• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Juni 26, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Din Syamsuddin di Al Azhar Singgung Peran Muhammadiyah

Selasa 28 Januari 2020 | 10:44
7 min read
150
SHARES
468
VIEWS
Din Syamsuddin di Al Azhar mengatakan, dengan dukungan 35 juta anggota, Muhammadiyah menjadi kekuatan masyarakat madani yang efektif dan berpengaruh.
Din Syamsuddin di Al Azhar (Istimewa)

PWMU.CO – Din Syamsuddin di Al Azhar mengatakan, dengan dukungan 35 juta anggota, Muhammadiyah menjadi kekuatan masyarakat madani yang efektif dan berpengaruh.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2005-2015 pada Konferensi Pembaruan Pemikiran Islam Al-Azhar, Kairo, Senin (27/1/20).

Konferensi yang akan berlangsung hingga Rabu (29/1/20) itu dihadiri sekitar 300 tokoh ulama dan cendekiawan Muslim dari 41 negara. Dari Indonesia hadir Anggota Majelis Hukama Islam Dunia Prof Quraish Shihab.

Juga hadir Ketua Asosiasi Alumni Al-Azhar Dr TGB Zainul Majdi, Direktur Museum al-Quran Dr Mukhlis Hanafi, dan Pimpinan Pondok Modern Tazakka, Batang, Jateng, KH Anizar Masyhadi.

Din Syamsuddin di Al Azhar mendapat giliran berbicara pada sesi pertama setelah pembukaan yang dipimpin oleh mantan Sekjen OKI dari Turki Prof Akmal Ehsanoglu, Senin (27/1/20)

Selain Din Syamsuddin, pembicara pada sesi ini adalah Presiden Dewan Islam Bahrain Syaikh Abd Rahman al-Khalifa dan Rektor Universitas Al-Azhar Prof Mohammad Al-Mahrasawy.

Berikut pidato lengkap Din Syamsuddin di Al Azhar. (Redaksi)

Pidato Lengkap Din Syamsuddin di Al Azhar

Konferensi ini penting dan tepat waktu, karena diselenggarakan di tengah “kerusakan global akumulatif” yang melanda dunia dan merusak peradaban umat manusia.

Kerusakan akumulatif tersebut bersumber pada sistem dunia yang berpangkal pada paham sekuler-liberal. Sekularisme-liberalisme ini telah mendorong liberalisasi ekonomi, politik, dan budaya.

Sebagai penganut agama kemajuan dan jalan tengah, umat Islam memiliki tanggung jawab besar untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Yakni dengan mengajukan “peradaban alternatif”.

Umat Islam di Indonesia telah mengambil porsi tanggung jawab dengan partisiapasi aktif dalam pembangunan nasional. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, baik mayarakat madani maupun pemerintah, atas dasar kebaikan dan perbaikan.

Di Indonesia terdapat tidak kurang dari 100 organisasi Islam yang bersifat organisasi massa dengan jumlah pendukung jutaan.
Mereka sejatinya merupakan gerakan kebudayaan yaitu bertujuan menguatkan landasan budaya dalam kehidupan masyarakat.

Maka organisasi-organisasi itu melakukan pelayanan pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ke pemberdayaan ekonomi.

Sebagian dari organisasi-organisasi itu sudah berdiri pada awal abad ke-20 Indonesia dan karenannya lebih tua dari Negara Indonesia. Bahkan, kemerdekaan Indonesiaa sangat ditentukan dan diwarnai oleh pemikiran dan gerakan organisasi-organisasi tersebut.

Banyak tokoh Indonesia berasal dari organisasi-organisasi ini, seperti sang Proklamator Soekarno dan Jenderal Soedirman, pendiri TNI, yang berasal dari Muhammadiyah.

Atau salah seorang perumus Konstitusi Indonesia KH A Wahid Hasyim dari Nahdhatul Ulama dan guru dari banyak tokoh Indonesia Cokroaminoto dari Syarikat Islam.

Itulah yang mempengaruhi arsitektur Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila sangat memiliki celupan (shibghah) Islamiyah dan bersifat wasathiyah.

