PWMU.CO-Keberadaan Ikatan Wali Murid Muhammadiyah (Ikwam) itu ibarat pepatah wujuduhu ka adami. Artinya, adanya seperti tidak ada. Namun anggapan itu bisa ditepis oleh Ikwam SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik.
Ketua Ikwam SD Muhammadiyah 2 GKB Ruliana Sarosa menceritakan, kehadiran Ikwam awalnya juga dipandang sebelah mata.
”Bahkan dicibir, dianggap oleh sebagian besar wali murid dan guru sebagai wadah membuang-buang waktu. Kerjaannya hanya kumpul-kumpul, makan, dan selfi,” kata Ruliana saat ceramah di Klinik Madrasah MI Muhammadiyah 4 Brangsi Lamongan, Sabtu (21/12/2019).
Klinik Madrasah ini diikuti 45 pengurus Ikwam, 145 wali murid dan 15 guru MI Mudipat, sebutan madrasah ini.
Dia melanjutkan, dengan berkembangnya sekolah menjadi maju, setiap ada kegiatan Ikwam selalu berperan sehingga SDM 2 GKB berkembangan pesat dengan jumlah siswa terus meningkat, kualitas terukur, banyak prestasi dan banyak tamu berkunjung untuk studi banding.
”Sekarang kehadiran Ikwam benar-benar dirasakan manfaatnya oleh sekolah, guru dan orang tua,” tuturnya. Ikwam di sekolah ini akhirnya mampu menjembatani komunikasi dua arah. Yaitu aspirasi wali murid dan sekolah untuk bersinergi.
Ruliana mengajak anggota Ikwam MI Mudipat bersinergi, saling percaya, dan terbuka dengan madrasah agar komunikasi cair.
”Ikwam harus ambil peran di madrasah, Misalnya, menghias kelas, mengadakan piket setiap jam madrasah, silaturahim sesama pengurus Ikwam yang sakit atau kena musibah, ikut kegiatan outbound, ikut studi banding, ikut membantu dana ketika madrasah membutuhkan, bahkan manjadi tim marketing madrasah,” ujarnya.
Menurut dia, jika anggota Ikwam sudah mampu berperan seperti itu terbuka madrasah akan maju. Kehadiran Ikwam menjadi sangat berarti serta dirindukan madrasah, guru dan orang tua. (*)
Penulis Sumarianto Editor Sugeng Purwanto