PWMU.CO – Mugeb School mengunjungi Budi Mulia Dua (BMD) Foundation Yogyakarta, Kamis (21/2/20). BMD Foundation mengelola 17 unit sekolah yang tersebar di Yogyakarta.
Rombongan Sekolah Muhammadiyah GKB (Mugeb School) Gresik sebanyak 13 orang, yaitu Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik, kepala sekolah, dan waka kurikulum dari empat sekolah Mugeb. Yaitu SDM 1 GKB, SDM 2 GKB, SMP. 12 GKB dan SMAM 10 GKB), serta guru Bimbingan Konseling.
Kehadiran rombongan Gresik ini disambut hangat oleh tim SD, SMP, dan SMA Internasional Budi Mulia yang terletak di kawasan Jalan Panjen Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Kepala SD Mulia Dua Panjen Sulistyorini menyampaikan, sekolah yang dikembangkan dari hasil buah pemikiran Prof Dr Amin Rais MA ini memiliki tagline ‘Bersekolah dengan Senang dan Senang di Sekolah’. “Sekolah ini memberikan layanan sesuai dengan kekhususan siswa masing-masing,” jelasnya.
Lima Pilar Budi Mulia Dua Foundation
Ia mengatakan, BMD Foundation memiliki lima pilar yang terus mewarnai kehidupan pembelajaran di sekolah. Waktu pembelajaran lima hari, dimulai pukul 07.30-16.00 WIB. Lima pilar yang menjadi ruh kehidupan bagi siswa dan guru, lanjutnya, yaitu faith in Allah (beriman kepada Allah), honesty (kejujuran), respect (rasa hormat), responsibility (tanggung jawab), dan cleanliness (kebersihan).
Sulistyorini menegaskan, setiap mata pelajaran yang ada di BMD dikembangkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama dan al-Quran. “Untuk sekolah tingkat menengah baik SMP dan SMA, pengembangan karakter siswa dipertajam dengan islamic dan internasional citizenship,” ujarnya.
Dengan suasana yang asri, dekat dengan persawahan, dan jauh dari lalu lintas kendaraan, menjadikan suasana belajar di sekolah ini kondusif dan dinamis. Tim dari Mugeb School juga berkeliling di area BMD yang cukup luas dengan beragam fasilititasnya. Seperti basket ball, lapangan sepak bola, flexsible seating room, jogging track, sensory room, dan I Mac lab.
Setelah mengunjungi SD BMD, tim Mugeb School berjalan menyusuri jalan setapak di lapangan hijau, persawahan, dan perkebunan. Sekitar satu kilometer, sampailah di SMP-SMA Internasional Budi Mulia Dua.
Tak Ada Bel Sekolah
Hal yang unik, di sekolah ini tidak memberlakukan adanya bel sekolah. “Model pembelajaran di sini dikemas dengan sistem moving class tanpa penanda. Jadi tidak akan terdengar bel di sekolah kita ini,” jelas Rukadah MPd.
Ia menambahkan, SMP dan SMA BMD juga mengemas pendidikan dengan menyeimbangkan antara keterampilan logika kritis siswa dan juga pengembangam global citizenship.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik Nanang Sutedja SE MM yang turut serta dalam rombongan menyampaikan, benchmarking ini untuk mengembangkan layanan pendidikan khususnya di sekolah-sekolah Muhammadiyah. “Supaya menjadi sekolah yang terus berkembang, semakin berkualitas baik, dan memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.
Selain mengunjungi BMD Foundation, kegiatan Benchmarking to be Outstanding School ini dilanjutkan ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Sehari sebelumnya, mereka melakukan visitasi ke SMA Bobkri 1 Yogyakarta. (*)
Penulis Anis Shofatun. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.