PWMU.CO – Prof Dr Zainuddin Maliki MSi mengajak kader IMM untuk peduli literasi. Harus memiliki sadar membaca untuk memiliki budaya berkemajuan.
Inilah yang disampaikan dalam Perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kaizen UM Surabaya yang digelar, Kamis-Ahad (30/1-2/2/20) di MTs-MA Takerharjo Solokuro Lamongan.
Keterikatan Hati Antarkader
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum IMM Kaizen Artansyah menjelaskan pengambilan tema Rekonstruksi Pola Pikir terhadap Ideologi untuk Mewujudkan Kader Autentik ini harus dijadikan momentum untuk meneguhkan pentingnya keterikatan hati antarkader.
“DAD ini mengespresikan dan memperteguhkan pentingnya Ta’liful Qulub yaitu keterikatan hati di antara seluruh kader IMM,” ujarnya.
Dijelaskan, perubahan tidak bisa datang bila kita saling bercerai-berai. Maka, momentum ini harus diingat oleh kader IMM yang baru mengikuti DAD maupun yang sudah berada dipimpinan. Kita harus memiliki rasa Ta’liful Qulub, mempererat ikatan hati untuk perubahan.
Kader Autentik Itu Bukan Kader Seolah-olah
Mengenai tema kegiatan, mahasiswa akhir D-3 Teknik Komputer UM Surabaya itu mengatakan tema Kader Autentik diharapkan dapat memotivasi para peserta DAD. Selain itu, lanjutnya, juga pengurus agar dalam menjalankan amanah persyarikatan seharusnya menjadi kader yang asli, bukan kader seolah-olah.
“Semangat ber-IMM harus mempunyai semangat yang autentik atau yang murni di dalam hati, bukan seolah-olah atau kepura-puraan dalam hal apapun,” ungkapnya.
Artansyah mengajak, mari kita jaga semangat Ta’liful Qulub dan rawat semangat yang autentik. Murni dalam hati dan terus menjaga ukhuwah Islamiyah.
Kemajuan Umat Islam Berawal dari Buku
Prof Dr Zainuddin Maliki MSi dalam penutupan DAD, Ahad (2/2/20) menuturkan kemajuan umat Islam pada abad ke-9 hingga ke-12 dengan munculnya tokoh seperti Imam Ghazali, Ibnu Sina, Al Farabbi, Al Kindi, Al Qawarizmi berawal dari buku.
Dia menjelaskan pendidikan itu penting. Maka, perpustakaan juga harus dianggap penting juga.
“Ketika saya menjabat jadi rektor tahun 2003, yang saya lakukan pertama kali adalah memperbaiki perpustakaan. Saya minta perpustakaan dibuat lebih baik dari ruang rektor,” tuturnya
“Yang membuat umat Islam tidak maju karena sumber kemajuannya ditaruh di belakang. Banyak perpustakaan di sekolah sekolah letaknya di belakang,” katanya.
Gerakan Literasi untuk Kemajuan Umat
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Dapil X Jawa Timur Daerah Gresik Lamongan ini menuturkan pentingnya gerakan literasi bagi masyarakat, utamanya kader IMM.
“Harus sadar membaca dan peduli literasi serta menumbuhkan kebiasaan membaca terutama di IMM,” tandasnya.
Setidak-tidaknya, menurutnya, menumbuhkan kebiasaan membaca untuk anak anak. Jangan sampai tidak mau membaca, harus mau ke perpustakaan, harus mau beli buku, dan menulis.
Dia mengatakan, pintu untuk mengejar ketertinggalan kita dengan bangsa lain kuncinya adalah dekat dengan sumber ilmu.
“Mengubah kebiasaan lama ke kebiasaan baru memang tidak mudah. Harus punya kemauan dan bersungguh-sungguh. Melalui kegiatan Darul Arqam Dasar ini mari membangun kemauan dan kesungguhan,” ajaknya pada semua peserta.
Untuk bisa maju dan berkembang, lanjutnya, harus ditumbuhkan budaya berkemajuan sekaligus kebiasaan berkemajuan. (*)
Penulis Maryudi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.