Muhammadiyah Jatim rancang sekolah bebas ruang dan waktu. Demikian disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Arbaiyah Yusuf.
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur tengah merancang konsep sekolah yang terikat ruang dan waktu.
Rencana tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Arbaiyah Yusuf dalam Rapat Koordinasi Wilayah Majelis Dikdasmen se-Jawa Timur di Surabaya Suite Hotel, Sabtu (7/3/2020).
Arbaiyah Yusuf mengatakan, dunia saat ini sedang memasuki era disrupsi. Era ini telah melahirkan begitu banyak perubahan dan ketidakpastian. Melihat kondisi tersebut, maka kurikulum pendidikan harus melakukan penyesuaian.
“Jadi saat ini kurikulum pendidikan diberikan satu kebebasan. Dalam Rakernas tahun lalu diputuskan, lembaga maju akan merumuskan kurikulum sendiri,” ujarnya.
Arbayah Yusuf menjelaskan, ada tiga hal dalam rumusan ini. Pertama, standar nasional. Yakni memuat pelajaran Bahasa Indonesia, PKN (Pendidikan Kewarganegaraan), dan agama.
Kedua adalah talenta. Dan ketiga standar internasional.
Dia memaparkan, saat ini banyak sekolah Muhammadiyah yang dinilai cukup maju. Maka dari itu, lembaga-lembaga tersebut harus bersiap untuk menyusun kurikulumnya sendiri.
“Kemungkinan Muhammadiyah melangkah ke sana (menyusun kurikulum sendiri). Tapi di Muhammadiyah juga ada yang tertinggal. Misalnya di Bondowoso. Fasilitasnya masih minim. Kita belum mampu mencukupi ruang kelas,” katanya.
Belajar di Sekolah Lain
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Arbaiyah mengusulkan agar para siswa bisa belajar di kelas milik sekolah lain.
“Misalnya, bisa belajar di SD Muhammadiyah 16 surabaya atau yang lain. Inilah pendidikan tanpa batas. Tidak dibatasi ruang dan waktu. Gurunya juga bisa siapa saja. Jadi Tidak ada lagi alasan ruang kurang,” terang dia.
Arbaiyah menyebut konsep belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu itu sebagai Muhammadiyah Cosmopolitan School. “Konsep ini sangat sesuai di era digital ini,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Arbaiyah juga menyampaikan, Muhammadiyah Jatim kini sudah mempunyai sejumlah sekolah unggul dengan tiga kriteria. Yakni Outstanding School, Exellent School, dan Inspiring School.
“Sebelumnya, kami punya 45 sekolah unggul. Nah, sampai 2019 kita punya 100. Nanti kita tayangkan daerah yang perlu perhatian dan mana yang banyak sekolah unggulnya. Beberapa waktu lalu, banyak sekolah yang belum siap menjadi sekolah unggul, tapi tahun ini mau ikut. Maka target kami, sekolah unggul bisa mencapai 200 sekolah,” ujarnya. (*)
Penulis Miftahul Ilmi. Editor Mohammad Nurfatoni.