PWMU.CO – Susu merupakan bahan mentah yang bisa diproduksi dalam berbagai barang konsumsi. Di pasaran, produk tambahan ini bernilai lebih mahal, yang otomatis meningkatkan ekonomi masyarakat. Peningkatan ekonomi warga inilah yang dilakukan oleh kelompok 154 Kulih Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Yaitu mendampingi para penduduk memproduksi permen dari bahan susu.
“Program ini merupakan salah satu wujud dari pemberdayaan masyarakat dengan tujuan menstimulus ibu-ibu PKK menjadi produktif serta memanfaatkan sumber daya yang ada seperti susu kambing,” terang Khoerul Anam, selaku koordinator desa (kordes). Bertempat di dusun Beru Rt. 02 Rw 06 Desa Bumiaji, kelompok ini melakukan penyuluhan pembuatan permen susu kambing kepada kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat.
(Baca: Berbeda dengan Kampus pada Umumnya, Inilah Keunikan KKN UMSurabaya dan Hingga 19 Agustus, UMM Buka Pendaftaran Beasiswa Bidikmisi)
Dalam rilis yang dikirim ke pwmu.co (28/7), produk permen susu ini memang disesuaikan dengan keadaan Desa Bumiaji, khususnya dusun Beru yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan peternak kambing. “Mayoritas warga sini sebagai tani di sawah dan ternak kambing. Sebelumnya sudah ada pelatihan dari Universitas lain tentang pembuatan yogurt susu kambing,” jelas mahasiswa Peternakan UMM ini.
Khoerul menambahkan, kelompoknya siap melakukan pendampingan apabila masyarakat berminat melanjutkan program pengolahan permen susu tersebut, “Bukan hanya melakukan pendampingan, namun juga berupaya untuk membantu pemasaran produk agar perputaran ekonomi terus berjalan,” katanya.
Lebih lanjut, kelompok ini juga meluncurkan inovasi produk terbaru dengan brand Permen ‘Suka Tawa’ (Susu kambing Etawa). Brand tersebut mengedepankan hasil olahan susu kambing, dengan memanfatkan hasil susu kambing perahan warga sekitar. “Kami juga memberikan informasi serta pelatihan strategi marketing dalam dunia bisnis, terutama bagi masyarakat pemula yang berminat untuk menjadi wirausahawan,” terangnya.
(Baca: Sukses Mahasiswa UMM Tulis 8 Buku dan Kisah Sukses Mahasiswa UMM Ubah Perkampungan Kumuh Jadi Rio de Janeiro-nya Indonesia)
Selain itu, untuk pemasaran permen susu Suka Tawa, kata Koerul, kelompoknya telah bekerja sama dengan beberapa mitra kerja di sejumlah tempat, “Diharapkan dengan menggandeng beberapa mitra memudahkan masyarakat atau calon wirausahawan yang berminat memproduksi kembali produk susu kambing lebih mudah dalam hal pemasarannya kedepan,” tutup Koerul dalam wawancara.
Sementara itu, Ketua RT, Nur Rokhimah mengaku senang dengan pelaksanaan program tersebut, ”Saya sebagai ibu RT juga senang apabila adik-adik KKN memberikan pelatihan seperti ini. Namun apabila ingin melanjutkan program ini masih terkendala modal dan pemasaran yang belum jelas seperti itu,” ungkapnya.
Ayo, silakan ikut membantu memberi jalan keluar! (khoirummin alfiyan/aan)