Tiba sehari sebelum Mesir Lockdown ditulis oleh Abdurrobby Sayyaf Ridho, mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, Kairo. Mesir, angkatan 2017.
PWMU.CO – Pada pertengahan bulan Januari 2020 saya diminta pulang ke Tanah Air karena ada urusan keluarga.
Alhamdulillah hari-hari berjalan seperti biasa. Semua aktivitas berjalan normal. Pada awal bulan Februari 2020, saya baru perhatian dengan Covid-19—penyakit yang fenomenal ini.
Saat itu Indonesia masih aman. Jadi, penyakit yang awalnya menyerang warga Wuhan Cina itu belum begitu populer di Indonesia. Apalagi pemerintah ketka itu menjamin kalau Indonesia bebas dari Virus Corona.
Sebenarnya, di akhir Februari, saya hendak kembali ke Mesir. Tapi masih ditunda karena keluarga berharap saya bisa lebih lama lagi di kampung halaman. Alhamdulillah semua berjalan aman tanpa ada halangan sedikit pun.
Kaget Status Teman Mesir
Sabtu 14 Maret 2020 malam, saya kaget melihat status WhastAppa teman-teman di Mesir. Mereka mengabarkan jika di Mesir hujan dua hari disertai badai angin. Beberapa wilayah tergenang banjir. Ini peristiwa tidak seperti biasanya.
Buruknya keadaan Mesir saat itu menimbulkan rasa khawatir. Perasaan was-was yang menyelimuti hati saya. Perasaan ingin menunda keberangkatan saya.
Selang beberapa hari teman saya memberitahu Virus Corona telah memasuki Mesir. Dia menyarankan agar saya tidak berangkat pada saat itu, karena penyebaran Covid-19 yang meningkat.
Tapi saya sudah pesan tiket. Dan harus kembali. Sebab, sesuai jadwal normal saya harus mengikuti ujian di kampus. Maka Senin 16 Maret 2020, saya memulai perjalanan dari Surabaya ke Jakarta.
Sehari di Jakarta saya mampir ke rumah nenek. Saya diberi siraman motivasi dan doa untuk menguatkan saya dalam perjalanan ke Mesir.
Selasa, 17 Maret 2020 pagi, saya mendengar kabar, “ Egypt to Suspend international flights over Coronavirus“. Akan ada penutupan penerbangan internasional 19-31 Maret 2020.
Mendengar kabar ini saya kaget. Rasa cemas menghantui saya. Tapi alhamdulillah, pihak travel memberikan keyakinan bahwa saya akan sampai di Mesir pada tanggal Rabu 18 Maret 2020 Pukul 16:45 sore waktu setempat.
Setelah shalat Ashar, saya berangkat dari dari rumah nenek di Jakarta Selatan menuju Soekarno Hatta International Airport. tepat pukul 21.00 WIB saya melakukan chek-in. Pesawata yang saya tumpangi dijadwalkan terbang 18 Maret 2020 pukul 00:15 WIB.
Terbang di Tengah Was-Was Lockdown
Dua jam sebelum take-off, saya sempat ditelpon oleh saudara saya mengenai keadaan di Mesir. Saya disarankan agar menunda ke Mesir. Tapi dengan pikiran positif saya yakin masih aman sebelum tanggal 19 Maret 2020. Bismillah, saya tetap berniat balik ke Mesir.
Subuh 18 Maret 2020 pukul 05:50 pesawat mendarat transit di Dubai. Mau shalat Subuh di mushala bandara tidak bisa karena sudah ditutup akibat epidemik Corona itu.
Akhirnya saya malaksanakan shalat Subuh dan jamak qashar Dhuhur-Ashar di luar mushala. Pukul 13.30 waktu Dubai saya persiapan boarding untuk dalam melanjutkan perjalanan ke Mesir dengan jadwal penerbangan pukul 14:30.
Pukul 16.30 waktu setempat pesawat saya landing di Cairo International Airport. Pengecekan suhu untuk para pendatang dari Dubai dilakukan. Dan alhamdulillah saya berhasil melewati dalam beberapa sesi pengecekan suhu badan tersebut.
Awalnya saya ragu dengan diri sendiri karena sejak di Dubai badan sudah kurang fit. Tubuh agak panas. Mungkin karena rasa takut yang berlebihan.
Tepat Kamis, 19 Maret 2020 pagi, Cairo International Airport sudah me-lockdown semua peberbangan internasional hingga 31 Maret 2020.
Akan tetapi semua aktivitas di Mesir masih belum menerapkan peraturan social distancing sehingga toko-toko serta restoran masih buka-tutup sesuai keinginan pemiliknya.
Baru pada Rabu 25 Maret 2020 peraturan #StayAtHome atau yang biasa kita kenal dengan #DiRumahSaja mulai berlaku. Semua kegiatan telah diatur oleh pemerintah Mesir. Ada peraturan baru demi mengantisipasi pandemik Virus Corona (Covid-19)
Peraturan Lockdown Mesir
- Tidak bolehnya keluar dari jam 7 malam sampai jam 6 pagi.
- Penutupan seluruh restoran, warung, dan sejenisnya serta pembatasan layanan food delivery.
- Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
- Pemberhentian sementara seluruh layanan transportasi umum dan pribadi selama dua pekan.
- Libur di seluruh sekolah serta universitas yang telah diliburkan dua pekan sebelumnya, ditambah dua pekan lagi.
- Penutupan total sementara seluruh kafe-kafe, tempat nongkrong, dan semacamnya.
Dengan adanya peraturan ini, saya berharap kepada semuanya agar bisa mengantisipasi diri dengan menjaga daya tahan tubuh masing-masing.
Perbanyak di rumah bersama dengan orang-orang yang kita cintai. Sayangi tubuh. Sayangi keluarga dan orang-orang di sekeliling kita.
Pengalaman tiba sehari sebelum Mesir lockdown ini semoga bermanfaat! (*)
Kairo 27 Maret 202
Editor Mohammad Nurfatoni.