PWMU.CO-MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir Tembelang Jombang kedatangan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Nuryati SPd MPdI, Sabtu (7/12/2019).
Kunjungan ke Madrasah Para Penghafal Alquran ini untuk Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM). Di sela tugasnya itu dia diwawancarai wartawan cilik MIM 10 Nana Safinatun Najah dan Cintia Nur Rahma, keduanya siswa kelas 5.
Berikut petikan wawancara dengan Nuryati yang juga Kepala SDIT Al Adzkiya Sentul Tembelang.
Apa cita-cita ibu sewaktu kecil?
Cita-cita Bu Nur sewaktu kecil menjadi orang yang bermanfaat dan dianjurkan oleh orangtua untuk menjadi guru. Alhamdulillah bisa menjadi guru.
Mengapa ibu ingin menjadi seorang guru?
Ya ingin memberikan manfaat bagi orang lain. Ingin menularkan ilmu kepada anak didik. Ingin membimbing anak didik menjadi anak-anak yang sukses, berhasil. Sekarang alhamdulillah saya tidak hanya guru tetapi gurunya guru menjadi pengawas.
Apa profesi ibu sekarang?
Sekarang menjadi pengawas di Kemenag Kabupaten Jombang. Tugasnya antara lain di Kecamatan Tembelang dan Kesamben.
Apa saja tugas pengawas itu?
Mengadakan supervisi ke lembaga binaan. Kemudian memberikan bimbingan kepada kepala madrasah dan bapak ibu guru. Juga punya tugas yang lain melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk kemajuan lembaga binaan.
Apa keluh dan kesah menjadi seorang pengawas?
Menjadi pengawas itu menyenangkan. Insya Allah kalau dinikmati akan menjadi ibadah. Karena ini tugas yang sangat mulia. Masalah keluhan yang negatif tidak ada. Karena di situlah kita ingin mengabdi, ingin menjadi yang terbaik, ingin mengantarkan lembaga-lembaga binaannya ini menjadi lebih maju. Anak didiknya juga berprestasi. Karena kita memberikan bimbingan kepada kepala madrasah dan bapak ibu guru.
Apa pendapat ibu ketika masuk ke sekolah kami MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir ini?
Ketika ibu masuk ke MIM 10 ini ya. Pertama, dalam benak ibu itu kata-kata luar biasa. Karena dari performance yang kita lihat sampai di halaman membentang di situ banyak piala. Kemudian juga ada banyak kata-kata motivasi dan piagam.
Itu sudah menunjukkan betapa luar biasa prestasi MIM 10. Ketika masuk, ditemui oleh para wartawan cilik. Ini sesuatu yang beda. Bedanya itu positif. Karena dengan adanya wartawan cilik ini bisa melatih anak-anak menjadi semakin percaya diri dan mampu berkomunikasi dengan orang lain.
Juga prestasi-prestasi lain yang luar biasa, karena saya selalu dapat kiriman Youtube dari bapak kepala madrasah itu sudah luar biasa. Artinya harus terus dikenalkan di medsos supaya MIM 10 lebih memasyarakat. Keunggulan-keunggulannya ini bisa diketahui banyak orang. MI Muhammadiyah 10 Madrasah Para Penghafal Alquran ini menjadi luar biasa di Kecamatan Tembelang.
Menurut ibu apa sih abad 21 atau zaman 4.0 itu?
Zaman 4.0 dimana semuanya serba canggih menggunakan IT dan insya Allah MIM 10 ini bisa mengikuti arah ke situ. Memanfaatkan medsos untuk hal-hal yang positif. Terutama di dalam dunia pendidikan. Jadi semakin canggih alatnya. Manusianya juga harus berupaya untuk mengikuti. Itulah anak-anak nanti akan berada di zaman sekarang dan juga mengikuti perkembangannya supaya lebih maju dan tidak ketinggalan dengan yang lainnya.
Apa saja kiat-kiat menjadi sekolah unggulan itu?
Menjadi sekolah unggulan, insya Allah kiatnya sudah ada ya di lembaga MIM 10 ini. Saya lihat dari kedisiplinan, baik itu dari kepala madrasah atau pun gurunya. Itu yang pertama.
Kemudian mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan sekolah yang lain. Nilai tambah atau yang diunggulkan oleh madrasah itu ada di sini yaitu Penghafal Alqur’an. Tidak semata-mata penghafal Alquran tetapi penghafal yang siap diuji publik itu menjadi luar biasa dan itu menjadi pembeda dengan madrasah yang lain.
Kemudian juga akan ada bilingual yaitu kelas dua bahasa. Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ini nanti juga menjadi keunggulan yang akan dimunculkan di tahun berikutnya. Selain itu juga sarana dan prasarananya. Kondisi madrasah yang nyaman menyenangkan memang harus diciptakan.
Hubungan yang harmonis antara satu dengan yang lain harus ditingkatkan. Juga kerja tim. Karena tidak ada Superman atau Superwomen yang ada adalah super tim untuk menjadikan madrasah itu lebih maju.
Apa pesan ibu untuk sekolah kami MI Muhammadiyah 10?
Pesannya terus maju, semangat, songsong masa depan dengan penuh optimis dan raih visi madrasah bersama-sama dengan stakeholder seluruhnya. Insya Allah itu yang bisa ibu sampaikan pada kesempatan kali ini. Mudah-mudahan memberikan manfaat bagi kita semuanya dan insya Allah untuk keberkahan dan kemajuan madrasah. (*)
Penulis Zuly Ahsanul Bariyyah Editor Sugeng Purwanto