PWMU.CO – Griya Lansia Bangkalan diresmikan PWA Jawa Timur, Sabtu (1/2/20). Tonggak sejarah baru bagi langkah dakwah Aisyiyah di pulau garam.
Jalan Pahlawan 104 Burneh terlihat semarak. Anak-anak TK Aisyiyah semangat melakukan senam dengan ceria. Beragam gerakan senam dipraktikkan, mulai dari penguin, chicken dance, hingga bebek angsa. Suasana larut dalam keceriaan. Wajah-wajah tampak sumringah. Penuh tawa bahagia.
Begitulah suasana yang mengiringi pembukaan Griya Lansia Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur di Bangkalan. Menurut Ketua PCA Burneh Saminah Rohayah, peresmian rumah bagi para lanjut usia (lansia), itu tak lain sebagai tonggak sejarah baru bagi gerak dakwah Aisyiyah.
“Ini sejarah baru buat Bangkalan bisa mendirikan Griya Lansia, serta memperkenalkannya pada masyarakat luas,” ungkap Saminah Rohayah.
Griya Lansia di Bangkalan ini, kata Saminah, dimaksudkan untuk mengantarkan lansia agar berdaya dan mandiri. “Nantinya diisi dengan berbagai kegiatan seperti belajar shalat, membaca al-Quran, hingga konsultasi lansia,” terangnya dengan menyebut kegiatan lain seperti curhat lansia, senam, rekreasi, hingga pelatihan keterampilan.
Ikut Memikul Beban Orang Lain
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua PWA Jawa Timur Siti Dalilah Candrawati berpesan, agar Griya Lansia dapat dilaksanakan dan dikelola sesuai dengan pedoman al-Quran.
“Mari kita laksanakan perintah Allah dalam surat an-Nahl ayat 7, ‘memikul beban orang lain itu setara dengan memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan’,” ujar Siti Dalilah.
Dalilah juga menambahkan, jika Aisyiyah Bangkalan harus bisa memanfaatkan wakaf untuk menghadirkan kemaslahatan bagi umat. “Di Jawa Timur, ada 12 Griya Lansia. Aisyiyah ingin agar wakaf-wakaf ini dapat digunakan untuk pembinaan para lansia,” lanjut dosen UIN Sunan Ampel, Surabaya itu.
Pembinaan bagi para lansia, menurut Siti Dalilah, tidak membedakan antara mukminin dan mukminat. Maka, pembinaan dan pemberdayaan terhadap lansia tidak perlu dibatasi. Jangan hanya untuk perempuan, tapi juga lansia laki-laki,” tuturnya sembari berharap agar para lansia dapat berdaya, mandiri, pandai, dan cerdas. (*)
Penulis Moh. Ernam. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.