PWMU.CO– SMP Muhammadiyah 4 Giri (Spemupat) melaksanakan Perkemahan Akbar Hizbul Wathan Qabilah Sholahudin al-Ayyubi di halaman sekolah Jl. Sunan Prapen Kebomas, Kamis-Jumat (6-7/2/2020).
Perkemahan mengambil tema latihan kecakapan hidup dalam kebahagiaan English Camp diikuti seluruh siswa dari kelas 7 sampai 9. Selama berkemah siswa bermain silumasi mengungsi karena bencana. Mereka diajak merasakan susahnya hidup di tenda pengungsian.
Kepala Sekolah Nung Muawanah MPd mengatakan, hidup berkemah akan merasakan seperti berada di tenda pengungsian. ”Simulasi ini untuk menumbuhkan empati dan jiwa sosial siswa,” ujarnya.
Wakasek Kesiswaan Faridatul Asri’ah SAg menjelaskan, hari pertama ada 12 grup yang berpartisipasi. Lomba yang diadakan seperti mendirikan tenda, pioneering, pentas seni bahasa Inggris, mendongeng, lomba yel, menyanyi, tahfidz, PBB, dan meracik jamu.
Semangat Jenderal Sudirman
Pukul 15.30 selesai mendirikan tenda dan shalat Ashar, seluruh siswa melanjutkan dengan upacara pengibaran bendera HW. Pembina upacara Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebomas H. Sugeng Santoso.
Dia mengatakan, ada tokoh besar dan pahlawan kemerdekaan dari kader Hizbul Wathan.”Siapakah tokoh HW yang menjadi pahlawan kemerdekaan?” tanyanya.
Serentak seluruh peserta menjawab, ”Jenderal Besar Sudirman.”
Perjuangan Sang Jenderal tak akan terlupakan, katanya. Semuanya berkat kegigihan Pak Dirman mengemban amanah pemimpin angkatan perang.
”Semua orang mengetahui sejarah sepak terjangnya. Meski sakit terus bergerilya melawan penjajah,” ucap Sugeng. Dia berharap, semangat ini ditiru. Tidak mudah putus asa, tidak mudah ngambek, tidak mudah patah harapan.
Lagu-Lagu Hits Mengalun
Usai upacara selanjutnya digelar pentas seni bahasa Inggris. Peserta menampilkan unjuk kebolehan mendongeng, yel-yel, dan menyanyi dalam bahasa Inggris. Peserta dari perwakilan tiap kelas.
Lagu yang lagi hits saat ini This is Me dari Keala Steal dinyanyikan oleh Laila Nur Akmarina kelas 7B. Lagu kedua Dance Monkey dari Toni Watson dinyanyikan duet Ayudia Laras dan Tsabita Aqila kelas 7A.
Ketiga Flashlight dari Jassie J. dinyanyikan Nabila Triananda Safira kelas 8B. Keempat Lightning dari Little Mix dinyanyikan Roro Salsabila Prianka Putri kelas 9A. Kelima First Time dari Kaygo dinyanyikan oleh Revalina dari kelas 9B.
”Wow its amazing,” kata Mr. Junaedi guru Bahasa Inggris. ”Mereka menyanyi suaranya tidak disangka mirip dengan aslinya,”tambahnya.
Malam dilanjutkan lomba tahfidh dan PBB diikuti tiap kelompok. Di tengah-tengah kegiatan ini keadaan malam mendung dengan angin yang kencang, sehingga ada perasaan khawatir hujan. Kegiatan tetap berjalan dengan seru.
Pukul 02.00 dini hari (Jumat, 7/2/2020) para peserta dibangunkan untuk qiyamul lail disambung shalat Subuh. Masih diwarnai kantuk. “Masih ngantuk, Pak,” ucap Real Milano siswa kelas 7a karena ini merupakan pengalaman pertamanya.
Simulasi di Pengungsian
Pagi pukul 06.00 setiap kelompok membagi dua sesi kegiatan untuk masak besar dan meracik jamu. Masak besar mengajarkan kepada peserta bagaimana harus berlaku ketika berada di pengungsian.
”Setiap kelompok mendapatkan tugas membuat satu menu yang berbeda. Ada yang membuat nasi, memasak sayuran, meracik bumbu pecel, memasak telur, menggoreng tempe, menggoreng tahu,” terang Ain Nour Roifa SSi, ketua pelaksana Perkemahan Akbar HW .
Lomba membuat jamu kunyit asam juga seru. ”Mengapa meracik jamu kunyit asam? Karena jamu ini sederhana pembuatannya tetapi besar manfaatnya untuk asupan gizi dan stamina ketika terjadi bencana,” lanjut Roifa.
Peserta mendapatkan waktu selama 2 jam untuk menyelesaikannya. Pukul 08.00 peserta mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Selanjutnya peserta diarahkan untuk menikmati hidangan secara bersama-sama.
”Suasana di pengungsian terasa banget,” kesan yang disampaikan Muhammad Yusran kelas 9B. Pukul 10.00 Perkemahan Akbar HW ditutup dengan pengumuman pemenang juara lomba-lomba. (*)
Penulis Dimas Hasbi Assiddiqi Editor Sugeng Purwanto