PWMU.CO-Factory Tour menjadi bagian pertama wisata SMA Muhammadiyah 8 (SMAM 8) Gresik ini. Agendanya para siswa berkunjung ke PT Yakult Indonesia Persada Ngoro Mojokerto, Selasa (14/01/2020).
Setelah menempuh perjalanan 2,5 jam rombongan sampai ke lokasi di Ngoro Industri Persada Blok CC-1 Mojokerto pukul 09.30. Rombongan disambut hangat karyawan. Keakraban segera terjalin dengan para siswa.
Mereka diarahkan ke ruang pertemuan dipandu oleh M. Ilham untuk acara penyambutan. Lalu siswa menonton video tentang safety induction, company profile, sejarah pabrik yang merupakan perusahaan milik asing (PMA) 100 persen dari Yakult Honsha Co. Ltd Japan, dan film penemuan bakteri L. Casei shirota strain oleh Dr Minoru Shirota.
Sebelum menelusuri setiap lorong dan melihat-lihat isi pabrik, Ilham memberi pesan agar para siswa tidak boleh mengambil gambar ataupun video, tidak boleh berisik dan berkata keras supaya tidak mengganggu karyawan produksi. Siswa juga diminta menjaga kebersihan selama kunjungan.
Minuman Mengandung Bakteri
Pukul 10.30 tur pabrik dimulai. Pertama memasuki lorong produksi diperlihatkan ruang pembibitan bakteri L.Casei shirota strain. Di ruang ini, Ilham menjelaskan, proses pembibitan ini dilakukan secara manual.
Saat pembibitan, susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
”Kemudian ke ruang produksi, semua bahan baku dicek sebelum diproduksi. Bahan baku itu susu, gula, perisa, dan lainnya. ”Kalau tidak sesuai standar pabrik maka kita tolak,” katanya.
Pada tahap ini, gula , susu, dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk semua bahan sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
Selanjutnya ruang pencetakan botol. Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol dan penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.
Di samping ruang pencetakan botol terdapat ruang pengemasan dan pendingin. Pada tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin. Di antaranya adalah selektor mesin dan mesin printing. Semua botol diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi. Untuk tahap pengemasan terdiri dari proses packing dan repacking.
Lalu produk masuk dalam ruang pendingin yang bersuhu 5-10°C. Kemasan yang berisi botol disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan ini.
Ilham menuturkan semua proses produksi sangat steril untuk menjaga kualitas produknya. “Seluruh proses produksi dikerjakan dalam ruangan tertutup yang dijaga kesterilannya karena dalam 1 botol yakult berisi 6,5 juta bakteri L.Casei shirota strain yang hidup” tuturnya.
Produksi Jutaan Botol
Dalam sehari pabrik ini bisa memproduksi 4.860.000 botol yang didistribusikan ke seluruh nusantara. Pendistribusian dilakukan menggunakan jalur darat dan laut serta menggunakan dua sistem dalam pendistribusiannya yaitu pertama, Direct Sale. Pendistribusian yang dilakukan menggunakan mobil-mobil backkap untuk di distribusikan ke toko-toko tradisional dan toko-toko modern.
Kedua, Yakult Lady yaitu pendistribusian yang dilakukan ibu-ibu yang telah dididik mengenai produk ini untuk menyebarluaskan informasi ke konsumen dengan menggunakan sepeda motor maupun sepeda.
Kegiatan ditutup dengan tanya jawab serta kesan pesan dari siswa SMA Muhammadiyah 8 Gresik. ”Factory tour ini sangat bermanfaat, banyak ilmu yang kita dapat. Senang juga karena bisa dapat minum gratis,” tutur Vika, siswa ketika ditanya kesannya selama kunjungan. (*)
Penulis Elys Kusumawati Editor Sugeng Purwanto