PWMU.CO-SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Gresik memperingati Hari Ibu, Selasa (17/12/2019). Peringatan Hari Ibu lebih awal karena 22 Desember 2019 masuk liburan semester.
Kursi berwarna-warni tertata rapi di depan halaman sekolah. Gazebo menjadi panggung bagi para siswa yang mempersembahkan lagu untuk para bunda.
Pukul 07.00 para siswa beserta bundanya mulai berdatangan dengan memakai kebaya sebagai dresscode untuk acara ini. Para bunda terlihat sangat anggun dan cantik.
Di depan pintu gerbang, kedatangan bunda wali murid disambut ustadzah. “Aduh, cantik sekali Mama Indira.”
Mama Indira yang bernama Adibya Rahmi memakai kebaya modern warna coklat muda menjawab, “Iya Ustadzah. Tetangga tadi sampai nanya mau ke kondangan kok pagi banget ?” Dia berkata begitu sambil tertawa.
Pukul 07.30 acara dimulai. Para siswa duduk di depan gazebo dan para bunda duduk di atas kursi warna- warni yang telah ditata rapi. Acara pembukaan dengan sambutan dari Wakil Kepala Sekolah Lilik Isnawati SPd MPd. Dilanjut Ketua Ikwam Nina Puspita Sari.
Kemudian acara persembahan dari para siswa untuk bunda dengan menampilkan lagu-lagu tentang ibu. Kelas I Mentari dipimpin Saiza Nur Maulidah menyanyikan lagu berjudul Ibu dari Hadad Alwi.
Lagu dengan judul yang sama Ibu dari band asal Malaysia Sakha dipersembahkan oleh siswa kelas II Pelangi yang dipimpin oleh Anjeli Javanda.
Lagu ciptaan Melly Goeslow bertajuk Bunda menjadi persembahan terakhir dari siswa kelas II Samudera yang dipimpin oleh Hanifa Arin.
Di sela penampilan, seluruh siswa Almadany telah mempersiapkan segelas air minum yang akan di persembahkan kepada ibunya.
Sambil dibacakan puisi oleh Ustadzah Aini dan Ustadz Fendy secara bergantian para siswa bangkit dari duduknya berhamburan menemui bundanya dan meminumkan air yang dibawa.
Arin membawakan lagu bercampur tangis membuat para bunda semua ikut menangis. Lalu siswa yang sedang bernyanyi di atas gazebo juga tak mau ketinggalan. Mereka ikut turun dan mencari ibunya memberi minuman. Suasana ini menjadikan haru para bunda. Mereka kemudian memeluk anak-anaknya.
“Tidak menyangka kalau akan ada penampilan dari anak-anak yang akan membuat kami menangis terharu,” ucap Adibya Rahmi.
Tangis dari para siswa juga pecah. Terutama para siswa yang bundanya berhalangan hadir di sekolah. “Aku mau minta maaf sama ibu nanti kalau pulang,” ucap Danish Hanafi sambil menangis tanpa henti. Ibunda Danish tidak dapat mengikuti acara ini karena menjaga adiknya yang masih bayi di rumah.
“Sayangi bunda kalian selagi masih ada, hormati dan patuhilah. Karena ibu akan melakukan apa saja untuk kalian. Dan jangan lupa peluk dan ucapkan terima kasih,” ucap Ustadz Fendy dalam nasihatnya. (*)
Penulis Lilik Isnawati, Maulidyah F Editor Sugeng Purwanto