Pancasila Itu Islami

Pancasila mengandung nilai-nilai keislaman. Bahkan Grand Syaikh Al-Azhar dalam Pidato Kuncinya pada Pembukaan Pertemuan Puncak Ulama dan Cendekiawan Muslim Sedunia tentang Wasathiyat Islam. Di acara yang digelar di Bogor 2018 beliau menyatakan bahwa Pancasila adalah Islami. Memang kalau dibedah, sila demi sila dari Pancasila merupakan nilai-nilai Islam.

Begitu pula Konstitusi Negara Indonesia, UUD 1945, merupakan kristalisasi dari nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem pemerintahan yang bersifat presidensial dengan lembaga-lembaga negara seperti MPR dan DPR dapat dikatakan sebagai manifestasi pemikiran politik Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam konteks Indonesia.

Paradigma politik Sunni menekankan sentralitas Ahlul Imamah (kepala negara), pentingnya Ahlul Ikhtiyar (para pemilih), dan Ahlul Halli wal ‘Aqdi (para wakil rakyat) serta perlu adanya bay’ah wal-mubaya’ah (pemberian mandat kepada yang terpilih).

Selain itu, sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia, yang bukan kapitalisme dan bukan sosialisme, tapi adalah sistem ekonomi dengan prinsip kekeluargaan, mencerminkan prinsip jalan tengah dan mengedepankan prinsip kegotongroyongan (ta’awun) yang diajarkan dalam Islam.

Peran Umat Islam Indonesia

Begitu pula sumber daya alam harus dikuasai negara (tidak diserahkan kepada mekanisme pasar bebas) merupakan pengamalan dari hadits bahwa air, api, dan rumput tidak diserahkan kepada orang banyak.

Masih banyak hal lain yang bisa diangkat sebagai refleksi ajaran Islam. Termasuk, dalam hal ini, motto bangsa “Bhineka Tunggal Ika”. Satu walau berbeda, beragama tapi satu adanya, merupakan ajaran Islam tentang perlunya persaudaraan kebangsaan dan persaudaraan kemanusiaan.

Inilah Islam dan umat Islam di Indonesia. Sebagai bagian terbesar dari rakyat Indonesia (88 persen dari sekitar 260 juta penduduk), umat Islam telah berperan besar dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan Indonesia.

Maka umat Islam memiliki tanggung jawab yang besar pula akan kemajuan Indonesia. Walaupun demikian, para pendiri Negara Indonesia tidak memilih status negara teokratis tapi tidak pula memilih bentuk negara sekuler.

Relasi Negara-Agama Simbiotik Mutualistik

Relasi antara agama dan negara dalam Negara Pancasila bersifat simbiotik mutualistik. Walaupun bukan negara agama, tapi negara menghormati agama dan memberi kebebasan kepada warga negara untuk beragama dan beribadat menurut agamanya.

Formula demikian dapat dibandingkan dengan formula ulama Sunni, seperti Al-Gazali, yang mengatakan bahwa agama dan negara adalah bersaudara kembar. Inilah prinsip wasathiyat Islam yang ada dalam rancang bangun megara di Indonesia.

Maka bagi organisasi Islam, seperti Nahdhatul Ulama, negara Negara Pancasila adalah bentuk ideal dan final bagi bangsa Indonesia yang majemuk. Organisasi Islam lain, yaitu Muhammadiyah, menilai Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi was Syahadah.

Dalam perspestif demikian, organisasi-organisasi Islam di Indonesia terus berjuang untuk mengisi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita pembentukannya, yaitu Indonesia yg bersatu, adil dan makmur, serta berdaulat.

Oleh sementara organisasi Islam, negara demikian adalah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, dan ada yang membandingkannya dengan al-madinat al-fadhilah seperti yang digagas oleh Al-Farabi.

Memang organisasi-organisasi Islam di Indonesia adalah bentuk dari masyarakat madani yang bergerak dan berorientasi pada penguatan landasan budaya dalam kehidupan masyarakat.

