PWMU.CO – Shalat dan sabar jadi penolong bagi orang Islam. Ini penjelasan Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Ustadz Muhammad Arifin.
“Sabar dan shalat merupakan hal penting yang harus dijadikan pegangan dalam menjalankan roda kehidupan,” ujarnya.
Ustadz Muhammad Arifin MAg menyampaikan hal itu saat menjadi pemateri pada Kajian Dhuha di Masjid Besar Candi, Sidoarjo, Ahad (26/1/2020).
Sejak pukul 06.00 WIB warga Muhammadiyah telah memadati masjid ini untuk mengikuti kajian yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Candi.
Dia menambahkan, kebahagiaan seseorang tergantung pada kualitas syukurnya di hadapan Allah SWT.
Menurut Muhammad Arifin, shalat merupakan media komunikasi antara Sang Khalik dan seorang hamba.
“Media komunikasi ini sekaligus sebagai media untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat,” ungkapnya.
Shalat Menjadikan Pribadi Disiplin
Ada tiga keuntungan, sambungnya, bagi hamba yang rajin melakukan shalat. “Pertama adalah bisa membuat kita selalu disiplin karena selalu ingat dengan waktu,” paparnya.
Kedua, lanjutnya, bisa menjadikan sehat apabila shalat kita lakukan dengan gerakan yang benar. “Ketiga bisa menjadikan jiwa tenang jika shalat kita dirikan dengan khusyuk menikmati bacaan yang dibaca,” terangnya.
Dalam psikologi, tambahnya, dikenal istilah katarsis. Maknanya mencurahkan segala apa yang terpendam dalam diri, positif maupun negatif.
“Maka shalat bisa menjadi media katarsis yang akan membuat seseorang menjadi tenang hatinya,” jelasnya.
Sayang sekali, menurutnya, shalat sering dipandang hanya dalam bentuk formal ritual, mulai dari takbir, rukuk, sujud dan salam.
“Sebuah kombinasi gerakan fisik yang terkait dengan tatanan fikih, tanpa ada kemauan untuk mendalami atau memahami hakikat yang terkandung di dalam simbol-simbol shalat,” tuturnya.
Sabar Senjata Hadapi Masalah
Sedangkan sabar, lanjut Muhammad Arifin, merupakan senjata dalam menghadapi permasalahan atau ujian hidup. Kita harus menyadari bahwa hidup itu penuh masalah dan ujian.
Menyitir al-Quran surat al-Ankabut 2-3, dia menyampaikan apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi.
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta,” kata dia.
Apa yang kita saksikan sekarang ini, lanjutnya, baik kasus korupsi, narkoba dan permasalahan lainnya faktor utamanya adalah ketidaksabaran.
“Misalnya kenapa seseorang itu melakukan korupsi. Karena ingin mendapatkan kekayaan secara instan. Tidak puas dengan jatah nikmat yang telah diberikan oleh Allah,” terangnya.
“Lalu berusaha untuk mendapatkan yang lebih walaupun harus dengan cara mengambil yang bukan haknya,” jelasnya. (*)
Penulis Abu Nahda Co-Editor Sugiran Editor Mohammad Nurfatoni