PWMU.CO – Mas Choliq di mata Din Syamsuddin dan Saad Ibrahim begitu istimewa. Wafatnya Kepala Kantor PWM itu meninggalkan kenangan indah bagi keduanya.
Dalam pantauan PWMU.CO, M Din Syamsudin dan M Saad Ibrahim tiba di Masjid Al Jihad pada pukul 08.35 WIB. Keduanya melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sambil menunggu jenazah almarhum dari pekarangan rumahnya menuju masjid.
Sebelum shalat jenazah almarhum Chusnul Cholid—biasa disapa Mas Choliq—di Masjid Al Jihad Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Ahad (2/2/2020), kedua tokoh memberikan testimoni.
Din Syamsuddin menyampaikan duka yang sangat mendalam atas meninggalnya Mas Choliq. “Innalillahi wainna illahirajiun. Sesungguhnya kita milik Allah dan kita akan menghadap kehadiratnya. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati,” kata dia.
Hari ini, sambungnya, kita akan menyelenggarakan proses pemakaman saudara kita hamba Allah SWT Chusnul Choliq yang telah dipanggil kehadiratnya tadi malam setelah mengalami sakit cukup berat.
“Dalam hadits Nabi, ‘Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya’,” ucap Din Syamsuddin yang bertindak sebagai imam shalat jezanah.
Din mengatakan, sakit yang diderita oleh almarhum cukup berat kemudian dengan datangnya sakit tersebut akan menggugurkan dosa.
“Allah SWT mendatangkan musibah seperti itu tentu sebagai ujian, dan saya pribadi menyaksikan almarhum adalah seseorang yang menghadapi kehidupan dengan penuh kesabaran dan ketawakalan,” tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015 itu.
Mas Choliq di mata Din Syamsuddin adalah sosok yang merupakan inspirasi di lingkungan PWM Jatim. “Dan saya memberikan kesaksian bahwa beliau adalah mujahid dakwah. Di PWM Jatim beliau seorang yang memberi inspirasi banyak orang, termasuk saya pribadi,” kesan Din Syamsuddin yang sering blusukan ke pelosok Jatim ditemani Mas Choliq.
Kesaksian Saad Ibrahim
Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim M Saad Ibrahim mengatakan, “Kami sangat berduka atas kepergian saudara kita Mas Chusnul Choliq Insyaallah husnul khatimah. Diampuni Allah dan dirahmati Allah dan ditempatkan di surganya dan seluruh keluarganya diberikan kekuatan.”
Saad Ibrahim mengatakan jika dirinya menyaksikan sendiri perjuangan almarhum. “Oleh karena itu kami sangat kehilangan. Dalam keadaan sakit beliau sangat tabah dan paham akan penyakitnya. Mentalnya mental berserah diri kepada Allah,” ujarnya.
Akan tetapi, lanjutnya, pada akhir-akhir ini penyakit beliau nyeri dan tidak tertahankan. Di situlah masuk rumah sakit berulang-ulang. Sebelumnya pernah saya minta untuk istirahat dirumah malah tidak mau,” ungkap Saad Ibrahim.
Dia menegaskan, hal-hal baik yang telah dilakukan seseorang kadang baru terlihat setelah lama ditinggalkannya. “Allah menyiapkan kebaikan pada masa yang ditentukan,” ungkapnya.
“Bagaimana anak-anak Mas choliq nanti Allah pasti memberikan kekuatan dan pasti diberikan jalan atas segala masalah yang dihadapinya,” kata Saad Ibrahim.
Menurutnya, ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kematian pasti datang. “Hanya soal tunggu waktu saja, semua akan tiba,” tuturnya. (*)
Kontrobutor Faiz Rijal Izzuddin dan Ernam. Editor Mohammad Nurfatoni.