Sukses tidaknya anak bisa dilihat dalam momen 5 detik Ini. Seperti diungkapkan motivator Nafik Palil dalam acara parenting di SMKM 5 Babat, Lamongan.
PWMU.CO – SMK Muhammadiyah 5 Babat mengadakan Silaturahmi Parenting dan Sosialisasi Ujian Akhir Tahun 2020 dengan menghadirkan motivator The Naff Management, Nafik Palil.
Acara yang digelar di Aula SMK Muhammadiyah 5 Babat, Lamongan, Kamis (13/2/20), ini diikuti siswa kelas XII dan orangtua: ayah dan ibu. Keduanya duduk mengapit anaknya.
Selama satu jam lebih Nafik Palil mengupas tuntas peran anak, orangtua, dan guru dalam mencapai sukses dunia akhirat.
Aula diwarnai isak tangis anak, ayah, dan ibunya. Bahkan beberapa guru ikut menangis. Mereka berangkulan menyesali kesalahan dan kekurangan masing-masing.
Energi Positif Orangtua pada Anak
Nafik Palil menerangkan, supaya Allah memberikan kemudahan pada anak-anaknya yang mau menghadapi ujian—dan setelah itu dapat pekerjaan yang baik—maka perlu transformasi energi positif orangtua terhadap anak.
“Transformasi lewat fisik, maka orangtua harus nggandeng anaknya karena itu ada seterumnya dari Allah dan bagaimana harus ada sesuatu yang dihubungkan,” ujarnya.
Transformasi, sambungnya, juga bisa melalui kalimat tayyibah. “Dan bagaimana satu kalimat nanti yang akan membuat energi anak menjadi luar biasa,” ujarnya.
Di sela penjelasannya, Nafik Palili minta beberapa guru maju ke depan sambil meyiapkan kamera HP-nya masing-masing untuk mengabadikan momen murid-muridnya.
Sukses Tidaknya Anak dAlam 5 Detik
Menurut Nafik Palil sukses-tidaknya anak bisa dilihat dalam waktu lima detik. “Kalau lima detik ada respon positif, maka hidupnya bakal lancar. Tetapi negatif dalam lima detik, maka hidupnya bisa berantakan. Itu bisa dilihat dari caranya berbakti pada orangtua,” ucapnya.
Murid-murid SMKM 5 Babat pun diminta untuk mencium ibu-bapaknya dalam waktu lima detik. Seketika itu juga terlihat semua murid mencium ibu-bapaknya dengan cepat.
Setelah itu Nafik Palil berkomentar, “Masak mencium ibu-bapaknya kok cedul-cedul. Ayo diulangi dengan kata-kata, “Aku sayang ibu bapak.’,” pesanya.
Gerakan Sayang Orangtua pada Anak
Dia juga meminta orangtua melakukan gerakan kasih sayang pada anaknya. “Ayo dipegang kepala anaknya sambil didoakan, “Ya Allah Panjenengan dadosaken (jadikan) putra-putri kulo engkang ahli agama, ahli ilmu, ahli ibadah, ahli Quran. Kulo ridha lan ikhlas (Saya iklhlas dan ridh).”
“Ucapkan itu dalam hati yang paling dalam. Doa yang tidak ditolak oleh Allah adalah doa yang keluar dari lisan orangtua yang ikhlas. Ini dahsyat sekali. Gurunya kalah doanya,” tambahnya.
Menurut Nafik Palil di perusahaan tidak dibutuhkan anak yang jenius, yang sundul langit. Tapi adabnya rendah, malas-malasan, tidak disiplin. Itu tidak digunakan,” jelasnya
Ia menyuruh orangtua murid untuk mendoakan anaknya dengan ikhlas, mungkin anaknya pernah bentak-bentak, diomongi angel, disuruh shalat anggel dan main HP tidak henti-henti.
“Ayo tangan ibu-bapak ditaruh d iatas kepala anaknya sambil dielus, ditiup sambil berdoa. Kalau anaknya sering dielus maka hatinya adem,” pintarnya.
Beberapa Pertanyaan untuk Anak
Nafik Palil mengajukan beberapa pertanyaan kepada anak-anak yang kalau memperlakukan orangtuanya di rumah bagaimana. “Contoh apa ada anak yang kalau malam matur sama sama orangtuanya Bu-Pak Panjenangan sare kulo pijeti nggih. Coba ada yang begitu angkat tangan!” pinta dia
Ternyata tidak ada yang angka tangan. “Anak sekarang sibuk apa? Mijeti HP. Kalau ibu atau bapaknya manggil ndak noleh peng pindo sampai peng telu baru noleh,” ujarnya.
“Pertanyaan selanjutnya, apa ada kalau ibu bapaknya pulang kerja, lalu anaknya matur ‘Panjenengan ngersaaken teh nopo kopi kulo damelaken ngih.’ Apa ada ayo angkat tangan,” pintanya lagi. Ternyata cuma satu yang angkat tangan.
Itu nanti Anda lakukan di perusahaan, “Pak yang bisa saya bantu? Pak boleh ruangan ini saya bersihkan dan ditata.’ Begitu saja membuat perusahaan, pimpinan yang ada di kantor klepek-klepek, suueneeeng.”
