PWMU.CO-Paguyuban kelas 2 Samudera SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Gresik mengadakan Family Gathering di Kebun Pak Budi Pasuruan, Sabtu (21/12/2019).
Peserta terdiri siswa, ustadz, keluarga wali murid menggunakan dresscode warna biru tua. Perjalanan ditempuh sekitar 1,5 jam. Acara ini sudah ditunggu para siswa. Sampai-sampai ada anak yang tak bisa tidur nyenyak kepikiran kegiatan ini.
Seperti Chia sebelum Subuh sudah bangun minta siap-siap berangkat. ”Chia ini semangat sekali, Subuh sudah bangun sendiri terus bilang ayo hari ini kita berangkat, Ma!” cerita Nina Puspitasari yang ketua Ikwam.
Bus meluncur ke menuju Kebun Pak Budi berada di Dusun Canggi, Desa Sekarmojo, Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Luas tanah sekitar 1,8 hektare.
Begitu sampai di tempat ini, semua siswa berhamburan ingin menangkap burung merpati yang dilepas bebas. “Hiiii gak ketengkep-ketangkep, ” ucap jengkel M. Zanuba, siswa Almadany.
Tak pantang menyerah akhirnya Zanu bisa menangkap dua burung merpati. Dielus-elus, diamati kemudian dilepaskan kembali sambil tertawa.
Lalu siswa berkumpul di atrium. Ada Chicken Dance ditampilkan di sini. Lantas pemandu menerangkan proses penanaman padi sampai diolah menjadi nasi.
Setelah itu siswa melepas sepatu dan bergegas menuju Sawahe Pak Budi. Setiap siswa mendapatkan tunas padi. Tanpa ragu dan takut kotor para siswa bergegas turun ke sawah.
“Nah tanahnya sudah diberi tanda kotak-kotak seperti ini jadi tunas padinya ditaruh di setiap kotak ya. Semua akarnya harus benar-benar masuk ke dalam tanah tidak boleh sekadar ditaruh nanti tidak akan tumbuh,” ujar Pak Tani memandu.
Bergegaslah siswa membungkukkan badan menanam padi pada lumpur yang diberi garis kotak. Mereka membenamkan akar padi ke dalam lumpur sesuai petunjuk tadi. Usai menanam mereka langsung bersorak gembira.
Acara selanjutnya berkeliling menikmati Kebun Pak Budi. Nelihat aneka tanaman buah-buahan, sayur, bunga sampai dengan kopi. Juga ada beberapa jenis burung, bebek, ikan, sapi, kambing, kelinci, ayam petelur sampai dengan luwak.
“Hmmm enak rambutanya manis, padahal masih hijau,” ucap Bunda Aidil saat berada di kebun rambutan dan memetik buahnya.
Lelah berkeliling, anak-anak meminta berenang. “Pak kelilingnya sudah ya, sekarang ayo berenang,” ujar Wilda Nulhakim yang tak sabar ingin menceburkan diri ke kolam. Tak pelak anak-anak segera berlari ke arena kolam renang menikmati segarnya air pegunungan ini.
Pemandu wisata Angga menceritakan, pemilik kebun ini orang Taiwan yang tinggal di Surabaya. Niat mendirikan wisata kebun ini ingin mengajarkan kepada masyarakat cara menanam dan merawat tumbuhan yang benar dan memberdayakan masyarakat sekitar. (*)
Penulis Maulidyah Firdausi Editor Sugeng Purwanto