PWMU.CO – MDMC gelar PIM Kebencanaan dan Rakernas. Dua tema besar akan diusung MDMC pada Pertemuan Ilmiah Muhammadiyah (PIM) kebencanaan dan rakernas ini.
PIM Kebencanaan dan Rakernas digelar Kamis-Ahad (30/1-2/2/2020) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Budi Setiawan ST dalam press conference di UMY, Rabu (29/1/2020) menyampaikan dua tema besar itu yakni menguatkan sumber daya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas dan teknologi kebencanaan dalam rangka memajukan Indonesia
“Serta gerakan pengurangan risiko bencana, memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta,” ujarnya tentang rencana MDMC gelar PIM Kebencanaan dan Rakernas.
Kegiatan ini, lanjut dia, akan dihadiri oleh 500 orang peserta terdiri dari anggota MDMC di seluruh Indonesia, rumah sakit Muhammadiyah (RSM) dan perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Selain itu akan hadir mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prof Syamsul Ma’arif MSi, ahli kebencanaan Uniersitas Gajah Mada (UGM) Prof Teuku Faisal Fathoni dan ahli kebencanaan UMY sekaligus Wakil Ketua MDMC Dr Rahmawati Husein,” ungkapnya.
Untuk rakernas MDMC, tambahnya, akan dihadiri Deputi Sistem dan Strategi BNPB Ir Wisnu Wijaya MSi.
“Akan hadir juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy dan Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Tohari,” imbuhnya.
Teknologi Itu Penting di Dunia Kebencanaan
Sementara itu Ketua Panitia PIM dan Rakernas MDMC Budi Santoso menyatakan teknologi penting di dunia kebencanaan. Pengaruh dan perkembangan teknologi saat ini sangat masif sekali yang pada era sekarang disebut sebagai Industri 4.0.
“Kebencanaan juga membutuhkan teknologi canggih dalam proses pelaksanaannya,” kata Budi Santoso.
Untuk rakernas akan diselenggarakan Jumat (31/12020) hingga Ahad (2/2/2020) yang akan membahas program-program nasional dan merumuskan program apa yang akan dilakukan di Muktamar Muhammadiyah 2020.
“Dipaparkan pula kilas-balik bagaimana MDMC selama lima tahun kemarin dan lima tahun yang akan datang, terkait peran serta mereka dalam kebencanaan lokal dan internasional,” jelasnya.
Kiprah Internasional MDMC
Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah Dr Rahmawati Husein menyampikan dengan adanya internasionalisasi Muhammadiyah maka mengharuskan MDMC berperan di ranah internasional.
“Dan hal itu sudah dilakukan dengan mengirimkan relawan ke Filipina, Myanmar, dan Bangladesh,” paparnya.
Menurut Rahmawati Husein, MDMC bukan hanya lembaga respon, tapi merupakan lembaga kesiapsiagaan dan pengurangan resiko bencana secara keseluruhan serta pemulihan pascabencana.
“Selama lima tahun terakhir, MDMC itu sudah melakukan pembangunan Rumah Sakit Aman Bencana (RSAB) di sembilan provinsi di Indonesia yang tahan terhadap bencana dan kalau terkena bencana bisa berfungsi dengan baik,” terangnya. (*)
Penulis Affan Safani Adham. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.