PWMU.CO – Sekolah Kreatif SDM 16 Surabaya meraih penghargaan sebagai Juara Stand Terkreatif dalam Islamic Education Fair yang diadakan Majalah Nurani.
Event tahunan yang digelar di Atrium Mall City of Tomorrow (Cito) Surabaya ini diikuti berbagai sekolah Islam di Surabaya dan Sidoarjo. Semua sekolah memamerkan stand dan program-program unggulan masing-masing, Selasa-Ahad (14-19/1/20).
“Alhamdulillah selama 5 tahun berturut-turut Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya meraih penghargaan itu”, ungkap Agus Mulyadi, Kepala Urusan (Kaur) Humas sekolah saat ditemui PWMU.CO, Rabu (22/1/20).
Menurutnya, menjadi pemenang stand terkreatif ini sekaligus membuktikan nama alias brand ‘sekolah kreatif‘ yang disandang SDM 16 Surabaya.
Ia menambahkan, setiap kali mengikuti pameran pendidikan, Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) 16 Surabaya ini selalu menampilkan stand unik, menarik, dan mengambil tema tertentu.
“Untuk tahun ini Sekolah Kreatif SDM 16 mengambil tema kerajaan. Benteng dan sketsa istana menjadi ciri khas stand pameran yang selalu ramai dikunjungi terutama oleh anak anak”, ujarnya.
Agus Mulyadi mengatakan, dalam event ini ratusan hasil karya siswa kelas I hingga VI dipamerkan setiap harinya secara bergantian.
“Jadi, selama liburan semester ganjil ini, kami berita tugas anak-anak untuk membuat karya atau kerajinan yang berbeda-beda sesuai tema yang ditentukan. Ada yang membuat karya dari daur ulang plastik dan kardus, karya 3 dimensi, karya sains, serta replika sekolah,” jelasnya.
Jadwal Pameran Siswa
Agus Mulyadi menambahkan, hasil karya siswa itu dipamerkan secara bergantian setiap harinya. “Selasa-Rabu dipamerkan hasil karya kelas I dan V. Kamis-Jumat hasil karya kelas II dan IV dan Sabtu-Minggu hasil karya kelas III dan VI,” jelasnya.
Dalam pameran itu para guru yang menjaga stand ini pun tampak ramah kepada para pengunjung untuk menjelaskan profil sekolah. Kostum yang dipakai untuk menarik penggunjung yaitu pengawal kerajaan dan lainnya.
Tak hanya partisipasi dalam stand pameran, para siswa pun juga unjuk kebolehan dalam tampilan hiphop, paduan suara, dan ludruk. “Semoga penghargaan ini menambah motivasi kami ke depan,” kata Agus Mulyadi.
Penulis Riska Oktaviana. Editor Mohammad Nurfatoni.