PWMU.CO–Perayaan milad 107 tahun Muhammadiyah dan 29 tahun Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah (RSASF) Tulangan Sidoarjo, Ahad (15/12/2019), juga ditandai dengan khitan massal diikuti 100 anak dari Kecamatan Tulangan.
Tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan khitanan. Belajar dari khitan massal sebelumnya, kali ini anak-anak diberi traumatic healing dengan menonton film. Psikologinya dibuat lebih tenang, menghilangkan rasa takut saat akan disunat.
Direktur RSA Siti Fatimah dr Tjatur Prijambodo MARS menjelaskan, khitan memakai metode cauter atau yang populer disebut laser. ”Khitan cara ini tidak butuh waktu pemulihan yang lama. Tidak juga menimbulkan rasa nyeri. Sebisa mungkin anak nyaman,” ucapnya.
Selesai dikhitan, para peserta mendapatkan bingkisan berupa baju koko, sarung, peci dan uang tunai. Spesialnya, peserta khitan mendapat sertifikat dengan keuntungan turun temurun.
”Maksudnya, kelak ketika dewasa, setelah menikah, istri mereka bisa melahirkan di rumah sakit ini gratis dengan menunjukkan sertifikat itu,” kata Tjatur.
Jika mendapat melahirkan anak laki-laki, sambung dia, bisa juga dikhitan gratis di sini. Demikian seterusnya hingga ke cucunya kelak. “Belum ada RS yang seperti ini,” tandas dia.
Selain khitan perayaan milad ini juga diadakan donor darah. Sebanyak 60 kantong darah berhasil dikumpulkan. Donor darah sukses berkat kerja sama dengan UTD PMI Sidoarjo.
Dalam perayaan ini juga diresmikan fasilitas baru untuk keluarga pasien rumah sakit ini. Yaitu pembukaan Kantin D’ Care’s. Kantin ini memakai kontainer.
Selama ini, kata dia, rumah sakit belum ada kantin khusus untuk keluarga pasien. Sehingga untuk membeli makanan, mereka harus keluar rumah sakit dulu.
Menurut dia, kantin ini tidak sekadar kantin. Makanan yang masuk telah melalui screening tester dan kemasannya. “Yang ngisi ibu-ibu Aisyiyah dan bapak-bapak Muhammadiyah. Ada 15 pedagang yang tergabung,” tuturnya. (*)
Penulis Tim Editor Sugeng Purwanto