PWMU.CO – Perilaku kodok menjadi gambaran orang yang suka dengan zona nyaman. Masalah ini dibahas dalam Pelatihan Sinergy Building Smamda Sidoarjo oleh Ketua Majelis Dikdasmen PDM Sidoarjo Ikhsan di auditorium Nyai Ahmad Dahlan, Sabtu (8/2/2020).
Ikhsan mengajak peserta membayangkan jika ada sebuah tungku berisi air panas, kemudian dimasukkan seekor kodok, pasti kodok akan meloncat. Ini akan berbeda jika kodok dimasukkan air dingin, lantas diberi pemanas, lama-lama kodok akan mati seiring air mendidih.
”Perilaku kodok itulah gambaran pilihan hidup bagi manusia. Pilihan pertama menghindari masalah. Tidak mau susah payah. Pilihan kedua mati dalam tungku. Mati dalam kenyamanan. Kita pilih yang mana?” tanya Ikhsan.
Selanjutnya ia mengenalkan teori Joss break yang terkenal dengan singkatan kata BRAVE. Huruf pertama B menunjukkan Behavior, perilaku. Memberikan konsep yang baik, perilaku yang baik, dan keteladanan yang baik. “Perilaku harus dibentuk, harus dilatih, harus membiasakan,”kata Ikhsan.
Huruf R berarti relationship, hubungan. Kedekatan dengan orang lain perlu dipupuk, dirawat, dan dijalin. Kehadiran kelompok dalam sebuah lembaga jangan dinilai jelek. Kelompok harus dijadikan sebuah kekuatan. Kelompok seperti pisau, baik atau buruk tergantung yang fungsinya.
“Tidak bisa bekerja sendiri harus bersama orang lain. Gunakan kelompok sebagai kekuatan, sebagai relasi,” ujarnya.
Huruf ketiga A adalah attitude, sikap. Sikap penting dalam komunikasi, dalam mengelola lembaga. Sikap dinilai orang lain. Karena itu harus selalu bersikap baik terhadap semua orang. “Senyumlah kamu sebagai ibadah kepada orang lain. Berkacalah sebelum melihat orang lain,” lanjut mantan kepala SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo.
Harga Tergantung Tempat
Huruf keempat V artinya value, nilai. Nilai dalam piramida Maslow yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Dia mencontohkan, kain sutra dijahit lalu dijual di pasar larangan, maka harganya tidak akan mahal.
Tapi kain biasa dijahit bagus dijual di mall, pasti harganya mahal. “Harga diri kita ditentukan tempat yang pas dan seberapa bisa menghargai orang lain,” ujarnya.
“Jika ingin dihargai seratus, hargai orang lain seratus. Harga diri kita ditentukan oleh kemampuan kita menghargai orang lain,” papar ayah tiga anak ini.
Huruf terakhir adalah E, artinya environment kemampuan menempatkan diri dalam lingkungan. Guru harus belajar psikologi agar mampu membaca tanda-tanda dan bisa menempatkan diri dalam bergaul dengan siswa maupun pihak lain.
“Seperti orang menerbangkan pesawat, ia harus belajar. Guru yang baik pandai mencari pengalaman pandai dalam pergaulan,” pungkas Ikhsan. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto