PWMU.CO – Segera lahir, Klinik Aisyiyah Sine, salah satu fasilitas pelayanan kesehatan persyarikatan yang berada di kaki Gunung Lawu, Kabupaten Ngawi.
Seperti yang terungkap dalam audiensi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sine dengan Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA) Ponorogo, yang bertempat di Wisma Muhammadiyah Sine, Ngawi, Sabtu (14/3/20).
Dalam audiensi yang membahas rencana pendirian Klinik Aisyiyah Sine itu, RSUA Ponorogo diberi mandat menjadi orangtua asuh selama proses berdirinya klinik tersebut. Hal itu sesuai Sesuai amanah dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.
Selain dihadiri enam orang perwakilan tim RSUA Ponorogo, tampak juga calon pengelola Kinik Aisyiyah Sine dari unsur PCM dan PCA Sine dengan pendampingan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi.
Audiensi tersebut merupakan pertemuan ketiga, sebagai tindak lanjut dari pertemuan perdana sebelumnya yang berlangsung Senin (27/1/20).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Pertemuan RSUA Ponorogo itu, hadir PWA Jatim sebagai mediator. PWA Jatim lalu meminta pada RSUA Ponorogo untuk membimbing sekaligus menjadi orangtua asuh berdirinya klinik di PCM-PCA Sine, Ngawi.
Setelah itu, pada pertemuan kedua yang berlangsung pada Senin (17/2/20) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sine, disepakati masing-masing pihak akan menyiapkan segala keperluan dalam proses pendirian klinik tersebut.
Berkembang jika Diurus Sungguh-Dungguh
Wujud keseriusan pendirian Klinik Aisyiyah Sine, Tim RSUA Ponorogo yang dipimpin langsung direktur rumah sakit dr H Wegig Widjanarko MMR, kembali hadir di Sine untuk meninjau dan membahas bersama proses pendirian klinik.
Dalam sambutannya, dr H Wegig menyampaikan, Klinik Aisyiyah Sine akan berdiri dan berkembang selama ditangani secara serius. “Ke depan, insyaallah klinik ini akan berubah menjadi rumah sakit. Selain karena tanah wakaf lebih dari satu hektar, juga melihat keseriusan PCM-PCA Sine dalam mengurusnya,” tuturnya.
Dalam audiensi tersebut memperoleh beberapa hasil, pertama finalisasi denah ruang klinik sesuai standar. Realisasi hal tersebut adalah perlunya renovasi bangunan yang sudah ada, termasuk pengadaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), sumur, toilet, dapur, dan lain-lain.
Poin ketiga, perlu pengadaan peralatan kesehatan dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang cukup seperti dokter, bidan, perawat, apoteker, asisten apoteker, tenaga adminitrasi, dan lain-lain sebagai persyaratan izin pendirin klinik. Untuk hal tersebut, baik PCA maupun PCM Sine diharap segera melangkah untuk mendapatkan tenaga-tenaga yang dibutuhkan
Selain itu, perlu juga memastikan kejelasan kerja sama yang dikehendaki antara Klinik Aisyiyah Sine dengan RSUA Ponorogo. Maka, perlu upaya bersama seluruh anggota PCM dan PCA Sine untuk bergerak menjemput langkah sukses menuju Klinik Aisyiyah Sine yang berorientasi kepada umat dan persyarikatan
Di penghujung acara, Wakil Ketua PDM Ngawi Drs Nasrun MA berharap agar pihak RSUA Ponorogo tidak bosan-bosan mengarahkan PCA dan PCM Sine agar Klinik Aisyiyah Sine bisa segera lahir. “Kami memohon, pihak RSUA Ponorogo menjewer ataupun njiwit kami jika ada sesuatu yang salah atau keliru,” ujarnya berkelakar. (*)
Penulis Suwarno. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.