PWMU.CO – Disinfektanisasi mandiri MIM Ngrendeng di ruangan dan lingkungan madrasah untuk cegah mewabahnya pagebluk virus Corona, Rabu (25/3/20).
Mewabahnya virus corona di penjuru dunia, membuat seluruh warga masyarakat waspada. Virus yang hingga kini belum ditemukan obatnya membuat warga tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Segala upaya dilakukan demi terhindar dari petaka.
Demikian pula yang dilakukan MI Muhammadiyah (MIM) Ngrendeng, Sine, Ngawi, saat melakukan penyemprotan. Aksi yang langsung dipimpin Kepala MIM Ngrendeng Suyadi SPd itu dimulai pukul 08.00. Seluruh seluruh guru dan karyawan turut serta.
Mereka bahu-membahu melakukan penyemprotan secara bergantian. Diawali dengan pembuatan cairan disinfektan sederhana dari cairan pembersih lantai yang dicampur air bersih.
Penyemprotan dimulai dari ruang guru, ruang kelas, kemudian beralih ke mushalla yang berada di lantai dua. Secara bergantian cairan disemprotkan ke segala penjuru ruangan.
Usai dari lantai dua, penyemprotan beralih ke lingkungan madrasah serta lembaga pendidikan tetangga RA Perwanida yang lokasinya bersebelahan dengan MIM Ngrendeng.
Dua ODP dari Ngrendeng
Guru MIM Ngrendeng Dwi Hariyanto SPd mengatakan, penyemprotan dilakukan selain adanya imbauan dari PCM Sine, juga karena kesadaran warga MIM Ngrendeng melihat pemberitaan terkait penyebaran virus Corona.
“Ada lima orang terdaftar kategori ODP (orang dalam pengawasan) di Kecamatan Sine. Dua diantarnya dari Desa Ngrendeng,” ujarnya sembari mengutip informasi dinas terkait.
Upaya penyemprotan tersebut diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona. Selain itu, aksi yang dilakukan dapat diikuti seluruh orangtua/wali siswa di rumah masing-masing.
Seperti upaya yang dilakukan Kepala MIM Ngrendeng Suyadi SPd. “Saya menugaskan satu guru untuk menginformasikan penyemprotan ini melalui grup media sosial wali siswa,” ujarnya. Dengan harapan, sambungnya, mereka akan melakukan penyemprotan di rumah masing-masing.
Melalui media sosial, menurut Suyadi, komunikasi madrasah dengan wali siswa tidak terputus. “Saat ini anak-anak belajar di rumah dengan sistem daring di bawah pengawasan orangtua,” imbuhnya.
Usai melakukan disinfektanisasi mandiri, seluruh guru dan karyawan berkumpul sejenak untuk membahas kegiatan lanjutan terkait kebijakan pemerintah. Pembahasan kegiatan dilakukan menggunakan Prosedur Operasional Standar (POS) yang sesuai.
Prosedur atau protokol kesehatan yang dimaksud diantaranya jarak duduk antarguru/karyawan satu meter hingga keefektifan waktu pembelajaran. (*)
Penulis Suwarno. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.