PWMU.CO – Prestasi yang sangat membanggakan diraih oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lumajang. Salah satu amal usahanya yang berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) meraih penghargaan The Best Pertalite Outlet. Penghargaan tersebut diserahkan kepada SPBU yang bernama Syirkah Amanah Lumajang ini pada Hari Selasa (9/8) oleh Pertamina.
Syirkah Amanah Lumajang dipilih sebagai peraih penghargaan karena usaha ini mengalami perkembangan yang konsisten. SPBU Syirkah Amanah Lumajang mulai dibangun pada tahun 2007. Kemudian baru diresmikan pada tahun 2009 oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin.
(Baca: Di Bidang Ekonomi, Muhammadiyah Dilarang Berpuas Diri dan Umat Islam Akan ‘Habis’ jika Tak Bangkit di Bidang Ekonomi)
Ide dibentuknya amal usaha berupa SPBU ini berawal dari rapat kerja (raker) salah satu ranting Muhammadiyah di Lumajang. Dari rapat itu, muncul keinginan untuk membuat sebuah amal usaha yang diharapkan bisa menggerakkan roda dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Lumajang. Akhirnya, tercetuslah gagasan mendirikan SPBU.
SPBU ini dibangun di tanah wakaf seluas 250 m2. Hal ini membuat Syirkah Amanah Lumajang menjadi satu-satunya SPBU yang berdiri di tanah wakaf. “Sampai saat ini, statusnya ya tetap tanah wakaf,” kata Sekretaris PDM Lumajang Aminuddin kepada PWMU, Selasa (9/8).
(Baca juga: Spirit Toyota Camry L 1 MH dan Alphard, Mobilitas Dakwah, dan Muhammadiyah Madura)
Awalnya , PDM Lumajang hanya berencana membuat SPBU mini dengan satu dispenser. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan karena terkendala persyaratan dari Pertamina. Syarat dari Pertamina, minimal adalah tiga dispenser.
“Akhirnya, untuk memenuhi pendanaannya kita buat sistem saham. Saham kita lempar kepada warga Muhammadiyah. Dulu per lembarnya 1 juta rupiah. Kalau sekarang, alhamdulillah sudah mencapai 2 juta rupiah,” terang Aminuddin.
Pada dua tahun pertama, para pemegang saham tidak mendapat keuntungan apapun. Dana mereka mengendap. Baru pada tahun 2010 pengelola Syirkah Amanah Lumajang bisa membagikan keuntungan. “Dua tahun pertama memang masa yang cukup berat. Karena baru merintis. Namun, alhamdulillah pada tahun 2010 kita sudah bisa bagi hasil,” ujarnya.
(Baca juga: Melalui RIASA, Aisyiyah Berdayakan Ekonomi Keluarga dan Ilham Habibie: Indonesia Butuh Tiga Pilar Inovasi Ekonomi Masa Depan)
Saat ini, omzet SPBU Syirkah Amanah Lumajang sudah mencapai 32 ton per hari. Sedangkan pada awal beroperasi, hanya mencapai 10 ton saja per hari. “Yang berat itu dari 10 ton naik ke 15 ton. Ini sangat lama. Kira-kira membutuhkan waktu hingga satu tahun,” terang Aminuddin.
Dengan terus berkembangnya SPBU Syirkah Amanah Lumajang, maka aspek ekonomi PDM Lumajang pun turut terbantu. Aminuddin mengatakan, setiap tahunnya SPBU yang berada di Jalan Slamet Wardoyo nomor 103 ini bisa memberikan pemasukan yang tidak sedikit untuk operasional dakwah PDM Lumajang .
(Baca juga: Pengusaha Itu Sukses Tumbuh dalam Kebrutalan Pasar, Bukan Turun dari Langit dan Ketika Pemuda Bertani sacara Jamaah, 2 Ton Padi pun Dipanen)
“Bisa dikatakan, SPBU Syirkah Amanah Lumajang saat ini merupakan sumber keuangan PDM Lumajang. Apalagi, amal usaha ini terus berkembang mengikuti irama dari Pertamina. Kami juga rencananya akan membangun outlet elpiji. Juga ada kerja sama dengan Pertamina untuk buat swalayan,” pungkasnya.
Selain PDM Lumajang, PDM lain di Jawa Timur yang punya AUM SPBU adalah Bojonegoro. Selain keduanya, PDM yang saat ini sedang membangun SPBU adalah Situbondo. (ilmi)