PWMU.CO – Luruskan shaf renggangkan barisan, menjadi perintah tak lazim diucapkan imam shalat berjamaah. Tapi itulah yang terjadi di tengah wabah virus Corona sekarang ini. Seperti di Masjid at-Taqwa Jalan Pogot 1 Surabaya.
Imam shalat rawatib Ustadz Muhammad Arifin saat memberikan komando kepada jamaah: luruskan shaf, renggangkan barisan; sempat membuat jamaah bingung karena tidak biasa. Selama ini yang biasa didengar adalah: luruskan shaf dan rapatkan barisan.
Di tengah wabah Corona ini, jamaah shalat juga terkena social distancing. Jaga jarak minimal satu meter. Di masjid ini jarak jamaah antara dua keramik yakni 120 cm. Pada awal diterapkan memang agak repot. Tapi setelah berjalan akhirnya menjadi biasa.
Ustad Nurcholis Huda, penasihat Masjid at-Taqwa menyampaikan, masjid ini jadi percontohan di wilayah Surabaya Utara. ”Kita harus memberi contoh yang baik cara ikhtiar dalam menangkal virus Corona yang semakin hari ini semakin mengkhawatirkan,” tuturnya.
Menurut dia, ikhtiar yang dilakukan oleh pengurus masjid dalam mencegah tertularnya virus Corona ini di antaranya memberikan sosialisasi bahaya dan cara menghindarinya pada tanggal 18 Maret 2020. Dilanjut memasang informasi yang berisi petunjuk masuk masjid mulai dari mencuci tangan pakai sabun, tidak bersalaman dan dianjurkan banyak berdoa agar terhindar dari virus Corona.
Pada hari Ahad, 22 Maret 2020, Ketua Takmir Ustad Muhammad Nawawi memasang police line mengingat masjid ini tidak memiliki pintu sehingga dengan police line jamaah diarahkan pada satu pintu agar memudahkan para pengurus takmir mengawasi jamaah yang masuk.
Masjid at-Taqwa yang terletak di Jalan Pogot Kelurahan Tanah Kalikedinding Kecamatan Kenjeran Surabaya ini dibangun di atas tanah seluas 1.005 meter ini selalu dipadati jamaah dalam setiap shalat lima waktu khususnya shalat Subuh. (*)
Penulis Muhammad Arifin Editor Sugeng Purwanto