Pertanyaan terakhir apa ada anak kalau orangtuanya pas lagi nyapu, lalu sapunya diroyok, “Kulo mawon seng nyapu ibu sampun kesel.’ Apa ada? Mana anaknya? Cuma satu yang angkat tangan.”
Apa ada, lanjutnya, ibunya lagi cuci piring pas anaknya lagi main HP. Hpnya ditaruh langsung, ‘Bu kulo mawon seng korah-korah. Ibu sampun masak mulai injing.’ “Apa ada anak seperti ini,” tanyanya.
Keberkahan Doa Orangtua
Soal sukses-tidaknya anak, Nafik Palil melanjutkan, bagaimana cara mendapatkan ribuan malaikat yang akan mengawal keberkahan-keberkahan hidup
“Kalau mau berangkat sekolah siapa pamit orangtuanya? Angkat tangan! Kalau tidak angkat tangan berarti tidak pamit. Begitu anak mau pergi sekolah kok tidak pamit, maka malaikat tidak mau noleh. Ini serius,” ucapnya.
Karena, sambungnya, jika interaksi fisik orangtua dan anak tidak ada, maka malaikat mboten remen. Nopo maleh Gusti Allah
Nafik Palil lalu memeragakan anak yang pamit kepada orangtuanya dengan berjabat tangan dan tangan orangtuanya ditaruh di dahi. “Ini salah fatal dan ada yang ditaruh di pipi ini juga salah fatal, jadi jangan diulangi,” kata dia.
Menurutnya, yang benar tangan ibu bapaknya dicium, dicucup pakai hudung, walaupun bau sambal terasi. “Karena tangan ibumu itulah yang ngurus kamu 24 jam. Tangan bapakmu yang sudah mulai kasar biar kamu bisa mersakan. Kamu sudah berumur 17 tahun,” terangnya. Itu bagian dari sukses-tidaknya anak.
Welas Asih Gusti Allah Lebih Cepat
“Sekarang ibu-bapaknya. Bagaimana supaya welas asih bisa diturunkan lebih cepat?” pinta dia. “Begini caranya. Coba Ibu-Bapak tingali (perhatian) ngih, pas anaknya mencium tangan ibu-bapak. Tangan kiri orangtua mengelus-elus sirahe putranya sambil ditiup dengan berdoa. Setelah itu dilepas. Kepala anaknya menunduk sedikit. Lisan orangtua dekat dengan telingga anaknya. Lalu didoakan,” jelas dia.
Nafik Palil mengatakan, doa yang dahsyat bisa menggemparkan ribuan malaikat di langgit dan nanti akan terjadi komunikasi Gusti Allah dengan para malaikat-Nya. “Ya Allah Panjenengan paringi anak kulo ilmu engkang manfaat, engkang barakah. Kulo ridho kulo ikhlas ya Allah,” ucapnya.
“Ibu-Bapak tahu apa yang terjadi dengan doa itu? Akan terekam di otak bawah sadar anak. Itu akan terngiang-ngiang dan doa akan tembus ke Ars dan langit itu heboh. Malaikat melihat ternyata ada orangtua yang sedang mendoakan anaknya. Aan apa kata Gusti Allah? “Hai para malaikat amini doa-doa orangtua itu.”
Menurtu Nafik Palil, anak yang sudah didoakan seperti itu berangkat sekolah gurunya ngajarinya gampang. “Karena aura pintu pusatnya ilmu berpikirnya sudah dibuka orangtuanya. Ini penting,” katanya.
Nafik Palil lalu bertanya kepada dewan guru. Kalau datang di sekolah jam berapa? Ada guru yang menjawab jam setengah tujuh. Ada yang menjawab jam tujuh. “Padahal guru-guru ini belum sempat ngurus anak di rumah. Dan pulangnya jam empat. Rata-rata di sekolah delapan jam,” kata dia.
Nafik Palil berpesan kepada para siswa dan orangtua, “Kalau masih ada guru yang tidak ridha kepada anak ibu-bapak: disuruh shalat nggleyor, bantah-bantah pada gurunya dan guru tidak ridha, haqqul yaqin ilmu anak yang gurunya tidak ridha ilmunya tidak barakah,” tuturnya.
Tanda-Tanda Ilmu Tidak Barakah
Nafik Palil pun bertanya, “Apa tanda ilmu tidak barakah, karena gurunya tidak ridha. Akan terjadi tiga musibah dalam kehidupannya,” jelas dia.
Pertama akan difakirkan oleh Allah sebelum meninggal dunia. Kedua, lisannya akan ketul (tumpul). “Maksudnya tidak bisa menyampaikan kebaikan-kabaikan dan kebenaran. Yang ada adalah kebohongan,” tuturnya.
Dan ketiga lanjutnya akan terkondisikan menjadi orang jahat. Kalau sukses jahat sama orangtuanya, orangtuanya sakit tidak diurus padahal sugih, jadi profesor bisa tapi ilmunya buat membuat bom, jadi pejabat menipu rakyat.
Untuk itu Nafik Palil mengajak kepada orangtua nanti untuk menyempatkan kepada gurunya untuk minta ridha pada anaknya. (*)
Penulis Slamet Hariadi. Editor Mohammad Nurfatoni.