PWMU.CO – Wakil Bupati Gresik Dr H Mohammad Qosim MSi mengajak generasi muda menjaga kesehatan. “Mensana in corpore sano. Kesehatan itu luar biasa.”
Mohamamd Qosim menyampaikan pesan itu saat membuka kompetisi futsal tingkat Jawa Timur, Fubamio V, di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Jalan Jaksa Agung Suprapto Gresik, Sabtu (11/1/20).
Kompetisi yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) ini diikuti 12 tim SMP dan 12 tim SMA dan berlangsung pada tanggal 11, 12, dan 18 Januari 2020.
“Melalui Fubamio ini kami berharap kalian semua tumbuh menjadi generasi yang sehat dan menjadi sumber daya manusia yang luar biasa agar dapat mengantarkan pada masa Indonesia emas,” pesan Mohammad Qosim.
Pada tahun 2045 nanti, sambung dia, kalianlah pemimpin Indonesia. Jika Indonesia sumber daya manusianya bagus dan sehat, tentunya kalian dapat membawa Indonesia menjadi lima besar negara terbaik di dunia.
Mohammad Qosim juga memberikan apresiasi kepada SMAM 10 GKB yang telah menyelenggarakan Fubamio hingga tahun kelima. “Saya berterima kasih kepada Smamio karena sudah istiqamah menggelar event ini. Turnamen ini mengarahkan generasi muda kita pada hal-hal yang positif,” terang orang nomor dua di Kabupaten Gresik ini.
Menurut dia, secara tidak langsung Smamio ikut menyiapkan generasi muda yang sehat, apalagi peserta yang mengikuti kompetisi ini tak hanya dari Gresik saja.
“Saya bersyukur pesertanya ada yang dari luar kota, sehingga mereka bisa terpengaruh mengadakan event yang sama dan semakin banyak pula anak muda yang berfisik sehat melalui olahraga futsal,” papar Mohammad Qosim.
Tak Hanya Kompetisi Futsal
Ditemui PWMU.CO seusai membuka Fubamio V, Mohamamd Qosim berharap ke depannya Smamio bisa memperbanyak jenis olahraga yang ditandingkan.
“Karena kegiatan ini bagus sekali, saya harap tidak hanya futsal yang dipertandingkan. Smamio bisa ikut ambil bagian untuk mempersiapkan atlet-atlet handal dari Gresik. Bisa lewat kompetisi voli, bulu tangkis, maupun olahraga yang lain,” kata pria kelahiran Lamongan ini. (*)
Penulis Mar’atus Sholichah. Editor Mohammad Nurfatoni.