• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Gus Sholah 5 Hari sebelum Wafat Masih Menulis di Koran

Senin 3 Februari 2020 | 19:34
in Kolom
0
126
SHARES
129
VIEWS
Gus Sholah 5 hari sebelum wafat masih menulis di koran Kompas, Senin (27/1/20). Judulnya: Refleksi 94 Tahun NU. Banyak yang berduka atas kepergiannya, Ahad (2/2/20).
Kenangan bersama almarhum KH Salahuddin Wahid di 2016. Penulis berkesempatan memberi buku “50 Pendakwah Pengubah Sejarah” yang di dalamnya ada profil sang kakek dan sang ayah. (Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)

PWMU.CO – Gus Sholah 5 hari sebelum wafat masih menulis di koran Kompas, Senin (27/1/20). Judulnya: Refleksi 94 Tahun NU. Banyak yang berduka atas kepergian Gus Sholah, Ahad (2/2/20).

Jejak Baik Gus Sholah

Gus Sholah—panggilan akrab Salahuddin Wahid—lahir di Jombang pada 11 September 1942. Beliau adalah putra dari mantan Menteri Agama KH Wahid Hasyim dan cucu pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.

Pada diri yang berpenampilan teduh itu berpadu banyak “wajah” antara lain: ulama, aktivis, politisi, penulis, dan pemikir.

Untuk ukuran keluarga pesantren, beliau memiliki riwayat pendidikan yang terbilang unik. Jenjang SD sampai SMA ditempuhnya di sekolah umum. Semuanya di Jakarta.

Lepas itu, Gus Solah kuliah jurusan Arsitektur ITB . Dia lalu bergerak di bidang konstruksi. Aktivitas itu berakhir pada 1998, setelah krisis moneter menerpa negeri ini.

Keseluruhan hidupnya punya banyak warna. Misalnya, pernah menjadi anggota MPR, anggota Komnas HAM. Pernah pula maju sebagai Calon Wakil Presiden. Beliau kembali ke Jombang ketika berusia 64 tahun, menjadi pengasuh Pesantren Tebuireng yang didirikan sang kakek.

Banyak yang bisa kita teladani. Tapi, di ruang yang terbatas ini, menarik jika kita intip sebuah fragmen saja yaitu minat dia terhadap aktivitas menulis sebagai media perjuangan. Berjuang lewat penyebaran pemikiran yang mencerahkan.

Dulu, KH Wahid Hasyim, sang ayah, dikenal cakap menulis. Belakangan, hal itu juga menurun ke Gus Sholah. Hanya saja, aktivitas menulis beliau baru muncul setelah tak lagi berkegiatan di dunia konstruksi.

Baca Juga:  Tentara Santri: Panglima Besar Jenderal Soedirman

Dimuat Koran setelah Kirim 20 Kali

Saat itu, merasa di titik nol kehidupan, Gus Sholah lalu lebih sering menghabiskan waktu dengan membaca dan belajar menulis. “Saya benar-benar belajar dari nol menulis, karena saya memang tidak terbiasa dan tidak berbakat,” tutur dia.

Gus Solah jujur berkisah pada Radar Jombang, untuk menembus surat kabar kala itu, dirinya sampai 20 kali lebih mengirim tulisan. Setelah itu dia baru merasa mulai terbiasa.

Bahwa di awal-awal Gus Sholah tertatih-tatih belajar menulis, itu diakui sang istri, Nyai Farida. Kata si istri, di awal-awal, Gus Sholah terlihat sebagai orang yang tak pandai merangkai kata, terasa kaku sekali.

Kesaksian ini menarik, karena disampaikan oleh seseorang yang di saat Gus Sholah mulai belajar menulis sering bertindak sebagai korektor.

Gus Sholah beruntung karena tergolong orang yang mau belajar dan bisa menerima kritik. Hasilnya, tulisan beliau lalu cukup sering menyapa masyarakat di sejumlah media cetak seperti di Jawa Pos, Republika, Kompas, Media Indonesia, Suara Karya, dan lain sebagainya. Tulisannya mengupas berbagai masalah aktual yang berkembang di masyarakat.

