PWMU.CO-Virus wahn jika menjangkiti umat manusia lebih berbahaya dibandingkan virus Corona. Sebab virus wahn bakal menggerogoti sendi kehidupan sosial ekonomi politik dan menindas orang-orang dhuafa.
Demikian kesimpulan pengajian Jumat Pagi yang disampaikan KH Drs Dawam Sholeh di Masjid Taqwa, Jumat (20/3/2020). Pengajian ini digelar oleh Majelis Tabligh PCM Babat.
KH Dawam Sholeh membacakan hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan Imam Ahmad. Nabi saw bersabda, akan datang suatu umat yang kafir dan sesat memperebutkan kalian seperti orang-orang yang rakus memperebutkan hidangan mereka.
Lantas seorang sahabat bertanya, apakah pada waktu itu jumlah kami sedikit? Jawab Nabi, tidak. Jumlah kalian banyak, tetapi kualitas kalian seperti buih. Sebab telah hilang rasa takut dari musuh kalian, karena tertimpa penyakit wahn. Apa wahn itu? Yaitu cinta dunia dan takut mati.
”Umat Islam jumlahnya banyak, tetapi kualitasnya seperti buih di lautan, sehingga mudah diombang-ambingkan keadaan. Hal itu disebabkan terkena virus wahn,” katanya. ”Virus wahn itu, rakus dunia dan takut mati,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Paciran ini.
Orang yang rakus dunia, sambung dia, akan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh kepentingan dunianya. Para koruptor, orang berkolusi pada kejahatan, dan nepotisme, sesungguhnya bentuk bentuk rakus dunia. ”Uang yang maha kuasa. Mereka juga takut mati, karena meninggalkan apa yang dimiliki,” tandasnya.
Lantas dia menjelaskan, orang-orang yang mudah tertular virus wahn adalah orang yang tidak percaya hari akhir. Orang-orang yang tidak paham agama. ”Karena itulah virus wahn lebih berbahaya dari virus corona,” tegasnya.
Jika wabah virus Corona bisa diisolasi atau lockdown agar tak menyebar. Tapi virus wahn bisa memasuki pikiran dan nafsu manusia siapa saja menembus batasan sekat.
Kalau menghadapi wabah biasa, sambung KH Dawam, dengan menghindari kontak langsung. Virus Corona yang asalnya dari Wuhan Cina menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia karena ada orang yang kontak langsung dengan orang yang sakit di daerah itu.
Cina dengan keputusan lockdown akhirnya wabah bisa teratasi. Tapi orang-orang yang telanjur keluar telah menyebarkan virus ini ke penjuru dunia.
Hadits Nabi Menghadapi Wabah
Dalam sejarah Islam, kondisi terjangkit wabah juga pernah terjadi di zaman Khalifah Umar bin Khatab saat berkunjung ke Syam. Sesampainya di kota Sharagh, Umar mendapat kabar ada wabah yang berjangkit di Syam.
Umar bin Khattab minta pertimbangan kepada para sahabat lainnya. Ada dua pendapat terus masuk negeri Syam apa pun takdir yang terjadi. Pendapat lainnya kembali pulang menghindari wabah.
Kemudian datanglah Abdurrahman bin Auf yang menyampaikan apa yang pernah didengar dari Rasulullah saw menghadapi wabah. “Jika ada wabah di suatu negeri, maka kalian jangan pergi ke negeri itu dan jika kalian berada di suatu negeri dan di situ ada wabah, maka kalian jangan keluar dari negeri itu.”
Mendengar keterangan Abdurrahman bin Auf, Umar lalu memutuskan pulang ke Madinah menghindari wabah.
Kondisinya mirip wabah Corona hari ini. Kita jangan masuk ke negeri yang dijangkiti penyakit dan orang-orang negeri itu jangan keluar agar tak menulari penduduk lainnya.
Namun virus wahn tak bisa dilockdown. Karena dia merasuki orang-orang yang tidak percaya hari akhir. Orang-orang yang tidak paham agama. ”Itulah virus wahn yang lebih berbahaya dari virus corona,” tandasnya. (*)
Penulis Hilman Sueb Editor Sugeng Purwanto