Mereka membangun sekolah, universitas, rumah sakit, panti asuhan, baitul mal wat tamwil, sampai kepada perusahaan dan lembaga informasi.

Din Syamsuddin di Al Azhar Jelaskan Peran Muhammadiyah

Muhammadiyah yang lahir pada 1912, umpamanya, memiliki 14 ribu sekolah dari ibtidaiyah sampai dengan aliyah, 170 universitas dan perguruan tinggi. Ada 480 rumah sakit dan klinik, 300 panti asuhan, 350 baitut tamwil, dan beberapa unit usaha.

Dengan dukungan 35 juta anggota, Muhammadiyah menjadi kekuatan masyarakat madani yang efektif dan berpengaruh. Tanpa harus menjadi partai politik Muhammadiyah memiliki political leverage tinggi.

Politik yang dilakukan bukan politik kekuasaan (power politics) tapi politik moral (moral politica). Maka secara relatif tidak ada ketegangan antara Muhammadiyah dengan pemerintah, karena keduanya saling membutuhkan.

Muhammadiyah, sebagai organisasi masyarakat madani, menerapkan sikap loyal kritis terhadap negara. Loyal dalam arti menerima pemerintahan yang sah, namun terhadap kritis utk perbaikan.

Sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah mengembangkan paham keagamaan yang menyandarkan diri pada al-Quran dan as-Sunnah al-maqbulah. Paham yang dapat disebut adanya at-tawazun baynat tajrid wat tajdid (keseimbangan antara pemurnian dan pembaruan).

Namun Muhammadiyah meletakkan masing-masing pada proporsinya, yakni at-tajrid fil ‘aqidah wal ‘ibadatil mahdhah wat tajdid fil mu’amalat wal umurid dunyawiyah.

Dua Surat Inspirasi KH Ahmad Dahlan

Selain itu, seperti pengajaran pertama pendirinya, KH Ahmad Dahlan, dua surat pendek dalam al-Quran yaitu al-Maun dan al-Ashr. Muhammadiyah mengembangkan diri menjadi gerakan praksis, yang memadukan antara ide dan aksi.

Kedua surat tadi membawa nilai-nilai keutamaan, seperti pembelaan terhadap fakir-miskin dan yatim piatu, ibadat yang fungsional, penghargaan akan waktu, produktivitas, dan kemajuan.

Nilai-nilai inilah yang mengkristal pada wawasan Muhammadiyah tentang Islam berkemajuan. Bagi Muhammadiyah wawasan inilah yang akan dapat membawa umat Islam sebagai umat utama (khaira ummah).

Sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah memilih pendekatan dakwah pencerahan (tanwiriyah), yang dipahaminya mempunyai tiga gradasi: pembebasan (tahrir), pemberdayaan (taqdir), dan pemajuan (tathwir).

Dakwah pencerahan ini dilakukan Muhammadiyah dengan mementingkan perencanaan strategis dan pengelolaan yang baik (husnu al-tadbir).

Bagi Muhammadiyah, Islam adalah agama kemajuan, maka perlu ada pemikiran baru dan maju yang sesuai dengan dinamika dimensi ruang dan waktu. Ini semua dapat terjadi jika keberagamaan dapat mengambil bentuk etikal, yakni mengkristalkan nilai-nilai etika keagamaan dalam diri.

Untuk itu Muhammadiyah mengedepankan etika keislaman utama antara lain: pertama, berorientasi pada kerja (action oriented). Kedua, berorientasi pada kualitas kerja (quality oriented). Ketiga, berorientasi pada tujuan (future oriented). Dan keempat berorientasi pada kemajuan dan keunggulan.

Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, dalam pengajaran pertamanya menekankan pentingnya pesan dua surat pendek dalam al-Quran yaitu al-Maun dan al-Ashr.

Keduanya membawa nilai-nilai kemajuan yaitu: solidaritas terhadap dhuafa dan mustadhafin, menebar maslahat bagi kemanusiaan. Juga penghargaan akan waktu, produktivitas, dan kedisiplinan. Hanya dengan etika demikian umat Islam akan dapat menampilkan kemajuan peradaban Islam.