Kemampuan menulis Gus Sholah cepat terasah karena tidak terlepas dari kegemarannya membaca sejak muda. Dalam satu bulan dia bisa membaca sampai sepuluh judul buku.

Buku Karya Gus Sholah

Di antara jejak tulisan Gus Sholah ada pada buku berjudul K.H.A. Wahid Hasyim dalam Pandangan Dua Putranya; Dialog Antara Gus Dur – Mas Solah Mengenai Pandangan Politik Keislaman Sang Ayah. Buku itu terbit pada November 1998.

Baca Juga:  Empat Spirit yang Kekalkan Dakwah Muhammadiyah

Buku yang diterbitkan Forum Nahdliyyin untuk Kajian Strategis (FNKS) itu menghimpun artikel Gus Dur dan Gus Sholah yang dimuat harian Media Indonesia pada Oktober 1998.

Di Kata Pengantar (h. xii), Saifullah Ma’shum menulis: “Di mata Gus Dur, KH A Wahid Hasyim dipercaya menganut pemikiran yang cenderung sekuleristik. Sedangkan di mata Mas Sholah sebaliknya, KH A Wahid Hasyim memiliki sikap dan pemikiran yang tidak sekuler.”

Gus Sholah seperti yang dicatat tempo.co, juga menulis beberapa buku, antara lain: Negeri di Balik Kabut Sejarah (2001), Mendengar Suara Rakyat (2001), Menggagas Peran Politik NU (2002).

Ada juga Basmi Korupsi, Jihad Akbar Bangsa Indonesia (2003) dan Ikut Membangun Demokrasi, Pengalaman 55 Hari Menjadi Calon Wakil Presiden (2004).

Tulisan Terakhir di Kompas

Gus Sholah 5 hari sebelum wafat masih menulis di koran. Lalu, apa isi tulisan terakhir Gus Sholah yang dimuat Kompas, seperti yang disinggung di awal tulisan ini?

Baca di sini tulisan Gus Sholah di KompasUnduh

Beliau memulainya dengan narasi yang menyentuh, tak hanya bagi warga NU tapi juga untuk warga Muhammadiyah.

Gus Sholah menulis: “Tidak banyak organisasi yang mencapai usia 100 tahun, apalagi berprestasi tinggi. Di Indonesia organisasi besar yang sudah berusia 100 tahun dan punya prestasi tinggi adalah Muhammadiyah.”


Lebih jauh, dia menulis: “Kita perlu merefleksi perjuangan panjang jamaah (warga) dan jamiyah (organisasi) supaya bisa meneruskan dengan arah dan cara yang benar.

Pesantren Tebuireng bekerja sama dengan Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga PP Muhammadiyah menggarap film Jejak Langkah Dua Ulama, berkisah tentang perjuangan KH Ahmad Dahlan dan KH M Hasyim Asy’ari. Film itu diharapkan bisa menggambarkan perjuangan kedua tokoh itu dalam mendirikan dua organisasi yang menjadi jangkar Indonesia.”

Baca Juga:  Delapan Keistimewaan KH Ibrahim sang Penerus Kiai Dahlan

Demikianlah, setelah menyampaikan catatan kritis yang lumayan panjang atas perjalanan 94 tahun NU, dia menutup artikel dengan sebuah harapan: “NU sebaiknya tidak terlibat dalam politik praktis dan tetap berada di wilayah masyarakat madani. Sikap istikamah dan konsisten bergiat membuat NU bermartabat dan efektif menjadi jangkar bangsa Indonesia.”

Bangsa Indonesia Kehilangan

Banyak yang kehilangan atas kepergian Gus Sholah. Ahmad Rofiqi, pegiat INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations) adalah salah satunya.

Dia pun menulis: “Dua tokoh ulama Islam yang sangat diidam-idamkan umat untuk membawa perubahan di dua ormas terbesar di Indonesia, yaitu Prof Yunahar Ilyas di Muhammadiyah dan Gus Solah di NU. Qadarullah, keduanya justru pergi di waktu yang hampir berdekatan.”

