PWMU.CO – Amanah harus diurus, serius, fokus dan terus-menerus. Menjadi pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) bukan hanya teoritis tapi juga harus taktis.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Kanor Bojonegoro Periode 2017-2019 Muhammad Baidhurohman saat memberikan sambutan pada Musyawarah Cabang (Musycab) PC IPM Kanor.
Musycab Ke-13 PC IPM Kanor dengan tema Optimalisasi Kualitas Kader Wujudkan Pelajar Madani ini dilaksanakan di TPA Irsyadus Syu’ban Desa Bakung, Kanor, Bojonegoro, Sabtu (8/2/2020).
Makna Amanah Harus Diurus Serius
Muhammad Baidhurohman menambahkan, maknanya setelah menerima amanah maka harus mengurus amanah itu dengan keikhlasan hati.
“Serius mengembangkan pemikiran disertai fokus untuk mencapai tujuan bersama demi mencerdaskan kehidupan bangsa terkhusus pelajar Muhammadiyah,” ujarnya.
Pimpinan IPM, sambungnya, juga harus terus menerus atau istiqamah dalam berjuang. “Agar perjuangan dalam roda organisasi ini terus berlanjut hingga sampai pada tujuan yang diinginkan,” imbuhnya.
Perhatikan Hal Sekecil Apapun
Sementara itu Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kanor Imam Solikin dalam sambutannya menyampaikan hal sekecil apapun harus di perhatikan oleh kader IPM.
“Perlu adanya kajian-kajian kecil karena perlu pemahaman lebih dalam tentang hal sekecil apapun. Agar kita tidak hanya jadi kader ikut-ikutan. Dengan begitu akan tercipta kader yang berkualitas sehingga terwujud pelajar madani,” ungkapnya.
Pengurus PC IPM Kanor 2019-2021
Saat sesi penutupan Musycab pada Ahad (9/2/2020), Ketua Panitia Muhammad Rizal merasa bersyukur perhelatan Musycab ke-13 berjalan dengan lancar dan sukses memilih kepengurusan baru PC IPM Kanor periode 2019-2021.
“Terpilih Ketua Umum PC IPM Kanor Priyantoko, Sekretaris Umum Aida Meilina dan Bendahara Umum Fadya Silvy ilmayana. Semoga bisa mengemban amanah dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Makna Logo Musycab Ke-13 PC IPM Kanor
Muhammad Rizal juga menjelaskan arti logo Musycab Ke-13 PC IPM Kanor. Dalam logo tersebut terdapat beberapa simbol yang mempunyai filosofi, yang disusun menjadi satu kesatuan.
“Ada simbol tunas yang tumbuh dari tulisan Musycab. Maknanya diharapkan dari hasil Musycab ini lahir tunas-tunas muda yang berkualitas. Agar nantinya mampu menjadi pohon sebagai peneduh kehidupan, sehingga dapat melanjutkan perjuangan ikatan,” jelasnya.
Simbol matahari, lanjutnya, dengan harapan kepengurusan periode yang akan datang ini akan mampu menyinari kehidupan ikatan dan masyarakat. “Seperti halnya matahari sebagai sumber energi yang menyinari kehidupan dunia,” sambungnya.
Terakhir simbol buku dengan tulisan 13 menggunakan angka Romawi. “Maknanya Musycab Ke-13 PC IPM Kanorini tercatat di buku sejarah perjuangan IPM Kanor,” terangnya. (*)
Penulis Muhammad Rizal. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.