Kesimpulan Pidato Din Syamsuddn di Al Azhar

Apa yang dilakukan oleh organisasi Islam di Indonesia, pada sisi lain, adalah aktualisasi dari prinsip-prinsip Wasathiyat Islam, yakni i’tidal, tawazun, tasamuh, syura, islah, audwah, dan muwathanah. Seperti Pesan Bogor, hasil dari Pertemuan Ulama dan Cendekiawan Muslim Sedunia ttg Wasathiyat Islam, di Bogor, 1-3 Mei 2018, dihadiri oleh Syaikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad Thoyyib bin Thoyyib yang menyampaikan pidato kunci.

Secara khusus, muwathanah sebagai elemen penting dari wasathiyat Islam adalah bentuk penunaian kewajiban dan tanggung jawab untuk memajukan bangsa dan negara. Peran demikian diselenggarakan atas prinsip hubbul wathan minal iman. Dan organisasi Islam di Indonesia memiliki watak sejati sebagai khadimul ummah wa shadiqul hukumah.

Wawasan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia merupakan ijtihad para pendiri bangsa. Termasuk para tokoh Islam yang sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran politik Islam. Ijtihad itu mengambil posisi jalan tengah yang menekankan adanya simbiosisme mutualistik antara agama dan negara.

Paradigma ini berbeda dengan paradigma integralisme yang memandang agama dan negara menyatu, atau paradigma sekularisme yang memisahkan agama dan negara.

Ijtihad Indonesiawi demikian dipandang sesuai latar masyarakat majemuk. Namun Islam sebagai agama yang dianut oleh mayoritas merupakan warna dominan dari kebudayaan nasional. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Din Syamsuddin di Kairo: Peran Ormas Islam Indonesia Nyata
Tags: Darul 'Ahdi Wasy SyahadahDin SyamsuddinIslam BerkemajuanIslam dan PancasilaIslam WashatiyahRektor Universitas Al-Azhar Prof Mohammad Al-MahrasawySyaikh Al-Azhar Prof Ahmad Thoyib
SendShare60Tweet38Share

Related Posts

Din Syamsuddin Puji Hafalan Siswa SDMM, Ini Pesannya pada Guru dan Wisudawan

Senin 20 Juni 2022 | 08:50
190

Prof Din Syamsuddin saat memberikan motivasi pendidikan dalam Purnawidya Ke-13 dan Wisuda Tahfidh Ke-4 SDMM...

Pujian Din Syamsuddin untuk STIQSI Al-Islah Lamongan

Sabtu 18 Juni 2022 | 17:20
358

Din Syamsudin saat memberikan tausiah di STIQSI Al-Islah. Pujian Din Syamsuddin untuk STIQSI Al-Islah Lamongan...

Prof Din Syamsuddin Akan Hadir di Wisuda SDMM dan Pengajian Masjid At-Taqwa PPI

Rabu 15 Juni 2022 | 14:04
331

M Din Syamsuddin akan hadir di wisuda SDMM. (istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO – Prof Din Syamsuddin akan hadir...

Forum Perdamaian Dunia Akan Digelar Jelang Muktamar Ke-48 Muhammadiyah

Kamis 2 Juni 2022 | 12:41
20

Prof Din Syamsuddin MA PhD di Seminar Pramuktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 48 (Tangkapan layar Sayyidah...

Din Syamsuddin Bicara Momentum Internasionalisasi Muhammadiyah

Kamis 2 Juni 2022 | 10:33
202

Prof Din Syamsuddin MA PhD di Seminar Pramuktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. (Tangkapan layar Sayyidah...

Ternyata Tiong Hua Itu Mirip Wasathiyah

Kamis 2 Juni 2022 | 05:55
7.4k

Din Syamsuddin di Media Dialog Perayaan Idul Fitri 1443 di Kuala Lumpur. PWMU.CO- Ternyata Tiong...

Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din Syamsuddin

Jumat 27 Mei 2022 | 14:54
1.2k

Buya Syafii Maarif (kanan) bersama Din Syamsuddin (Istimewa/PWMU.CO) Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din...