Seperti yang kita tahu, Prof Yunahar Ilyas telah mendahului kits, wafat pada 2 Januari 2020.

Selamat jalan Gus Sholah! Semoga engkau termasuk hamba yang Allah panggil dengan mesra seperti dalam Surat al-Fajr 27-30: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka, masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Dan, masuklah ke dalam surga-Ku”. (*)

Oleh M. Anwar Djaelani, penulis buku Jejak Kisah Pengukir Sejarah. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Gus SholahGus Sholah Menulis di KompasGus Sholah WafatKompasM Anwar Djaelani
Share50SendTweet32

Related Posts

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber
Featured

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Sabtu 16 Januari 2021 | 14:57
24.1k
Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan
Featured

Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan

Kamis 31 Desember 2020 | 15:46
26.9k
Puisi-Puisi Pembersih Hati
Kolom

Puisi-Puisi Pembersih Hati

Jumat 18 Desember 2020 | 10:00
134
M. Mu’inudinillah Basri, Ulama Muda Karismatik dengan Jejak-Jejak Simpatik
Featured

M. Mu’inudinillah Basri, Ulama Muda Karismatik dengan Jejak-Jejak Simpatik

Jumat 11 Desember 2020 | 11:41
14.7k
Empat Spirit yang Kekalkan Dakwah Muhammadiyah
Kolom

Empat Spirit yang Kekalkan Dakwah Muhammadiyah

Senin 7 Desember 2020 | 08:30
596
In Memoriam Ketua DDII Jatim Ustadz Sudarno Hadi
Kabar

In Memoriam Ketua DDII Jatim Ustadz Sudarno Hadi

Sabtu 28 November 2020 | 11:29
903
Next Post
IPM Harus Disiplin dan Bertanggung Jawab

IPM Harus Disiplin dan Bertanggung Jawab

Anak panti Umi Fauziah merintis usaha dari mesin jahit kini jadi pengusaha konveksi mempunyai 4 karyawan. (Riky Hermanto/PWMU.CO)

Anak Panti Sukses Jadi Pengusaha, Ini Kisah Shina Konveksi

Pawai taaruf milad SD Muhamamdiyah 12 (SDM Dubes) Surabaya berkeliling kampung. (Dzanur/PWMU.CO)

Pawai Taaruf SD Dubes Diwarnai Beragam Pakaian Ekskul

PRIM dan PRIA Klang Lama Kuala Lumpur dilantik oleh PCIM Malaysia dimeriahkan dengan tabligh akbar. (PCIM/PWMU.CO)

PRIM Klang Lama Dilantik, Ada Pidato Politik Soroti Korupsi

Pembinaan IGABA Lamongan dihadiri anggota DPRD Jatim Husnul Aqib dan reuni Mujahidah IGABA. (Hilman/PWMU.CO)

Pembinaan IGABA, Anggota DPRD Bicara seperti Ini

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
273

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
789

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
226

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
393

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
Monopoli politikus

Monopoli Politikus atas Hak Rakyat

Sabtu 23 Januari 2021 | 11:58
Menunggu Madam Bansos

Menunggu Madam Bansos Diungkap KPK

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:53
Relawan MDMC

Relawan MDMC Tembus Desa Terisolasi Serahkan Bantuan Gempa Mamuju

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:50
Salihi Saleh

Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:09
Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

Sabtu 23 Januari 2021 | 08:10

Berita Populer Hari Ini

  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6305 shares
    Share 2522 Tweet 1576
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5565 shares
    Share 2226 Tweet 1391
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5081 shares
    Share 2032 Tweet 1270
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8505 shares
    Share 3402 Tweet 2126
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4464 shares
    Share 1786 Tweet 1116
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3196 shares
    Share 1278 Tweet 799
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3152 shares
    Share 1261 Tweet 788
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5345 shares
    Share 2138 Tweet 1336
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2505 shares
    Share 1002 Tweet 626
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    2370 shares
    Share 948 Tweet 593
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama