PWMU.CO – Tidak bisa di pungkiri lagi, keseriusan dan kontribusi Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Puluhan ribu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan pun didirikan sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Baik di tingkat dasar maupun menengah. Namun, tidak semua sekolah Muhammadiyah memiliki kesamaan level ataupun kriteria.
Menurut mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya Muhammad Sholihin terdapat beberapa kriteria ataupun tipe yang menggambarkan sekolah-sekolah Muhammadiyah. Berdasarkan pengamatan Sholihin, terdapat empat tipe atau kriteria sekolah-sekolah Muhammadiyah.
(Baca: Pikiran Sadar Hanya 12 %, Optimalkan Bawah Sadarnya! dan 5 Cara Emas Mendidik Anak Menurut Imam Al-Ghozali)
Tipe pertama sekolah Muhammadiyah baru sebatas dikenal oleh masyarakat. Sholihin menjelaskan, dalam level ini masyarakat hanya sebatas mengetahui disitu berdiri lembaga pendidikan Muhammadiyah. Tetapi belum ada keinginan, bahkan ketertarikan sama sekali dari orang tua untuk mensekolahkan anaknya di sekolah-sekolah Muhammadiyah tipe ini.
”Tak jarang sekolah-sekolah Muhammadiyah tipe ini sulit sekali mendapatkan siswa. Karena masyarakat baru sebatas tahu, belum ada unsur ketertarikan. Maka sekolah tipe ini harus kerja keras tingkatkan kualitasnya,” kata Sholihin, Jum’at (29/7).
Kemudian, tipe kedua sekolah Muhammadiyah naik kriterianya menjadi diminati. Sholihin, yang juga selaku Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim memaparkan, di tingkat ini para orang tua sudah mulai melirik sekolah Muhammadiyah. ”Sekolah Muhammadiyah sudah diminati, tetapi masih dijadikan sebagai alternatif para orang tua untuk mensekolahkan anaknya,” papar kandidat Doktor Unair ini.
(Baca: Dirikan BUS, Sekolah Muhammadiyah Ini Mampu Gratiskan Biaya untuk Siswanya dan Sekolah Muhammadiyah yang Bertabur Prestasi Itu, Kini Jadi Sekolah Rujukan Nasional)
Lanjut Sholihin, tipe ketiga adalah sekolah Muhammadiyah yang dipilih. Sekolah tipe ini, sudah dijadikan prioritas utama para orang tua untuk mensekolahkan anaknya. ”Orang tua sudah berpandangan, nanti anak saya akan bersekolah di sekolah Muhammadiyah itu,” ujarnya.
Terakhir kata Sholihin, tipe sekolah Muhammadiyah yang diperebutkan banyak orang tua. Pada level ini sekolah tidak lagi kesulitan mencari murid. Karena para orang tua rela membayar mahal demi anaknya bisa diterima, bahkan rela inden menunggu hingga tahun berikutnya.”Pokoknya anak saya harus bersekolah di sekolah Muhammadiyah itu. Biaya tidak ada masalah, menunggu pun tidak apa-apa,” terangnya.
(Baca:Sekolah Muhammadiyah Harus Berkualitas untuk Menjawab Tantangan Jaman)
Sholihin mengingatkan, sekolah-sekolah Muhammadiyah yang masuk tipe diperebutkan harus tetap meningkatkan kualitasnya, memenuhi harapan dan berorientasi kepada otput sekolah. ”Jangan sampai berpuas diri karena sekolah Muhammadiyah diperebutkan para orang tua,” tegasnya. (aan)