dalam Khutbah Idul Fitri di Lapangan Fasum Wisma Sidojangkung Indah (WSI), Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu (6/7) pagi.
(Baca: Shalat Id Ini Menyatukan Jamaah dari Berbagai Kelompok Islam dan Khutbah Idul Fitri PWM Jatim: Berhari Raya tanpa Ber-Idul Fitri)
“Dengan adanya disorientasi tersebut, maka seolah-olah kehidupan dunia itu paling penting, sementara persoalan-persoalan akhirat hanya menjadi sambilan. Akibatnya, banyak manusia yang terjebak dalam kesesatan,” kata Hidayatullah.
Alumni FIAD (kini Fakultas Agama Islam) UMSurabaya lalu berpesan agar umat Islam memaknai puasa Ramadhan dengan baik sebagai metode mencapai tujuan hidup yang hakiki. “Puasa mengajarkan bahwa sebenarnya kebutuhan hidup manusia tidaklah banyak. Kesederhanaan yang diajarkan puasa harus menjadi karakter hidup manusia sepanjang tahun,” katanya. Penemu metode Baca Cepat Alquran “An-Nasr” ini berpesan bahwa kesederhanaan puasa itu sejalan dengan tujuan “jangka panjang” puasa sebagai cara menempuh jalan takwa. “Puasa itu tujuan akhirnya, akhirat.”
(Baca juga: Masjid Harus Sediakan Wifi, Buku, dan Kopi agar Lebih Menarik dari Warkop) dan Awang Surya: Ada Masalah, Bersyukurlah!)
Shalat Idul Fitri ini, selain dihadiri oleh ratusan jamaah warga WSI, juga dihadiri oleh Kepala Desa Sidojangkung Sugiyanto. “Tahun ini giliran saya shalat Id di WSI,” katanya. Sugiyanto memang setiap tahun menggilir shalat Idul Fitri dari satu masjid ke masjid lainnya yang ada di Desa Sidojangkung. “Karena ada 6 penyelenggaraan Shalat Id, maka 6 tahun sekali saya bisa shalat di sini,” katanya kepada pwmu.co, Selasa (5/7) malam, saat ia meninjau persiapan pelaksanaan shalat Id.
Panitia Shalat Idul Fitri sempat was-was dengan cuaca saat Subuh tadi. Pasalnya, hujan gerimis sempat membuat terpal yang menjadi alas lapangan basah semua. “Alhamdulillah, hujan tidak berlanjut. Terima kasih pada para panitia yang sigap mengeringkan terpal sejak Subuh, sehingga shalat Id berjalan lancar” kata Sukatmanto, Ketua Pengurus Masjid Attaqwa yang menjadi penyelenggara shalat ini. (MN)