PWMU.CO-Indonesia masih aman dari penyebaran virus Corona yang sudah mewabah di Cina. Masyarakat diminta tenang tapi dengan berperilaku hidup sehat.
Hal itu disampaikan drh Berti Murtiningsih MKes dari Dinas Kesehatan Yogyakarta dalam seminar Medical Update Symposium: Novel-Coronavirus (2019-nCov) The World Outbreak.
Seminar ini diadakan Keluarga Alumni Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Gedung dr Erwin Santosa RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Jumat (14/2/2020).
Berti Murtiningsih mengatakan, keresahan memang menghinggapi masyarakat khawatir tertular virus ini. Contoh di Kepulauan Natuna. Ketika pemerintah Indonesia memulangkan 238 WNI dari Wuhan Cina kemudian dikarantina di hangar Lanud TNI Natuna, masyarakat protes karena viru menyebar di pulau ini padahal para mahasiswa ini belum tentu mengidap virus.
Ketakutan itu bisa dipahami karena hingga 13 Februari 2020, menurut data Johns Hopkins CSSE tercatat ada 60.329 orang terjangkit virus ini di seluruh dunia.
“Untuk menanggapi keresahan yang semakin meluas dibutuhkan penanganan serius. Salah satunya pengadaan sosialisasi tentang virus Corona kepada masyarakat umum,” kata Berti.
Sosialisasi mulai cara pencegahan hingga penanganan yang harus dilakukan ketika ada seseorang yang diduga terjangkit virus Corona. Pihaknya memberikan edukasi melalui berbagai media. “Selalu menekankan pentingnya mencuci tangan saat atau setelah bepergian juga ketika akan makan,” papar Berti.
Orang yang sakit harus menggunakan masker demi mencegah penularan kepada orang lain. “Jika memang memiliki gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, flu, sesak nafas, batuk parah, dan sakit tenggorokan diimbau untuk merujuk ke rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan,” katanya.
Masih Bebas Corona
Masyarakat diimbau tenang dan memercayakan penanganan virus Corona kepada Kementerian Kesehatan. ”Memang menjadi pertanyaan banyak orang, mengapa Indonesia menjadi salah satu negara yang belum ada kasus positif virus Corona sampai saat ini,” tuturnya.
Menurut dia, perwakilan WHO sudah ada yang berkunjung ke Indonesia dan memastikan tidak ada yang positif Corona.
Sampai saat ini terdapat 28 negara yang warganya positif tertular virus Corona. Di antaranya Thailand, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Macau, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Italia, Filipina, Rusia, Spanyol, Perancis, Jerman, Uni Emirates, India, Arab Saudi, Korea Selatan, Kanada, Vietnam, Nepal, Swedia, Belgia, Finlandia, Kamboja dan Sri Lanka.
Alumni FKIK UMY dr Meristika Yuliana Dewi yang saat ini bekerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan DIY mengatakan, Indonesia telah meningkatkan pengawasan di pintu masuk negara seperti wilayah perbatasan, pelabuhan, dan bandar udara untuk mengatasi masalah virus Corona.
Pengawasan di pintu masuk negara, dikatakan Meristika Yuliana Dewi, berupa pemeriksaan barang bawaan apa saja seperti hewan, tumbuhan, dan barang lainnya.
“Ketika bertugas kami tidak bekerja sendiri, namun juga dibantu oleh Imigrasi, Bea Cukai, dan Badan Karantina Pertanian,” katanya.
Menurutnya, di setiap pintu kedatangan internasional dipasang alat termal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh. “Jadi, itu pengawasan yang kami berikan dalam menanggulangi penyebaran virus Corona,” ujarnya. (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto