PWMU.CO – Doa hadapi wabah Corona. Ternyata ada doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW saat menghadapi wabah penyakit berbahaya. Sangat tepat dipanjatkan di tengah merebaknya Virus Corona (Covid-19).
Ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais) di Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
Doa Hadapi Wabah Corona
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ : ( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئْ الْأَسْقَامِ ) . رواه أحمد , وصححه الألباني
Dari Anas radliyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa Sallama bersabda: “Aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, atau kusta dan dari segala penyakit buruk lainnya.” (HR Ahmad dan di shahihkan oleh Al Albani).
Sunan Abu Dawud, kitab Abwabul Witri Bab Isti’adzah (Nomor 1554), an-Nasaai kitab Al- Isti’adzah Bab Al Isti’adzah Minal Junuun (Nomor 5493), Ahmad 20/309, dishahihkan oleh Syeck al-Albani dalam shahih Abu Dawud 5/276.
Asqam merupakan bentuk jamak dari kata saquma au saqima yasqamu yang bermakna sakit. Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW mengajarkan agar kita berlindung dari buruknya beberapa penyakit.
Walaupun demikian, penyakit merupakan takdir yang Allah tetapkan kepada siapa saja yang tentu harus dijalaninya dengan penuh kesabaran. Dengan bersabar maka insyallah mendapatkan karunia yang besar dari sisi-Nya.
Rasulullah SAW memohon perlindungan kepada Allah dari penyakit yang menyebabkan berubahnya dari bentuk penciptaan-Nya karena sangat mengerikan dan menyebabkan orang-orang menghindar atau mengasingkan orang yang terkenan penyakit tersebut.
Doa untuk Empat Penyakit
Sebagaimana dalam doa di atas, Rasulullah memohon perlindungan dari beberapa penyakit. Pertama, barash, yaitu bayadlun yaqa’u fil jasadi yakni penyakit belang yang tampak ada belang putih pada sebagian anggota tubuh. Belangnya aneh dan kelihatan jelek, yang dapat mengubah penampilan. Yang terkena penyakit tersebut merasa sedih, khawatir, dan gelisah.
Kedua, al-Junun, yaitu zawaalul atau dzihaabul aqli yakni hilangnya akal atau gila. Maka kita diperintahkan untuk memohon kepada Allah agar terhindar dari penyakit ini.
Betapa sangat tidak patut jika seseorang sudah terkena penyakit ini, baik faktor stress yang tidak berkesudahan atau karena problem kehidupan yang terasa menyesakkan dada.
Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah dengan berbagai masalah kehidupan. Maka dua sayap yang harus selalu ada pada setiap Muslim adalah sabar dan tawakul. Sehingga tidak mudah putus asa dan senantiasa tetap bersandara kepada Allah Dzat Maha Kasih Sayang dan Maha Bijaksana.
Ketiga, al-Judzam, yaitu maradlu khathirin, syadidin wa ma’din yakni penyakit yang berbahaya, sangat keras dan menular. Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit lepra atau kusta.
Takdir Allah telah menjadikan penyakit ini dapat menjadi wabah yang dapat menjalar di tengah masyarakat. Sehingga sebelum hal itu terjadi maka kebanyakan masyarakat mengasingkannya, mengisolasi sedemikian rupa sehingga wabah ini tidak mudah menyebar.
Maka Rasululllah SAW juga memohon perlindungan dari penyakit ini. Dan tentu kita sebagai umat beliau juga menjadikan suri tauladan untuk memohon perlindungan kepada Allah dari penyakit ini sehingga kita selalu dalam keadaan sehat wal afiat.
Corona Penyakit Berbahaya
Keempat, sii’ul asqaam yaitu al amraadlul khathiirah ar radii ah yakni penyakit-penyakit lain yang berbahaya dan cepat mewabah. Dalam kasus saat ini termasuk penyakit yang disebabkan Virus Corona (Covid-19).
Penyakit ini menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, karena dunia global antara satu dengan lainnya seolah tidak ada batas.
Maka dalam menyikapinya sebagai mukmin kita harus tetap memohon pertolongan kepada Allah agar diri kita dan keluarga kita senantiasa dilindungi oleh Allah dari penyakit-penyakit ini.
Rasulullah memberikan contoh memohon perlindungan kepada Allah agar umat ini senantiasa meneladani beliau dalam setip keadaannya.
Hikmah Wabah Corona
Termasuk tentunya memahami hikmah di balik berbagai peristiwa yang sedang terjadi, di antaranya menjaga kebersihan merupakan ajaran yang harus selalu mendapat perhatian. Dan bukan semata kebersihan bahkan kesuciannya harus diperhatikan. Bersih belum tentu suci dan suci pastinya bersih: suci lahir maupun batin dan juga tempatnya.
Demikian pula persoalan makanan dan minuman, harus diperhatikan halal dan haramnya. Tidak semua yang ada itu baik untuk dikonsumsi oleh setiap orang.
Itulah sebabnya dalam agama ini mengajarkan makanan yang halalan thayyiban yakni halal lagi baik atau bermanfaat bagi tubuh.
Tidak semua yang halal itu baik bagi tubuh. Apalagi yang haram. Sudah dapat dipastikan tidak akan baik bagi tubuh kita. Allah mengajarkan kita untuk mengkonsumsi yang baik-baik saja.
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah:168)
Sehingga dalam ayat di atas, jika yang kita makan itu bukan yang halalan thayyiban sama dengan kita mengikuti langkah setan. Padahal setan itu adalah musuh nyata, yang segala kehendaknya kita wajib menyelisihinya.
Doa Umum Hadapi Musibah
Selain doa di atas, ada doa yang diajarkan Rasulullah secara umum dalam menghadapi penyakit atau bahaya lainnya:
عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :مَنْ قَالَ : “بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ” ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُصْبِحَ, وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ. رواه أبو داود و الترمذي
Dari ‘Utsman bin ‘Affan radliyallahu anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda: ‘Barang siapa yang mengucapkan: Dengan menyebut nama Allah Yang tiada yang membahayakan beserta nama-Nya sedikitpun di bumi dan tidak pula di langit.
Dan Dialah Maha Mendengar lagi Maha Malihat sebanyak tiga kali maka tidak akan menimpa padanya yang secara tak terduga bencana sampai pagi, dan barangsiapa yang mengucapkannya saat pagi tiga kali maka ia tidak akan ditimpa bahaya secara mendadak hingga sore hari (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Doa dalam hadits tersebut bisa juga digunakan sebagai doa hadapi wabah Corona. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.