PWMU.CO – Kepergian Prof Dr Yunahar Ilyas Lc MAg menyisakan duka yang mendalam. Tidak hanya bagi warga Muhammadiyah namun juga bagi umat Islam.
Hal itu dibuktikan dengan hadirnya ribuan orang yang memadati Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Jl Cik di Tiro maupun di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta untuk menyalatkan jenazah Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih, Tajdid, dan Tabligh tersebut, Jumat (3/1/20).
Pantauan PWMU.CO di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Di Tiro hadir mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Buya Syafii, Ketua PP Muhamamdiyah Dahlan Rais dan Anwar Abbas, Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua Umum PPNA Diyah Puspitarini serta kader Muhammadiyah yang lain.
Jenazah Prof Yunahar Ilyas disemayamkan di Kantor PP Muhammadiyah sejak pagi yang kemudian pada pukul 10.00 WIB diberangkatkan menuju Masjid Gedhe Kauman untuk dishalatkan setelah shalat Jumat.
Kesan dan Pesan Haedar Nashir
Usai salat jenazah berjamaah di Masjid Gedhe Kauman, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi memberikan khutbah sebelum jenazah dikebumikan di Makam Karangkajen, Yogyakarta.
“Atas nama Keluarga Besar PP Muhammadiyah kami menyampaikan duka yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Prof Yunahar Ilyas. Kami menjadi saksi, bahwa Ustadz Yunahar adalah sosok ulama yang langka, ilmu keislamannya sangat luas, dan beliau bersama kami merumuskan negara pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah,” ujar Haedar Nashir.
Baca Berita Terkait
Prof Yunahar Ilyas Wafat, Dimakamkan di Karangkajen
Kesaksian Anwar Abbas terhadap Keulamaan Prof Yunahar Ilyas
Menurut Haedar Nashir, Prof Yunahar Ilyas sosok yang tidak hanya keulamannya yang menjadi rujukan tapi juga akhlaknya yang karimah.
“Sejak tahun 80-an kami bersama beliau. Beliau selalu berhati-hati dalam berhujjah sehingga diterima banyak kalangan. Tidak hanya di Muhammadiyah tapi juga keluarga bangsa,” ucap Haedar. Indah dan akhlak beliau, tambahnya, perlu menjadi contoh generasi muda.
“Keluarga dan anak-anak tercinta pasti merasa sangat kehilangan. Namun kami akan selalu terkenang bahwa Prof Yun adalah uswah hasanah bagi keluarga, Muhammadiyah dan bangsa,” tuturnya.
Sebelum turut mengantarkan menuju tempat peristirahatan terakhir, Haedar Nashir berpesan agar seluruh jamaah ikhlas melepas kepergian Prof Yunahar Ilyas.
“Kita semua kehilangan, tapi Allah telah menentukan garis-Nya. Kita lepas Prof Yunahar dengan ikhlas tawakal, sabar. Jika ada yang masih punya tanggungan dengan Prof Yun agar menghubungi keluarga dan kami di Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk diselesaikan sebagaimana mestinya,” pesannya. (*)
Kontributor/Penulis Nely Izzatul. Editor Mohammad Nurfatoni.