Kisah Ande Ande Lumut Versi Ambyar ala SD Muda Ceria ikut memeriahkan Family Gathering Majelis Dikdasmen Kecamatan Gresik. Kisah legenda itu jadi lucu.
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Gresik mengadakan Family Gathering. Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 150 keluarga ini berlangsung di Hotel Purnama, Batu, Malang, Jumat-Sabtu (31/1-1/2/2020).
Rombonan berangkat dari Kompleks Perguruan Muhammadiyah Gresik, Jalan KH Kholil No 90 pukul 13.50 WIB dan tiba di hotel pukul 17.10 WIB.
Malam hari, kegiatan diisi dengan tausiah, sambutan, dan penampilan seni. Hall Hotel Purnama pun ramai oleh peserta yang terdiri anggota Malelis Dikdasmen PCM Kecamatan Gresik dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang dimilikinya. Yaitu SD Muhammadiyah 1, SD Muhammadiyah 2, SD Muhammadiyah 3, SMP Muhammadiyah 1.
“Tiap AUM wajib menampilkan kreasi seni yang terdiri atas banyak orang. Atau bisa dibilang grup seni,” ujar Hefa Yustisia Fanani SPd, ketua panitia. Dalam tampilan malam itu, guru dan karyawan SD Muhammadiyah 2 (SD Muda Ceria) Gresik mempersembahkan sebuah teater klasik yang berjudul Ande Ande Lumut Versi Ambyar.
Ande Ande Lumut Ternyata Sudah Tua
Tokoh utama Ande Ande Lumut Versi Ambyar diperankan oleh Sya’roni. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ini mendapat banyak gelak tawa penonton karena kelucuannya. “Saya senang bisa menghibur para penonton di acara Family Gathering ini,” ujar pria berumur 57 tahun itu.
Salah satu adegan yang membuat penonton tertawa adalah ketika para Klenting terkejut melihat sosok Ande Ande Lumut yang sudah tua dalam kisah Ande Ande Lumut Versi Ambyar.
“Tak kira Ande Ande Lumut itu ganteng kenyes-kenyes. Kalo gini ya aku ngga mau. Udah tua, gendut lagi.”
“Lah kok tua begini? Tak kira Ande Ande Lumut itu ganteng kenyes-kenyes. Kalo gini ya aku ngga mau. Udah tua, gendut lagi,” ujar Klenting Pink yang diperankan oleh Luluk Subaidah.
Menurut Luluk, ini kali pertama ia tampil dan terlibat dalam pertunjukkan teater. Ia pun mengungkapkan perasaannya usai menampilkan adegan dalam teater itu. “Super sekali rasanya. Ini penampilan pertama saya di teater. Apresiasi penonton terhadap penampilan kami juga luar biasa,” ujar wanita kelahiran 17 Januari 1981 itu.
Koordinator Teater SD Muda Ceria Gresik Sri Wahyuni, mengungkapkan bahwa latihan penampilan ini hanya tiga hari sebelum hari keberangkatan. “Senin itu naskah dibagikan, juga pembagian peran. Rabu-Jumat kami latihan. Jumat siang sudah berangkat,” terangnya. (*)
Penulis Awiyan Subekti. Editor Mohammad Nurfatoni.