PWMU.CO – Program Police Goes to School Polres Gresik mengisi kegiatan pascapelaksanaan Penilaian Akhir Semester Ganjil 2019-2020 di SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas), Rabu (11/12/19).
Sebanyak 400 siswa dari perwakilan kelas VII,VIII dan IX mengikuti kegiatan yang dikemas dalam bentuk Sosialisasi Safety Riding Safety Driving. Ipda Darwoyo SH menyampaikan tertib dalam berlalu lintas adalah cermin budaya suatu bangsa.
“Bila lalu lintas semrawut, di beberapa titik lokasi berwarna merah di Google Map, indikasi lokasi macet total atau padat merayap. Lha ini bisa mengindikasikan karakter suatu bangsa,” jelasnya.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Andalusia Hall Spemdalas ini, Darwoyo menjelaskan berbagai bentuk kejadian kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena ketidaktertiban terhadap aturan lalu lintas.
“Kadang karena meremehkan, tidak mau memakai helm atau menerobos lampu lalu lintas dan keselamatan seseorang dipertaruhkan di jalan raya,” katanya mengomentari video yang ditayangkan.
Kepala Unit Dikyasa Polres Gresik ini mencontohkan berbagai perilaku pelanggaran lalu lintas yang berakibat fatal pada kesehatan tubuh dan keselamatan jiwa. “Ada pengendara roda dua, tidak memakai helm SNI, nekat melawan arus, muter di tempat terlarang, pernah kejadian hingga tulang selangka patah tiga titik sekaligus. Maka jangan karena hal sepele akhirnya cacat permanen, gegar otak atau meninggal,” katanya mewanti-wanti
Oleh karenanya dengan adanya Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran, lalu Lintas (Kamseltibcartas), dia berharap kepada anak-anak Spemdalas agar turut serta menjaga dan mengingatkan para orangtua, keluarga, teman, dan diri sendiri untuk turut patuh manjaga ketertiban dan keselamatan dalam berlalu lintas.
“Mengapa budaya warga Indonesia masih belum bisa patuh berlalu lintas? tanyanya kepada peserta.
“Biasanya yo gak masalah tidak memakai helm, aman-aman saja Pak. Itu semua terkait karakter bangsa. Banyak di antara rakyat Indonesia masih kolot, belum terlalu paham berperilaku di jalan, belum menyadari bahaya di jalan dan terbiasa tidak patuh terhadap aturan. Maka kuncinya adalah membangun karakter,” katanya.
Dia mengajak siswa Spemdalas untuk melakukan gerakan penyadaran bersama akan pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan. “Ingatkan ke ayah dan bundanya, bila mengantar ke sekolah diminta membawa helm baik ibu, ayah, ataupun anaknya. Juga memakai sabuk pengaman bila dianter menggunakan roda empat,” pesannya.
Pada akhir sesi, Darwoyo mendemonstrasikan penggunaan alat pengaman berkendara roda dua dengan benar yakni menggunakan helm SNI, standar pemakaian jaket, sarung tangan, dan lainnya. “Mari disiplinkan sejak dini untuk patuh terhadap setiap aturan yang ada baik dari aturan berlalu lintas, aturan sekolah, terlebih aturan agama,” ajaknya. (*)
Kontributor Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.