PWMU.CO – Tugas Lazismu adalah menjadi media pelaksana rukun Islam, sekaligus pertemukan dua kelompok yang berposisi ekstrem dalam kehidupan sosial ekonomi, yaitu mustahik dan muzaki.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nadjib Hamid menyampaikan hal itu saat menutup acara Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Lazismu Jatim, di Gedung Muhammadiyah Jatim, Sabtu (25/1/2020).
Nadjib Hamid mengatakan, mustahik (penerima zakat) boleh dibilang sebagai kelompok ekstrem kiri. Sedangkan muzaki (wajib zakat) adalah ekstrem kanan.
“Nah, Lazismu berfungsi untuk mendekatkan keduanya, likaila yakuna dulatan bainal aghniya. Yakni untuk menjaga keseimbangan, menjaga harmoni sosial ekonomi. Supaya yang miskin tidak semakin miskin, dan sebaliknya,” terangnya.
Untuk melaksanakan fungsi Lazismu tersebut, lanjut Nadjib Hamid, diperlukan orang-orang hebat yang bukan hanya ikhlas, tapi juga punya kreativitas dan integritas, agar terbangun trust (kepercayaan).
“Trust inilah modal utama kita dalam menjalankan amanah di Lazismu. Kalau tidak ada trust, Lazismu akan sulit berkembang,” ujar Nadjib Hamid.
Nadjib Hamid menegaskan, ‘bisnis’ Lazismu adalah pelayanan dan trust. “Kalau pelayanan kita baik, dan dipercaya, insyaallah akan makin banyak muzaki yang turut berkontribusi membesarkan Lazismu. Jangan pernah takut kekurangan, jika untuk melayani kebaikan,” pesannya.
Menurut Nadjib Hamid, ikhlas menjadi pondasi utama bagi pelaku kegiatan agama. Tapi belum cukup. Harus kreatif agar lahir program-program yang menggairahkan, bukan program rutin yang tidak menarik hasrat banyak orang. Kalau tidak punya program kreatif, akan ditinggalkan oleh masyarakat, baik muzaki maupun mustahik.
“Semoga jerih payah dan keringat para pengurus Lazismu, menjadi wasilah yang memudahkan jalan menuju surga,” harap Nadjib Hamid.
Kesiapan Lazismu Jatim
Ketua Lazismu Jatim drg Zainul Muslimin menjelaskan, Rakorsus ini sangat penting untuk menentukan arah dan target Lazismu se-Jawa Timur dalam menghadapi saat-saat yang paling penting. “Yaitu mempersiapkan target dan program-program yang akan dijalankan di bulan Ramadhan dan Idul Adha,” ucapnya.
Dia menegaskan, Lazismu yang telah meneguhkan visinya menuju ‘Lembaga Amil Zakat yang Terpercaya’ maka sudah semestinya menyiapkan diri secara khusus menghadapi bulan Ramadhan.
“Karena menurut beberapa data yang ada para muzaki lebih dari 50 persen akan menunaikan zakat malnya di bulan Ramadhan,” terang dia.
Begitu pula, sambungnya, dengan persiapan Idul Adha. Lazismu Jawa Timur setiap tahun memproses hewan kurban dari pengurban menjadi olahan Rendangmu.
“Dan ini akan tetap terus ditingkatkan. Setiap pengurban yang menitipkan hewan kurbannya di Lazismu, mereka akan mendapatkan bagian 30 persen dari jumlah Rendangmu yang dihasilkan setelah proses penanganan kurban selesai.
Zainul Muslimin mengungkapkan, semua itu tak lepas dari tim amil Lazismu yang handal, denga jumlah yang cukup memadai, punya integritas yang tinggi serta mengabdi penuh dedikasi dan ketulusan.
“Semuanya menjadi perhatian yang serius di dalam Rakorsus yang kita selenggarakan hari ini,” ujarnya. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.