PWMU.CO–MDMC Gresik bersama anggota tim Search and Rescue (SAR) lainnya menyusuri Bengawan Solo mulai Jembatan Sembayat, Bungah hingga ke muara. Namun pencarian jasad Muhammad Fuad Thofi Ikhsan (23) warga Desa Abar-Abir RT 05 RW 03 Kecamatan Bungah tak membuahkan hasil.
Tim SAR terdiri Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC), Satuan Polisi Air (Satpol Air) Polres, SAR Majelis Tafsir Alquran (MTA) dan BPBD Gresik.
Dengan naik perahu karet Tim SAR mengubek-ubek sepanjang aliran Bengawan Solo di daerah itu. Menyisir mulai dari jembatan hingga ke Randu Boto Sidayu. Juga fokus di titik dekat makam Sungonlegowo. Tim berputar-putar di sekitar titik pencarian. Tapi tak ditemukan jasad atau pakaian atau barang yang dikenakan Fuad.
Memasuki hari ketujuh, Sabtu (18/1/2020), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memutuskan menghentikan pencarian itu pada sore pukul 16.00.
Pelaku Bunuh Diri
Muhammad Fuad Thofi Ikhsan diketahui warga meloncat dari Jembatan Sembayat pada Sabtu (11/1/2020) lalu. Upaya nekat itu tak sempat dicegah warga yang melintas.
Kasi Pemerintahan Desa Sungonlegowo Kecamatan Bungah Kharif Rahman menuturkan, menurut informasi saat itu Fuad mengendarai sepeda motor W 6853 MH melaju dari arah selatan menuju ke utara.
”Sesampai di jembatan Sembayat, Fuad menghentikan sepeda motornya. Lalu dia naik ke atas pagar besi jembatan. Tidak berselang lama dia melompat dan tenggelam,” katanya.
Saksi mata juga menceritakan, sebelum hilang terbawa arus korban sempat berusaha berenang namun arus air sungai cukup deras membuatnya menghilang.
Rahman menambahkan, salah satu pengendara mobil mendatangi Polsek Bungah melaporkan kejadian yang disaksikan itu melaporkan ke Polsek Bungah. Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Tak lama kemudian polisi menghubungi Kharif Rahman untuk mencari data orang yang meninggalkan sepeda motor itu.
”Polisi mendapat informasi warga, pelaku bunuh diri itu warga Desa Sungonlegowo. Mangkanya polisi menghubungi saya. Namun setelah saya telusuri ternyata bukan warga saya,” kata Rahman.
Selang satu jam kemudian kepala desa Abar-Abir datang ke Polsek dan mengatakan, orang yang bunuh diri adalah warganya.
Fuad Romadhon dari MDMC Gresik menuturkan, motif Fuad bunuh diri kemungkinan putus asa karena lama tidak bekerja. Sebelumnya Fuad pernah bekerja di pabrik mi instan tapi memutuskan keluar.
Padahal, sambung dia, keluarganya mengatakan Fuad berencana akan bekerja menjadi sopir mengggantikan ayahnya. Belum sempat bekerja dia memilih mengakhiri hidup melompat ke Bengawan Solo. (*)
Penulis Nia Ambarwati Editor Sugeng Purwanto