PWMU.CO – Pasar induk komoditas sayur, buah, dan pangan Pare Kediri berupaya mencegah wabah Covid-19, baik melalui sosialisasi dan penyediaan sarana.
Dinas terkait bertekad terus melakukan upaya pencegahan (preventif), utamanya di pasar yang berada di kota berjuluk Kampung Inggris Pare Kediri ini.
Tidak hanya melalui kegiatan sosialisasi, dinas terkait juga menyediakan gentong (bak tempat air) untuk tempat mencuci tangan yang dilengkapi dengan sabun sanitizer bagi para pedagang.
Plt Dinas Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kediri drh Tutik Purwaningsih mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Kabupaten Kediri menyerahkan disinfektan kepada Kepala Pasar Induk Sony Nurbianto SH, saat berkunjung ke Pasar Induk Pare, Kamis (26/3/20).
Terlihat sejumlah staf BNPBD dan staf pasar berseragam, menghentikan semua pengendara yang melintas di lokasi. Mereka dihentikan di portal intergate, baik pengendara roda dua maupun roda empat, untuk disemprot disinfektan.
Dijelaskan, hal itu dilakukan untuk memastikan tak ada pengunjung Pasar Induk yang membawa masuk virus Corona. Oleh karenanya tak satupun pengunjung pasar yang lolos dari penyemprotan.
“Sebelum mengarahkan sprayer ke arah pengunjung maupun pengendara, para pedagang diminta menutup wajah, bisa dengan helm, atau dengan tutup yang ada,” ujarnya.
Penyemprotan cairan pencuci hama ini, kata dia, tak hanya diperuntukkan bagi pengunjung yang datang, warga yang hendak meninggalkan Pasar Induk juga tak luput dari proses sterilisasi. Bahkan, lanjutnya, untuk kendaraan roda empat, penyemprotan dilakukan ke kabin penumpang.
Bentuk Kewaspadaan dan Pencegahan
Tutik Purwaningsih mengungkapkan upaya yang dilakukan ini adalah bentuk pencegahan dari wabah virus Corona. “Kita tidak tahu mereka terjangkit Corona atau tidak, tapi ini bentuk kewaspadaan dan pencegahan yang kita lakukan dengan cara ini,” ungkapnya.
Menurut dia, seandainya ada virus bisa mati di lokasi penyemprotan, maka tindakan preventif ini lebih efektif dan sengaja dilakukan di depan portal.
Dijelaskan, pusat perdagangan Pasar Induk ini merupakan pasar skala nasional. Pasar ini cukup berisiko karena lalu-lalang mobil yang keluar masuk berasal dari berbagai kota. Mulai dari Bogor, Magetan, Bandung, Surabaya, Malang, dan daerah-daerah lain, yang telah dinyatakan sebagai zona merah.
Soal gentong-gentong yang disiapkan Disperindag, Tutik Purwaningsih memaparkan, mungkin tangan para pedagang baru saja memegang sesuatu. “Entah jual atau beli komoditas barang tertentu, baik bawang maupun sayur, sehingga dikhawatirkan rawan terpapar virus Corona,” ujarnya.
Maka, akunya, perlu disiapkan gentong (bak berisi air) yang dilengkapi dengan hand sanitizer dan sabun pencuci tangan. Selain penyemprotan di portal pintu masuk-keluar, petugas juga menyisir kios A, B, C, D, E, kios kios pracangan, dan kios sayur swadaya.
Selain itu, tidak ketinggalan juga mushalla maupun toilet dan tempat-tempat lain, seperti tempat penampungan sampah, tempat parkir dan sudut-sudut pasar induk, serta lorong-lorong di sela-sela kios juga tidak tertinggal. (*)
Penulis Suparlan. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.