Perbedaan Awal Puasa, Din Syamsuddin: Tak Perlu Dipertentangkan

Senin 14 Maret 2022 | 05:14
4.8k

Pembina Orbit Prof KH M Din Syamsuddin MA PhD tentang Perbedaan Awal Puasa (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)...

Din Syamsuddin: Berkali-kali Haji Wujud Egoisme Beragama

Selasa 15 Februari 2022 | 14:01
401

Din Syamsuddin: Berkali-kali Haji Wujud Egoisme Beragama (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Din Syamsuddin: Berkali-kali Haji Wujud Egoisme...

Warning bagi Guru Muhammadiyah yang Berniat Daftar PPPK

Minggu 6 Februari 2022 | 22:11
4.3k

Warning bagi Guru Muhammadiyah yang Berniat Daftar PPPK, laporan Basirun, kontributor PWMU.CO Surabaya. PWMU.CO - Wakil Ketua...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Mengenal Lebih Dekat Pasangan

    22182 shares
    Share 8873 Tweet 5546
  • Letkol HS Prodjokusumo sang Pendiri Kokam, Ini Lima Idenya untuk Muhammadiyah

    3377 shares
    Share 1351 Tweet 844
  • Sekolah Hafidh Wisuda Lulusan, Ada Rekomendasi ke Sini

    1032 shares
    Share 413 Tweet 258
  • Belajar IKM di Smamsatu Gresik, Smansa Bojonegoro Kagum Ini

    992 shares
    Share 397 Tweet 248
  • Narkoba Bentuk Baru, Waspada!

    461 shares
    Share 184 Tweet 115
  • Anak Panti Ini Diterima di Teknik Kimia UPN, Orangtuanya Sujud Syukur

    432 shares
    Share 173 Tweet 108
  • Naik 120 Persen, Siswa Smamio yang Diterima SBMPTN 2022

    663 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Anies Baswedan pada Wisudawan Spemdalas: Mau Jadi Permata atau Batu Bara

    199 shares
    Share 80 Tweet 50
  • Naik Drastis, 29 Siswa Smamsatu Lolos SBMPTN 2022

    12832 shares
    Share 5133 Tweet 3208
  • Amplop Impian

    8052 shares
    Share 3221 Tweet 2013

Berita Terkini

  • Sekolah Hafidh
    Sekolah Hafidh Wisuda Lulusan, Ada Rekomendasi ke SiniMinggu 26 Juni 2022 | 21:16
  • Famgath
    Famgath Always Together sampai AkhiratMinggu 26 Juni 2022 | 20:00
  • Kisah Aulia Rahma, hafidha yang membuat ketua PDM ini menangis. Liputan Muhammad Syaifudin Zuhri, kontributor PWMU.CO Surabaya.
    Kisah Aulia Rahma, Hafalan Al-Qurannya Bikin Ketua PDM Ini MenangisMinggu 26 Juni 2022 | 19:56
  • MIM Perante Boyong Empat Juara Tapak Suci di MadiunMinggu 26 Juni 2022 | 19:55
  • Dongeng Spesial Belajar dari Semut yang SombongMinggu 26 Juni 2022 | 19:48
  • Narkoba bentuk baru
    Narkoba Bentuk Baru, Waspada!Minggu 26 Juni 2022 | 18:40
  • Liburan Sekolah, Anak-Anak Kramat Menghafal Al-QuranMinggu 26 Juni 2022 | 18:34
  • Gebyar MOC 2022 SMP Musasi, salah satu tampilannya atraksi yoyo. Liputan Callysta Nafa A-Adistya Marella K, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    Gebyar MOC di SMP Musasi, Ada Atraksi YoyoMinggu 26 Juni 2022 | 18:27
  • TK Aisyiyah Kuniran
    TK Aisyiyah Kuniran Buka Pentas dengan Jaran KepangMinggu 26 Juni 2022 | 17:03
  • Kepala Dinas KBPPA Gresik: Pendidikan Karakter Spemdalas, Lanjutkan!Minggu 26 Juni 2022 | 15:22

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In